Mohon tunggu...
Tryas Fredicia De Ganza
Tryas Fredicia De Ganza Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Perempuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pohon Jambu Air

8 Agustus 2024   17:35 Diperbarui: 19 Agustus 2024   11:38 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : foto pribadi

KELOMPOK 2 XA

Anggota:

  • Gabrielle F. Natasusilo (16)
  • Tryas Fredicia De Ganza (31)
  • Calvarel Gerald Eklesiano Pirri (8)
  • Dionisius Marvin Caravario (12)

 

POHON JAMBU AIR

          Pohon jambu air (Syzygium aqueum) memiliki batang yang keras dan kokoh, berwarna coklat dengan bercak putih dan tekstur kasar. Pohon ini memiliki daun tunggal, bertangkai, dengan ujung daun tumpul dan pangkal bulat. Akar pohon ini adalah akar tunggang atau radik primaria dengan cabang-cabang kecil yang hampir memenuhi taman berbentuk persegi. Pohon ini juga memiliki bunga majemuk yang berbentuk malai dengan warna kuning keputihan.

          Pohon jambu air cocok tumbuh di daerah tanah yang datar. Selain itu, tanaman ini mempunyai daya adaptasi yang cukup besar di daerah tropis. Selanjutnya, cahaya matahari juga penting bagi pertumbuhan pohon jambu air. Cahaya matahari yang sesuai sekitar 40% sampai 80% seharinya dengan suhu kisaran 10-28 derajat celcius dengan kelembapan sekitar 50%-80%.

          Penanaman pohon jambu air bias dengan dua cara, yaitu secara generatif (biji) dan vegetatif (tanpa biji), seperti cangkok, penyetekan (stek), dan okulasi. Terdapat 2 cara untuk penanaman jambu air, yaitu secara generatif dan vegetatif. Generatif merupakan cara meningkatkan tanaman dengan biji. Dengan cara ini memerlukan waktu yang lama mulai dari perbanyakan, menanam tanaman dan sampai tanaman berbuah.

          Adapun dengan cara vegetatif yaitu meningkatkan tanaman namun tanpa biji. Hal ini dapat dilakukan dengan cangkok, penyetekan (stek), dan okulasi. Agar pohon jambu air cepat tumbuh, perlu dilakukan pemangkasan atau perontokan dengan rutin. Perontokan dilakukan saat usia pohon sekitar 6 -- 8 bulan atau 3 -- 4 bulan setelah pemupukan awal. Caranya dengan membuang daun pada setiap mengomel daun dan sisakan hanya sekitar 4 daun saja.

          Penyiraman dan pemupukan juga perlu agar pohon jambu air berbuah lebat. Setelah pohon ditanam harus diberikan pupuk setelah usia penanaman kurang dari 3 bulan. Selain itu, penyiraman harus dilakukan secara rutin setiap dua kali sehari atau pada pagi dan sore hari agar pohon tidak dehidrasi.

          Buah jambu air dapat langsung dimakan dan dijadikan rujak, asinan, jus, puree, sirop, selai, atau manisan. Buah jambu air kaya air dan vitamin C, serta merupakan sumber kalori dan mineral. Daunnya yang lebat dapat digunakan untuk berteduh dari sinar matahari. Ekstrak daun jambu air dapat melawan bakteri dan virus, serta memiliki khasiat mengobati demam, batuk, dan diare. 

Namun, daun jambu air mengandung asam sianida yang tinggi, sehingga tidak boleh digunakan secara berlebihan. Batang pohonnya dapat digunakan sebagai sandaran karena bentuknya yang cukup melikuk. Bahkan, hingga akarnya pun bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan epilepsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun