Mohon tunggu...
Try Gunawan Zebua (Trygu)
Try Gunawan Zebua (Trygu) Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Try Gunawan Zebua dilahirkan di Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Pulau Nias, Sumatera Utara, pada tanggal 11 Juli 1994. Try Gunawan Zebua adalah anak ke-3 dari 3 orang bersaudara, dari pasangan Ayah (Alm) Costantin Theodali Zebua dan Ibu Rosmawati Telaumbanua. Try Gunawan Zebua memiliki nama pena adalah Trygu pada buku solo kedua hingga buku solo kedelapan, sedangkan pada buku solo pertama, kesembilan, kesepuluh, serta pada buku solo kesebelas ini, dan seterusnya memiliki nama pena atau penulis sebagai Try Gunawan Zebua. Riwayat Pendidikan Formal: SD Swasta RK Mutiara Gunungsitoli pada Tahun 2000-2006, SMP Swasta Bunga Mawar Gunungsitoli pada Tahun 2006-2009, Jurusan IPA SMA Swasta Santu Xaverius Gunungsitoli pada Tahun 2009-2012, Jenjang D3 Teknik Mesin Konsentrasi Produksi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Tahun 2012-2015 (A.Md). Pada tahun 2015 sempat kuliah dan diterima di Universitas Negeri Malang (UM) pada Jenjang S1 Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik. Tapi, karena tidak sanggup membayar uang kuliah, kuliah pada Jenjang S1 Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Gunungsitoli pada Tahun 2016-2020 (S.Pd). Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Gunungsitoli telah berubah nama sejak tahun 2023 menjadi Universitas Nias, yang masih berkedudukan di Kota Gunungsitoli, Pulau Nias. Pendidikan Nonformal: 1. Taman Kanak-Kanak BNKP Hanna Blindow Gunungsitoli pada tahun 1998-2000 2. Pada tahun 2012 Bimbingan Belajar Medika Setia Budi Medan, dimana pada bimbingan belajar itu bertujuan untuk memasukki Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Prestasi Try Gunawan Zebua (Trygu), yaitu: 1. Lolos Seleksi Abstrak (Semifinalist) pada Sayembara Karya Tulis Ilmiah Ganesha 2017, Himpunan Mahasiswa Elektroteknik, Institut Teknologi Bandung. 2. Peserta (Lolos Seleksi Abstrak) pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Orde Literasi 2018, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jember, Universitas Jember. 3. Telah menulis 2 buah Jurnal sebagai penulis lepas (Freelance Writer), yaitu: a. Jurnal Pertama berjudul: Studi Literatur Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Motivasi Belajar Matematika Siswa. Vol. 3, No. 1, Edisi Mei 2021, Jurnal Pendidikan Matematika (J-PiMat), Prodi Pendidikan Matematika STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Jurnal tersebut di atas, telah terbit dalam versi Bahasa Inggris Judul: Literature Study of Problem Based Learning Model Against Students Mathematical Motivation (Based on Indonesian Language Book). Vol. 9, No. 2, May, 2020, Pancaran Pendidikan, FKIP Universitas Jember. b. Jurnal Kedua Berjudul: Teori Motivasi Abraham H. Maslow dan Implikasinya dalam kegiatan Belajar Matematika. Vol. 3, No. 1, 2021, RANGE: Jurnal Pendidikan Matematika, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Timor. 4. Telah menulis 11 buah buku solo (termasuk buku ini). 5. Telah Menulis lebih dari 30 buah buku Antologi (Artikel, Quotes, Puisi, dll). 6. Buku ketiga (Studi Literatur Problem Based Learning untuk Masalah Motivasi bagi Siswa dalam Belajar Matematika) telah ada di Google Book dan telah di kutip sebanyak ± 30 kali dengan nama Try Gunawan Zebua atau Trygu yang terlihat di Google dan Google Scholar. 7. Aktif menulis di kompasiana, dengan jumlah tulisan sebanyak 80 buah dan total telah dibaca oleh 22.641 orang, dimana jumlah artikel dengan kategori “pilihan” dari Kompasiana ada 21 buah artikel. 8. Dinyatakan lulus Pelatihan “Mengolah Kata, Data dan Membuat Presentasi bagi Tenaga Administrasi” (melalui Kartu Prakerja) dengan nilai: 85/100. 9. Dinyatakan lulus Pelatihan “Membuat Konten Promosi untuk Profesi Penulis di Era Digital” (melalui Kartu Prakerja) dengan nilai: 65/100. 10. Dinyatakan Lulus Pelatihan “Belajar Mengelola Keuangan untuk Menjadi Perencana Keuangan” (melalui Kartu Prakerja) dengan nilai: 65/100. 11. Juara 1 buku Goresan Tinta Khatulistiwa. 12. Juara Favorit ke-2 buku Rangkai Pena Terucap Makna. 13. Terbaik ke-3 buku Coretan Rasa dalam Kata. 14. Penulis Terunik 3 buku Goresan Tinta Penghubung Rasa. 15. Penulis Terbaik dalam acara lomba Literacy With Muzayyanah Sa’diyah penulisan buku berjudul: “Secanting Aksara”. 16. Best Article Lomba Cipta Artikel Tingkat Nasional dalam buku Antologi Artikel yang berjudul: “Dilema masa Pandemi Covid-19”. Riwayat Organisasi: 1. 2012 : Anggota di PMK UNJ (Persekutuan Mahasiswa Kristen Universitas Negeri Jakarta). 2. 2013 : Pengurus sebagai bidang pembinaan di PMKJ PERKANTAS (Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta Persekutuan Antar Universitas). 3. 2014 : Pengurus sebagai bidang pembinaan di PMKJ PERKANTAS (Persekutuan Mahasiswa Kristen Jakarta Persekutuan Antar Universitas) 4. 2016 : Anggota Bidang Penalaran dan Keilmuan Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Matematika IKIP Gunungsitoli. 5. 2017 : Anggota Bidang Penalaran dan Keilmuan Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Pendidikan Matematika IKIP Gunungsitoli. Penulis aktif dalam mengikuti berbagai seminar atau pelatihan, seperti: Seminar Technopreneur, Seminar Mengembangkan Diri, Seminar Bisnis Rocket Marketing, dan lain-lain sebagainya. Penulis aktif dalam berbagai kegiatan menulis, baik secara individu maupun bersama-sama. Buku karangan individu pertama berjudul Mencegah dan Mengatasi Stress dalam Belajar Matematika (Arieffka Media, 2020), dimana buku pertama ini telah diterbitkan untuk kedua kalinya oleh Anara Publishing House (2020) akibat dari penerbit pertama yang tidak mau melakukan cetak untuk yang kedua kalinya. Buku kedua berjudul Masalah-Masalah dalam Belajar Matematika (Guepedia, 2020). Buku ketiga berjudul Studi Literatur Problem Based Learning untuk Masalah Motivasi bagi Siswa dalam Belajar Matematika (Guepedia, 2020). Buku keempat berjudul Motivasi dalam Belajar Matematika (Guepedia, 2020). Buku kelima berjudul Menggagas Konsep Minat Belajar Matematika (Guepedia, 2021), Buku keenam berjudul Teori Motivasi Abraham H. Maslow dan Implikasinya dalam Belajar Matematika (Guepedia, 2021), Buku ketujuh berjudul Teori Motivasi Abraham H. Maslow dan hubungannya dengan Minat Belajar Matematika Siswa (Guepedia, 2021), Buku kedelapan berjudul Menggagas Konsep Prestasi Belajar Matematika (Guepedia, 2021), Buku kesembilan berjudul Permainan Tradisional Nias dan Matematika (Etnomatematika Nias) (Guepedia, 2022), Buku kesepuluh berjudul Menggagas Konsep Kecemasan Belajar Matematika (Guepedia, 2022), sedangkan buku berjudul Sekedar Solusi Prestasi Belajar Matematika Indonesia ini adalah buku kesebelas. Buku keduabelas, ketigabelas, keempatbelas dan seterusnya masih dalam proses pembuatan. Buku Antologi yang terbit ada banyak, baik itu puisi, cerpen, artikel, maupun