Bersyukur selalu sebagai wujud manusia Tangguh
Oleh: Trygu
Gunungsitoli, 28 April 2022
Para pemuda atau pemudi kita di masa kini, atau dengan kata lain para generasi muda, ada yang mengatakan bahwa mereka adalah generasi yang memiliki mental tidak tangguh. Tangguh adalah suatu hal dimana seseorang itu tidak mudah goyah atau terombang ambingkan oleh segala sesuatu hal tertentu, tetap pada prinsip atau pendirian yang baik, serta kokoh atau memiliki tekat yang bulat pada suatu hal yang bermanfaat dan positif.
Ketidaktangguhan dari generasi muda kita, dapat kita lihat dimana ada yang berani melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kebiasaan baik di lingkungan sekitarnya, karena tuntutan dari sebuah pergaulan seperti mengkonsumsi rokok, narkoba, meminum-minuman keras, maupun bahkan sampai melakukan seks bebas.
Serba instan dan cepat, tanpa proses panjang yang berarti. Tanpa berpikir-pikir terlebih dahulu, apakah itu baik atau malah buruk kedepannya bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya berada.
Hal tersebut terjadi salah satunya karena mereka tidak bersyukur akan segala sesuatu, dimana mereka rela melakukan tindakan seperti berupa mencuri atau memeras orang karena ingin punya sesuatu yang lebih baik, lebih canggih, supaya bisa diterima oleh teman pergaulan mereka.
Mereka merasa bangga dan percaya diri setelah memperoleh segala sesuatu dengan cara yang tidak baik, dan bahkan dengan cara yang tidak masuk diakal seperti datang kepada orang pintar atau dukun.
Mereka tersebut tidak mau berusaha dengan cara menanam di pekarangan rumah atau lahan yang tersedia, mengumpulkan barang-barang bekas, atau malah membuat segala sesuatu yang dari awalnya tidak bernilai atau murah menjadi sesuatu karya seni yang sangat berharga atau mahal.
Membuat segala sesuatu itu menjadi lebih baik atau lebih sempurna daripada yang sebelumnya. Membuat orang-orang yang melihatnya menjadi tertarik dan bahkan sampai rebut-rebutan untuk memperolehnya dengan sesegera mungkin. Harga yang fantastis pun diberikan atau ditawarkan tanpa perlu pikir-pikir panjang terlebih dahulu.
Itu yang kemudian disebut sebagai inovasi yang diharapkan dari para generasi muda atau generasi penerus bangsa kita kedepannya. Mereka menggunakan pikiran dan bahkan energi mereka dimasa muda, untuk suatu hal-hal yang baik, positif, dan bahkan membangun. Selain itu, dapat juga menjadi sumber dari motivasi dan inspirasi bagi orang-orang atau individu-individu disekitarnya.
1 Tesalonika (5:18): “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Begitu juga senada dengan Filipi (4:6): “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”
Itu berarti bahwa para generasi muda kita di bangsa kita ini, harus selalu tanpa henti-hentinya untuk mengucapkan syukur akan segala sesuatu yang mereka punya, yang mereka makan, yang mereka minum, yang mereka kenakan, yang mereka nikmati, dan lain-lain sebagainya.
Sebab segala sesuatu hal misalnya yang kita makan dan minum, entah itu hanya segelas air putih, 1 porsi nasi, yang disertai lauk dan sayur (itupun kalau ada), haruslah senantiasa diucapkan syukur atas semuanya itu. Itu disebabkan karena pasti ada saja orang yang susah atau jarang meminum air putih, apalagi air putih yang jernih dan tanpa aroma tertentu.
Begitu juga dengan makanan, ada saja orang pasti di dalam dunia ini, entah itu di benua manapun atau disuatu Negara tertentu yang kesusahan akan makanan. Jarang makan atau malah sama sekali belum makan sampai batas waktu tertentu. Bukan puasa karena sedang menjalankan ibadah puasa makan dan minum, tetapi karena tidak sanggup membeli dan tidak ada yang memberikan kepada mereka secara gratis untuk dikonsumsi.
