Mohon tunggu...
Trya Andini
Trya Andini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

you've to dare to try somethin' to feel happiness~

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi sebagai Sumber Biogas

5 April 2022   23:04 Diperbarui: 5 April 2022   23:19 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Kotoran sapi merupakan limbah yang cukup umum di wilayah pedesaan. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk desa memiliki profesi sebagai petani, dan membutuhkan sapi untuk membajak sawah. Biasanya, kotoran sapi akan dikumpulkan dan dibuang begitu saja ke lahan kosong oleh warga desa, tanpa melihat dampak lebih jauh dari kotoran-kotoran sapi tersebut. Maka dari itu, perlu dilakukan pengolahan dan pemanfaatan terhadap kotoran-kotoran sapi, untuk menanggulangi dampak yang akan terjadi.

Pada dasarnya, kotoran sapi dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pupuk organik, karena adanya kandungan unsur hara yang melimpah di dalamnya. Selain pupuk, kotoran sapi juga dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar biogas. Biogas merupakan gas yang berasal dari pengolahan bahan organik, melalui proses fermentasi dalam wadah dan ruangan yang tertutup. Hal ini dilakukan karena proses fermentasi memerlukan reaksi anaerob dari mikroba yang ada pada kotoran sapi (Nurhilal, et al., 2020).

 Sebagian besar hasil fermentasi adalah gas metana yang mengandung kalor, sehingga dapat dimanfaatkan dengan sebagai bahan bakar untuk memasak. Karena pembuatan biogas juga memiliki sisa pemakaian, maka sisa dari limbah tersebut dapat dimanfaatkan juga sebagai pupuk kompos, atau pupuk organik.

Agar pemanfaatan kotoran sapi dapat dimaksimalkan, maka dibuat dua pengolahan berupa pembuatan biogas, dengan pembuatan pupuk cair (POC). Hal ini dilakukan agar limbah kotoran yang berasal dari sisa pembuatan biogas, dapat dimanfaatkan dengan lebih baik.

Metode

Bahan dasar dalam pembuatan biogas adalah kotoran sapi segar, yang berada di ruang terbuka kurang dari 12 jam. Hal ini dikarenakan kotoran sapi tersebut masih memiliki temperatur yang optimal (25°-30°C), sehingga saat dimasukkan ke dalam wadah tertutup, temperatur kotoran tersebut dapat tetap terjaga (Usman, et al., 2020). Dibutuhkan dua wadah besar yang tertutup sebagai wadah kotoran sapi, dan wadah untuk menampung gas hasil fermentasi. 

Kedua wadah tersebut dihubungkan dengan pipa yang memiliki katup untuk mencegah masuknya gas secara berlebihan. Pada kedua wadah, ditambahkan keran untuk membuang lebihan gas yang ada pada kedua wadah.

Dibutuhkan kotoran sapi sekitar sepertiga dari daya tampung wadah tertutup tersebut. Pada proses pembuatan biogas ini, digunakan wadah sebesar 60 liter, sehingga dibutuhkan kotoran sapi sebanyak 20 liter. Kemudian, ditambahkan air secukupnya, untuk melarutkan kotoran sapi tersebut. Kotoran perlu dilarutkan untuk mempermudah proses penguraian unsur organik yang kompleks. 

Kotoran yang sudah tercampur dengan air, perlu didiamkan kurang lebih selama 14 hari, dengan wadah yang tertutup rapat dan disimpan di tempat yang teduh. Selama beberapa hari sekali, dilakukan pengecekan pada wadah untuk memastikan bahwa proses fermentasi berjalan dengan baik. Keran pada wadah juga perlu dibuka sedikit saat pengecekan, untuk mengurangi gas yang sudah berlebih. Keran cukup dibuka sedikit dan sebentar saja. Setelah 14 hari, dilakukan uji coba dengan menyambungkan keran di wadah gas, pada selang yang ditujukan untuk kompor.

Pembahasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun