Dunia dakwah saat ini banyak memunculkan tinta-tinta baru yang bervarisi wewarnai setiap lembaran dalam buku sejarah Islam.Sejak terpuruknya ummat Islam pasca Rasulullah SAW,pandangan yang berbeda terhadap Islam pun mulai tumbuh,bak pohon yang sedikit demi sedikit memunculkan ranting dan dedaunannya.Akibat dari pandangan yang berbeda tersebut,tinta-tinta itu pun bermunculan satu persatu.Sejak kemunculannya,mereka mulai mewarnai baju atau mengotori baju putih dakwah ini.Mulai dari tinta hitam yang mengotorinya,maupun tinta kuning,merah,hijau dan seterusnya,yang mempercantik dan memperindahnya.Tinta-tinta itu tidak lain dan tidak bukan adalah gerakan-gerakan dakwah atau organisasi-organisasi berbasis dakwah.
Di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini,organisasi dakwah sangat banyak dan beragam.Dapat kita lihat dimasyarkt, ada Ormas Muhammadiyah,Nadathul Ulama,Gerakan Tarbiyah,HTI,Salafi,Jihadi dan organisasi-organisasi dakwah lainnya.Hal ini layaknya batik yang memiliki corak yang bervariasi namun tujuan yang sama yaitu untuk dirasakan manis,nyaman dan indahnya saat digunakan.Demikianlah ilustrasi dari gerakan atau organisasi dakwah yang ada.Ideologi gerakan,manhaj,dan prinsip serta metode dakwah yang demikian dimiliki berbeda.Akan tetapi,tujuan yang diinginkan tetap sama yakni memenangkan dan menjayakan Islam kembali.Nikmat,nyaman,manis dan indahnya Islam,itulah yang diinginkan oleh semua gerakan atau organisasi dakwah yang ada.Perhatian dan kontribusi yang diberikan terhadap Islam oleh semua gerakan dakwah dalam variasi dan perbedaan ini begitu besar.Besarnya keinginan tersebut sangat dipastikan bahwa kejayaan dan kemenangan Islam akan begitu cepat untuk kembali.Karena Rasululah bersabda bahwa:“Iqtilafi Ummati Rohmatun”, “Perbedaan diantara umatku adalah rahmat.”.
Akan tetapi, disatu sisi variasi dan perbedaan ini terkadang dijadikan boomerang oleh musuh-musuh Islam saat ini.Perbedaan dan variasi ini menjadikan ukhuwah ini terombang-ambing.Kadang “terbit” dan kadang “terbenam”.Lemparan senyum,ucapan salam dan sapa yang disampaikan,menjabat tangan yang dialakukan,canda tawa dan seterusnya,membuat ukhuwah ini terbit.Ukhuwah yang indah terjaga oleh tingkah laku tersebut.Tetapi,rasa cuek,marah,benci,kurang suka,lhoe bukan kelompok gue,gak enak dan seterusnya,yang terkadang muncul dan memungkinkan tertanam dalam diri aktivis dakwah karena perbedaan tersebut,membuat ukhuwah itu terbenam dan pecah bak bola api yang meluncur di atas salju.Sungguh mata hati ini tak bisa bohong akan hal tersebut,sebab berbagi kejadian telah membuktikan.Entah mengapa hal itu bias terjadi.Ego dan fanatisme terhadap gerakan yang diikuti memungkinkan hal itu.Menganggap diri dan gerakan yang kita ikuti paling benar dan yang lain salah,serta mudahnya membi’dah dan mengkafirkan menjadi salah faktor didalamnya,tanpa harus tabbayun atau mencari tahu terlebih dahulu terhadapnya yang menyebabkan mengapa kita berbeda.Sungguh ini telah menjadi virus dalam hati dan diri setiap aktivis dakwah dalam gerakan dakwahnya masing-masing.
Harus dan pantaskah kita seperti ini..???????
Kemana ayat Alqur’an dan hadist Rasulullah yang kita yakini.???
Bukankah Allah SWT telah jelas berfirman bahwa
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ*
“Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antarakedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat
(QS. 49 : 10).
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ*نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni`mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni`mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. 3 : 103)
Dan Rasulullah bersabada:
عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ (رواه البخاري)
Dari Qatadah ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak beriman salah seorang diantara kalian, hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.’ (HR. Bukhari)
Akibat hal itu,tanpa kita sadari bahwa sang msusuh abadi tengah tertawa terbahak-bahak sambil duduk dan menikmati secangkir kopi disana melihat kita yang demikian.Sebab itulah yang mereka inginkan.Pecahnya umat Islam dari intern umat itu sendiri.Sehingga tujuan kita yang sudah diufuk mata untuk diraih,semakin menjauh karena kita hanya mempertentangkan masalah perbedaan dan variasi yang ada ini. Sebabnya,dari perbedaan dan variasi ini,harusnya kita bersyukur karena Allah telah menakdirkan demikian.Dan ada nikmat dan hikmah didalamnya yang bias kita ambil atas ini.Sehingga seharusnya kita semua tidak bersikap demikian karena perbedaan ini.
Semoga Allah merahmati dan meridhoi kita semua.
Wallahau Allam Bis showab
Fastabiqul Khairat
Wasslamualikum Wr.Wb
Tryas_01
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H