Jangankan jauh-jauh ke benua atau Negara lain, disekeliling kita pun dapat kita temukan yang susah memperoleh minuman dan makanan yang bersih, sehat, serta bergizi. Selain dari segi mengucapkan syukur atas segala sesuatu makanan dan minuman yang telah dinikmati, ada lagi satu hal yang penting yang perlu untuk disyukuri oleh generasi muda kita,
yaitu: mengucapkan syukur bahwa kita masih bisa hidup atau bernafas. Terkadang ada itu generasi muda kita yang dimasa mudanya mau mengakhiri hidupnya hanya karena hal-hal yang sepele, dimana hal sepele tersebut dibuat menjadi suatu hal yang besar dan bahkan sangat berbahaya hingga nyawa pun hilang.
Misalnya itu didorong karena masalah diputusin oleh pacarnya. Itu membuat pemuda itu menjadi putus asa dan pasrah, hingga sakit hati dan berakhir pada kegiatan yang disebut sebagai bunuh diri. Pemuda atau pemudi yang seperti itu, dengan mudahnya menghilangkan nyawanya, tanpa memikirkan bahwa mungkin ada sesuatu hal yang baik kedepannya,
atau dengan kata lain ada hikmah dan maksud dibalik semua peristiwa yang terjadi berupa diputuskan oleh pasangannya itu.
Segala sesuatu itu pasti ada maksud dan tujuan dibaliknya, begitu juga saat diputusin oleh pacar. Mungkin akan ada pengganti yang lebih baik lagi dari sebelumnya dan ada pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa-peristiwa sebelum diputuskan.
Pemuda atau pemudi tersebut, tidak bersyukur atas hidupnya, dimana dia mau mengakhiri hidupnya. Itu merupakan suatu tindakan yang bodoh dan sangat-sangat bodoh, dimana pemuda atau pemudi tersebut berpikiran sempit dan bahkan tidak belajar dari apa yang terjadi.
Bersyukur atas makanan, minuman, dan nyawa yang masih boleh ada, serta mengucapkan syukur atas segala sesuatu yang dimiliki berupa uang tanpa perlu mencuri atau pergi ke dukun seperti yang dikatakan di atas.
Selain itu, seorang pemuda atau pemudi harus mengucapkan syukur atas pengetahuan yang dipunyai dan lalu berupaya untuk meningkatkannya dengan cara menjadi pembelajar, dengan kata lain menjadi seseorang yang gemar atau tertarik sekali dengan belajar, dimana belajar dan belajar terus sepanjang hayat.
Pemuda atau pemudi juga harus mengucapkan syukur atas para pendidik mereka, entah itu guru, orangtua, teman atau sahabat, tetangga maupun lingkungan alamnya.
Disini terkhusus diberikan berupa mengucapkan syukur atas pendidik berupa guru. Hal tersebut didorong karena ada saja siswa atau peserta didik yang merupakan generasi muda masa kini, yang tidak menghargai, mencintai, dan bahkan menghormati para gurunya, dimana dapat kita lihat pada saat-saat sebelumnya ada kasus dimana siswa memukul guru, karena menganggap remeh dan rendah para guru.
Padahal para guru itu memberikan waktu dan tenaganya dengan segenap hati untuk bisa mencerdaskan anak muridnya yang akan menjadi generasi penerusnya, dimana pasti para guru tersebut menginginkan para siswanya melebihi dari dia, paling tidak sama atau satu tingkat di atas gurunya.
Untuk mewujudkan itupun para guru rela, dimana pasti ada saja diantara para guru yang rela memberikan waktu dan tenaganya dengan sepenuhnya kepada para siswanya.
Dengan cara memperbaharui dan meningkatkan pengetahuannya dengan mengikuti berbagai seminar, workshop maupun pelatihan. Untuk itulah generasi muda mesti untuk mengucapkan syukur atas segala hal dalam hidup, untuk bisa menjadi generasi yang tangguh di masa depan.
Bionarasi
Trygu merupakan penulis yang merupakan suku Nias, dimana Trygu lahir dan bahkan besar di Nias, yang merupakan salah satu dari nama suatu pulau dan suku di bangsa kita. Bahkan terdengar ada isu yang mengatakan bahwa pulau Nias sedang diperjuangkan untuk menjadi suatu provinsi dengan alasan kalau butuh sesuatu tidak perlu jauh-jauh, kecuali untuk ditingkat Nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H