Akhir- akhir ini  sering kali terjadi kasus bunuh diri yang disebabkan karena Depresi yang termasuk psychological instability atau penyakit mental, namun gejalanya agak sulit dikenali atau disadari. Seringnya seseorang menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya, namun ia tidak tahu cara keluar dari masalah.Â
Begitu juga, ketika seseorang murung dan selalu menutup diri, kadang orang berasumsi dan mengira itu adalah karakter seseorang yang pemalas atau bahkan tidak pandai bergaul.
Depresi juga sering membuat seseorang punya pikiran bahwa tidak ada orang yang sayang padanya lagi, membuat seseorang menyesali hidupnya, atau bahkan berpikir bila ia mati tidak ada yang rugi.
Salah satu tokoh menyebut dengan istilah "bunuh diri" sementara yang lain menyebutnya sebagai "perilaku yang berhubungan dengan bunuh diri" atau "perilaku bunuh diri" (Kathrick and Barwa, 2017).
Bunuh diri Bunuh diri didefinisikan sebagai tindakan yang dengan sengaja mengakhiri hidup. Beberapa ahli merupakan tindakan yang bertujuan untuk mengakhiri hidup dalam waktu singkat (Maramis, 2004). Bunuh diri adalah tindakan yang dilakukan secara sadar oleh individu untuk mengakhiri hidupnya.
Pada contoh yang kasus bisa diambil dari kisah meninggalnya mahasiswi cantik Novia Widiyasari karena bunuh diri yang mendapat perhatian masyarakat Indonesia khusus para netizen Tanah Air
Novia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara mengenaskan diduga karena depresi yang sebelumnya yang diperkosa dan dipaksa abrosi oleh kekasihnya sendiri, anggota polisi berpangkat Brigadir Dua (Bripda) Randy Bagus
Dalam keilmuan psikologi, bunuh diri merupakan salah satu objek penelitian yang tak pernah ada habisnya. Kasus bunuh diri Novia Widyasari Rahayu sangat memungkin di bedah secara psikolog
"Despairing self destruction associated with a general condition of outrageous despondency misrepresented pity" Depresi dan kesedihan yang mendalam merupakan salah satu factor
Penyebab terjadinya bunuh diri. Bunuh diri dalam tingkat ini disebut dengan bunuh diri melankolis yang menganggap dirinya memiliki kehidupan yang sangat gelap, membosankan dan hanya dipenuhi oleh penderitaan. Penderitaan dalam hidupnya ini dijadikan sebagai beban yang besar sehingga ia akan terus mengalami kesedihan terus-menerus dan pada akhirnya memutuskan untuk bunuh diri sebagai salah satu cara menghilangkan penderitaan.
Menurut Oriza Psikologi Klinis, Novia mengalami peristiwa besar dalam kehidupan manusia yang mempengaruhi tahapan psikologisnya. "Yang tadinya enggak hamil jadi hamil, harus menjadi ibu," individualized structure Oriza kepada JPNN.com, Minggu (5/12). Dia juga mengungkapkan jika korban diperbolehkan menikah dan menjadi istri pelaku, kondisi psikologinya tetap akan mengalami tekanan
Seperti diketahui sejumlah warganet membongkar tulisan Novia Widyasari di aplikasi Quora. Hashtag SAVENOVIAWIDYASARI joke menjadi moving theme di Twitter hingga Minggu, 5 Desember 2021
Sebelum bunuh diri Novia Widyasari menuliskan beberapa hal tentang dirinya termasuk pesan untuk ibunya.Kisah curahan hatinya melalui Quora dengan nama akun Aulia Dinarmara Putri R.
"Mama, Ikhlasin aku ya mama. Aku udah capek, nggak kuat. Aku ketakutan sendiri tiap hari. Terima kasih untuk segala hal yang mother lakukan untuk aku. Aku minta maaf juga, terima kasih mother. Aku sayang mother," begitu bunyi pesan yang ia bagikan
Menurut Oriza jika korban diperbolehkan menikah dan menjadi istri pelaku, kondisi psikologinya tetap akan mengalami tekanan. Tekanan psikologis itu menjadi lebih besar saat terjadi penolakan sosial yang dialami Novia Widyasari, sehingga dia depresi.
"Tekanannya terlalu besar yaitu tadi menyangkut perubahan status, apalagi tidak ada penerimaan sosial dari emotionally supportive network yang seharusnya ada dari misalnya keluarga besar pacarnya," tutur Oriza
 "Ini enggak ada dukungan sama sekali, jelas menimbulkan depresi," tambah Oriza. (JPNN-red)
Respons seseorang ketika menghadapi masalah yang berbeda. Ada orang yang optimis ketika dihadapkan pada banyak masalah. Ada juga orang pesimis yang merasa tidak mampu dan merasa hidupnya tidak ada artinya lagi. Respons seseorang dipengaruhi oleh seberapa kuat mentalnya menghadapi masalah.
Mentalitas seseorang dapat dibangun dari bagaimana pengalaman seumur hidup dijalani. Jika ia sering tertimpa masalah dan berhasil melewatinya, ada kemungkinan ia bisa menjadi pribadi yang kuat dan ingin berjuang untuk bertahan hidup.
Kemudian jika dia adalah orang yang sering merasa gagal berulang kali dan merasa putus asa, hal ini juga bisa menjadi penyebab bunuh diri.
Selain itu, perasaan tidak dihargai, membandingkan hidup dengan orang lain, belum lagi tekanan sosial seperti bullying, akan membuat orang mengalami stres. Stres yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan seseorang menjadi depresi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H