quotes. Pada tahun 2020: Buku itu berjudul Sepucuk Surat Untuk Imamku #2 (SIP Publishing, 2020), Menua Bersama (Penerbit Kalana, 2020), Dear Masa Lalu (Elsage Publisher, 2020), Filosofi Renjana (Guepedia, 2020), Keniscayaan Sebuah Perubahan (CV Multimedia Edukasi, 2020), Seuntai Kisah Tentangnya (Guepedia, 2020), Catatan Juang Mahasiswa (Teman Nulis Publishing, 2020), 101 Solusi untuk Generasi Milenial (Sekolah Menulis Indonesia, 2020), Serenade Pemeluk Malam (Bookies Indonesia, 2020), Senyum Nabastala (Haura Publishing, 2020), Gagal? Why Not?! (Sekolah Menulis Indonesia, 2020), Coretan Tinta di Atas Kertas (Medaca Aurora Publisher, 2020), Mengedukasi Negeri bukan Sekadar Antologi (CV. Madani Berkah Abadi, 2020), Lembaran Coretan Pena (CV. Pelita Aksara Gemilang, 2020), My Birthday: “Ini Sebingkis Memori Usang yang Terus Terulang (Guepedia, 2020), Secanting Aksara (Semesta Aksara, 2020). Pada tahun 2021: Menjadi Pribadi Positif (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Pulang (Androcenta Publisher, 2021), Sastra Sejuta Makna (Kimbab Publisher, 2021), Untuk apa saja masa mudamu? Jilid 2 (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Healthy Mind, Happy Life (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Pena Suarakan Luka (DJ Mega Production, 2021), Flying to the sky (Androcenta Publisher, 2021), Menjadi Manusia Limited Edition Jilid 1 (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Belajar Tanpa Stres Jilid 2 (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Literacy, Upgrade Your Mind (Sekolah Menulis Indonesia, 2021), Happy in Difficult Times (KMO Indonesia, 2021), Kejora Aksara (CV Safana Media Loka, 2021), Goresan Tinta Khatulistiwa (CV. Cahaya Pelangi Media, 2021), Cinta Senandung Rindu (ND Media Publishing, 2021), Coretan Rasa Dalam Kata (Lisa Publisher, 2021), Rangkai Pena Terucap Makna (CV. Cahaya Pelangi Terucap Makna, 2021). Pada tahun 2022: Heart of Hurt (CV Insan Paripurna, 2022), Pena Tanpa Arah (EH Publisher, 2022), Dilema Masa Pandemi Covid-19 (Semesta Aksara, 2022), Perjalanan Alunan Cinta (Hally Publisher, 2022), Rampaian Sajak Aksara (CV. Safana Media Loka, 2022), Sajak yang Tertulis (Cahaya Smith Pratama, 2022), Aksara dalam Tarian Pena (CV. Safana Media Loka, 2022), Senandika (Lit Publisher, 2022), Goresan Tinta Penghubung Rasa (Gapura Biru, 2022), Menjadi Generasi Tangguh (Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Self Love is not Selfish (Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Lawan Malasmu! ((Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Bangkit dari Titik Terendah Jilid 1 (Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Baca Ini Kalau Kamu Takut Mencoba Jilid 2 (Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Aku Bangga Jadi Penulis Jilid 2 (Sekolah Menulis Indonesia, 2022), Tinta Pengembara Mimpi (CV. Cahaya Pelangi Media, 2022), Menjadi Jomblo Produktif (Sekolah Menulis Indonesia, 2022). Penulis dapat dihubungi melalui: SMS/Telepon/WA : 081360781116 / 081285742397, Facebook : Try Gunawan Zebua, Instagram : Try Gunawan Zebua, Twitter : Try Gunawan Zebua, Email : trygunawan@rocketmail.com. trygunawan529@gmail.com. trygunawanzebua65@gmail.com. trygunawanzebua75@gmail.com. Akun Kompasiana : Try Gunawan Zebua (Trygu) Catatan: Versi upload: Rabu, 03 Mei 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Manfaat atau Fungsi Bergabung dan Memiliki Sebuah Komunitas Tertentu?

2 April 2022   05:04 Diperbarui: 2 April 2022   05:30 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah manfaat atau fungsi bergabung dan memiliki sebuah komunitas tertentu?

Oleh: Try Gunawan Zebua (Trygu)

Gunungsitoli, 02 April 2022

Kata "Komunitas" mungkin bukan merupakan suatu hal yang baru bagi beberapa orang (sebagian orang), tetapi kata "Komunitas" mungkin saja merupakan suatu hal yang baru bagi yang lain (sebagian lagi). Bagi si "A" Komunitas adalah "A", bagi si "B" Komunitas adalah "B", dimana defenisi atau pengertian dari komunitas bisa berbeda antara yang satu dengan yang lain, maupun bisa jadi sama antara yang satu dengan yang lainnya. Itu semua tergantung dari apa yang tercium dan terhembus (melalui hidung dan mulut), apa yang terdengar (melalui telinga), apa yang terasa (melalui lidah), apa yang tersentuh atau teraba (melalui kulit, entah itu tangan maupun kaki, dsb. oleh sesuatu yang disebut sebagai kulit), apa yang terpikir (melalui otak), apa yang terbayang (imajinasi atau mimpi), apa yang tertelan (melalui tenggorokan), dan apa yang terlihat (melalui mata). Entah itu berdasarkan pengetahuan, pengalaman, maupun sikapnya dari masa lalu, masa kini, maupun di masa yang akan datang. Pengetahuan (apa yang diketahui/aspek kognitif), pengalaman (apa yang dirasakan atau alami/psikomotorik) dan sikapnya (bagaimana respon sikap/afektif). Bahkan bisa jadi berdasarkan keimanan atau Ketuhanan, dengan kata lain berdasarkan dari spiritualitasnya, dimana hubungan antara suatu individu tertentu dengan Tuhannya.

Lantas, apakah itu defenisi atau pengertian dari kata "Komunitas" tersebut?

Pertama, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Komunitas adalah kelompok organisme (orang dan sebagainya) yang hidup dan saling berinteraksi di dalam daerah tertentu, masyarakat tertentu, maupun paguyuban tertentu (Sumber: https://kbbi.web.id/komunitas). Dari pendapat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tersebut, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa komunitas tersebut adalah suatu kelompok yang terbentuk dari berbagai hal entah itu orang atau manusia, yang hidup dan saling berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya, pada suatu daerah atau tempat tertentu, masyarakat tertentu, maupun dari suatu paguyuban tertentu. Jadi, komunitas tersebut memiliki inti bahwa: 1). Komunitas adalah kelompok (bentuk komunitas), 2). komunitas adalah kumpulan orang yang hidup dan saling interaksi (isi atau aktivitas dari suatu komunitas), dan 3). Komunitas adalah ada (lokasinya) di daerah tertentu atau suatu tertentu (letak atau lokasi komunitas). 

Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunitas itu ada yang disebut sebagai komunitas desa (kedesaan atau segala sesuatu yang berhubungan dengan desa), komunitas hutan bakau (komunitas yang hidup di hutan bakau di daerah pantai), komunitas kota (yang berhubungan atau bentuk kekotaan), dan komunitas sastra (yang merupakan orang-orang atau segala sesuatu yang berhubungan dengan sastra), dimana ada itu berdasarkan bentuk (desa atau kota), berdasarkan letak (hutan bakau), maupun isi atau aktivitas (orang-orang yang menyukai atau segala sesuatu yang berhubungan dengan sastra). Namun, bentuk komunitas bukan hanya desa atau kota saja, tetapi ada bangsa atau negara, provinsi, dusun, lorong maupun yang lain. Letak komunitas bukan hanya di hutan bakau belaka, tetapi ada di sekolah, di rumah ibadah, dan lain sebagainya. Serta komunitas bukan hanya berisi atau tentang yang berhubungan dengan segala sesuatu hal yang berkaitan dengan sastra belaka, melainkan bisa jadi berkaitan dengan dunia politik, budaya, agama, dan lain-lain sebagainya. Komunitas yang berkaitan dengan bangsa disebut sebagai komunitas bangsa, komunitas yang berkaitan dengan sekolah disebut sebagai komunitas sekolah, komunitas yang berkaitan dengan perusahaan disebut sebagai komunitas perusahaan, komunitas yang berkaitan dengan politik disebut sebagai komunitas politik, dan lain-lain sebagainya yang mengaitkan kata komunitas dengan berbagai bidang atau aspek hidup kita yang membentuk suatu istilah yang merupakan penggabungan dari kata "komunitas" dan sesuatu yang dikaitkan tersebut. 

Selain, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) apakah ada defenisi atau pengertian dari sebuah komunitas tersebut?

Ya, ada. Kedua, menurut McMillan dan Chavis (1986) mengatakan bahwa komunitas merupakan kumpulan dari para anggotanya yang memiliki rasa saling memiliki, terikat diantara satu dan lainnya dan percaya bahwa kebutuhan para anggota akan terpenuhi selama para anggota berkomitmen untuk terus bersama-sama (Sumber: https://comdev.binus.ac.id/pengertian-dan-jenis-jenis-komunitas-menurut-ahli/). Dari pendapat McMillan dan Chavis tersebut di atas, maka dapat kita ambilkan suatu kesimpulan bahwa defenisi atau pengertian dari suatu komunitas itu ada 3, yaitu: 1). kumpulan dari para anggotanya (dari segi bentuk atau wujudnya yang merupakan gabungan atau penggabungan dari beberapa orang anggota), 2). memiliki rasa saling memiliki, terikat, percaya, komitmen, dan bersama-sama (dari segi sifat komunitas), serta 3). kebutuhan para anggota akan terpenuhi (manfaat komunitas).

Ketiga, menurut Hillery , George, Jr (1955) yang terlebih dahulu memberikan suatu defenisi atau pengertian dari kata "Komunitas" tersebut, jika dibandingkan dengan McMillan dan Chavis, dimana Hillery, George, Jr (1955) membentuk suatu defenisi atau pengertian dari kata "Komunitas" tersebut berdasarkan dari studi tentang komunitas dalam psikologi rural, dimana defenisi atau pengertian dari kata "Komunitas" tersebut adalah hal yang dibangun dengan fisik atau lokasi geografi (Physical or geographical location) dan kesamaan dasar akan kesukaan (interest) atau kebutuhan (needs) (Sumber: https://comdev.binus.ac.id/pengertian-dan-jenis-jenis-komunitas-menurut-ahli/). Dari pendapat Hillery, George, Jr tersebut, maka dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa komunitas tersebut memiliki 2 pengertian, yaitu: 1). dibangun dengan fisik atau lokasi geografi (berdasarkan cara pembentukan dari segi letaknya dimana atau bagaimana, serta terbentuk dari segala sesuatu yang berhubungan dengan fisik), dan 2). kesamaan dasar akan kesukaan atau kebutuhan (dasar suatu komunitas terbentuk karena adanya yang disebut sebagai kesukaan atau kebutuhan dari suatu hal tertentu).

Keempat, menurut Webster's new world dictionary (1998) mengatakan komunitas adalah sekelompok orang yang tinggal bersama sebagai unit sosial yang mempunyai ketertarikan antar satu dan yang lain (Sumber: https://comdev.binus.ac.id/pengertian-dan-jenis-jenis-komunitas-menurut-ahli/).  Dari pendapat Webster's new world dictionary, komunitas tersebut memiliki defenisi atau pengertian yang terbentuk berdasarkan 2 hal, yaitu: 1). sekelompok orang yang tinggal bersama (bentuk yang merupakan gabungan dari beberapa orang dalam suatu tempat tertentu), dan 2). mempunyai ketertarikan antar satu dan yang lain (hubungan berupa ketertarikan).

Kelima, menurut Dewey, komunitas adalah sesuatu hal yang terbentuk berdasarkan tujuan, kepercayaan, dan pengetahuan yang terbangun dengan sesuatu yang disebut sebagai komunikasi (Sumber: https://comdev.binus.ac.id/pengertian-dan-jenis-jenis-komunitas-menurut-ahli/). Jadi, dari pendapat Dewey dalam bukunya yang berjudul Democracy and Education, dapat ditarik kesimpulan bahwa defenisi atau pengertian dari "Komunitas" ada 2, yaitu: 1). pembentuk, dan 2). dasarnya adalah komunikasi.

Dari kelima pendapat tersebut di atas, maka dapat kita ambilkan kesimpulan bahwa defenisi atau pengertian dari suatu kata "Komunitas" itu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya dan bertujuan untuk saling melengkapi atau memperjelas pendapat yang lainnya secara langsung maupun tidak langsung, dimana ada yang mengaitkan dengan: 1). letak geografis, fisik, komunikasi, interaksi, maupun orang yang hidup (dari segi pembentuknya), 2). kelompok yang merupakan gabungan dari beberapa orang atau individu (dari segi bentuknya), 3). rasa saling memiliki, terikat, percaya, komitmen, dan bersama-sama (dari segi sifat komunitas), 4). kebutuhan para anggota akan terpenuhi (manfaat komunitas), dan 5). kesamaan dasar akan kesukaan atau kebutuhan (dasar suatu komunitas terbentuk atau alasannya dibentuk komunitas). Sehingga dalam suatu komunitas tersebut terbentuk dari beberapa orang karena komunikasi atau interaksi dari segi fisik maupun geografis, yang terbentuk dari beberapa orang individu yang satu sama lain saling berhubungan dalam hal rasa percaya, memiliki, terikat, komitmen secara bersama-sama, untuk tujuan tertentu (adanya target sebagai manfaat dari komunitas dibentuk), dimana semua hal tersebut terjadi atau dengan kata lain komunitas terbentuk karena adanya suatu kepentingan tertentu dari segi kebutuhan atau kesukaan tertentu.

Lantas, setelah kita memahami apa dan bagaimana komunitas tersebut, kita masuk pada hal yang berkaitan dengan judul yang berbentuk suatu pertanyaan, dimana jawabannya adalah manfaat atau fungsi dari bergabung dan memiliki komunitas tersebut, yaitu:

Manfaat atau fungsi jika kita itu bergabung dalam suatu komunitas dan memiliki suatu komunitas, yaitu:

1). Menurut (https://www.idntimes.com/life/education/armita-dewi-cahyanti/bergabung-dengan-komunitas-c1c2/6), yaitu: a). mengembangkan dan memperdalam hobi, b). awal yang baik untuk membangun relasi, c). memberimu kesempatan untuk belajar dalam tim, d). menambah poin lebih pada portofoliomu, e). melatihmu untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik, dan f). wadah untuk menemukan inspirasi baru. Dari pendapat di atas, manfaat atau fungsi dari Komunitas tersebut dapat dilihat dari segi manfaat bagi diri sendiri atau dengan kata lain untuk diri sendiri (bersifat internal) berupa mengembangkan dan memperdalam hobi, membangun relasi, belajar dalam tim, menambah poin portofolio, melatih bersosialisasi dan berkomunikasi, serta wadah menemukan inspirasi baru. 

2). Menurut (https://www.tokopedia.com/blog/manfaat-komunitas/), yaitu: a). akses luas, b). memperkaya cara pandang, c). berkesempatan menemukan mentor, d). keuntungan finansial, dan e). menambah semangat. Pendapat No. 2 di atas, sama dengan pendapat No. 1 yang sama-sama memberikan manfaat secara langsung bagi diri sendiri.

Untuk yang bersifat manfaat bagi orang lain selain diri sendiri, yaitu: orang lain mengetahui seperti apa dan bagaimana kita, komunikasi dan sosialiasi terjalin antara yang satu dengan yang lain, memiliki tambahan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan atau target ke depan, dan lain-lain sebagainya. 

Sehingga sangat baik atau disarankan agar kita memiliki suatu komunitas atau tergabung dalam suatu komunitas tertentu karena manfaat yang diberikan sangatlah banyak sekali. Namun, dalam memilih komunitas harus hati-hati, dimana berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang matang mulai dari visi dan misi komunitas, target atau capaian komunitas, latar belakang komunitas, prestasi atau capaian komunitas, dan berbagai pertimbangan lain berdasarkan kemauan atau kebutuhan kita masing-masing agar dapat tercapai secara maksimal apa yang telah kita targetkan akan tercapai kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun