Mohon tunggu...
Trustha Aurora Firdauza
Trustha Aurora Firdauza Mohon Tunggu... Lainnya - ARTIKEL

EKONOMI DI MASA PANDEMI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak PPKM terhadap Ekonomi

17 Maret 2022   20:05 Diperbarui: 17 Maret 2022   20:21 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awal tahun 2020 muncul virus Corona atau Covid-19. Virus tersebut menyebar ke seluruh dunia. Hingga pertengahan tahun 2021 virus Covid-19 masih menjadi sebuah masalah, maka pemerintah menetapkan PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat untuk mengatasi jumlah kenaikan positif COVID-19. Awalnya, PPKM diberlakukan di wilayah Jawa - Bali. Kemudian diperluas ke 15 daerah di sejumlah provinsi. Pada beberapa daerah PPKM sudah mencapai level 4.

 Penurunan ekonomi di Indonesia yang disebabkan pandemi ini membuat pemerintah harus menemukan jalan keluar yang menguntungkan bagi negara maupun warganya. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan ekonomi Indonesia pada Triwulan II tahun 2020 menjadi -5,32%. Sebelumnya, ekonomi Indonesia pada Triwulan I tahun 2020 tercatat mencapai 2,97% atau mulai menunjukkan adanya perlambatan. Data tersebut menunjukkan bagaimana masyarakat mengalami kesulitan yang cukup serius di bidang ekonomi.

 Tidak sedikit orang yang merasakan dampak PPKM terutama para pedagang, karyawan, dan lainnya. Disamping dampak positif yang diberikan, PPKM juga berdampak negatif untuk keekonomian negara khususnya ekonomi masyarakat. Dampak negatif yang diakibatkan oleh PPKM,yaitu:

1. Beberapa pekerja mengalami putus hubungan kerja (PHK) yang menyebabkan tidak ada penghasilan yang didapat.

2. Pedagang mengalami penurunan pembeli karena masyarakat harus di rumah saja tidak boleh keluar rumah.

3. Kesulitan wirausahawan dalam menyebarkan dan menjual produk yang mereka produksi dengan cara bertemu pembeli langsung.

4. Peraturan untuk menutup tempat usaha agar tidak ada orang keluar rumah.

5. Terhentinya proyek yang mengakibatkan buruh bangunan tidak mendapat penghasilan.

 Dibalik dampak tersebut pemerintah telah mengusahakan agar masyarakat yang terkena dampak sedikit terbantu dengan mengadakan program bantuan sembako, diberlakukannya diskon listrik, subsidi kuota internet (pelajar), dan dibuatkannya kartu prakerja. Meskipun telah dibuatkan program tersebut masih banyak masyarakat yang merasa tidak puas dengan kebijakan pemerintah karena dianggap PPKM ini malah merugikan mereka.

 Sementara itu, banyak juga masyarakat yang berusaha mengatasi masalah ekonomi mereka sendiri. Mereka membuat usaha baru yang bisa juga menguntungkan orang lain karena hal tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan. Dengan teknologi yang canggih seperti sekarang menjadikan peluang mereka untuk mempromosikan atau berjualan secara online.

 Masyarakat berharap pemerintah segera menemukan jalan keluar yang tidak hanya bersifat sementara melainkan jangka panjang untuk kesejahteraan ekonomi yang lebih baik dan lebih memperhatikan bantuan-bantuan tersebut hingga sampai kepada masyarakat yang memang membutuhkan. 

Oleh : Trustha Aurora Firdauza/XII MIPA 4/30

SMA ISLAM MALANG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun