...
Pemerintah memboikot peredaran produk-produk sabun dan parfum karena dianggap mampu menghilangkan semangat Nasionalisme dan kerja keras.
Sebagian masyarakat yang jengah dengan kondisi ini secara diam-diam menyelundupkan sabun-sabun import dengan memanfaatkan kolega di bea cukai pelabuhan.
Tak cukup disana, saking langka dan mahalnya harga sabun, tak mampu memenuhi ‘demand’ pasar gelapnya, beberapa titik di ibukota dijadikan sebagai pabrik barang haram itu.
Berendam di bathtub dengan gelembung-gelembung busa sabun kesayangan dipercaya mampu memberikan kebahagiaan serta melupakan problematika kehidupan secara sesaat.
YA! Perbedaan sabun dan narkotika hanya setipis kertas tissue di jaman ini kong.
...
LIPI juga menemukan cairan ajaib bernama Armpit Sweat, berupa ekstrak cairan keringat manusia dalam bentuk spray yang dapat disemprotkan ke media apapun.
Jadi, jika spray ini disemprotkan ke kendaraan bermotor, mereka akan lebih berhati-hati dalam mengendarainya (tingkat kebrutalan lalu lintas menurun drastis), karena setiap baret dan penyok pada bemper dianggap kelalaian menjalankan dan menjaga amanah.
Maka, ketika kita melihat sebuah mobil dengan banyak sekali baret dan penyok, dengan mudah kita klaim penggunanya sebagai orang yang tidak bisa dipercaya, apalagi kalo mobil dengan nomor polisi warna merah, berarti mereka bukan pemimpin yang baik.
Pula ketika kita menyemprotkan Armpit Sweat ke laptop, maka kita akan selalu ingat untuk bekerja dan melupakan berbagai game yang dianggap mengganggu produktivitas.
Bahkan seorang ibu menyemprotkan spray ini ke setiap bagian tubuh anaknya, agar sang anak selalu ingat bahwa mereka merupakan buah keringat dan investasi terbesar orang tuanya.
...
LIPI juga akhirnya yang diberi kewenangan oleh pemerintah sebagai produsen tunggal Armpit Sweat ini.
Seharusnya, di pasar monopoli seperti ini dengan cakupan Indonesia yang teramat luas, LIPI mampu menghasilkan laba tahunan yang luar biasa.
Tapi kenyataannya tidak, laba tahunan LIPI ditandai dengan garis minus pada neracanya.
Selidik punya selidik, banyak sekali oknum masyarakat yang membajak jalur distribusi Armpit Sweat sebelum sampai tujuan.
Hal ini yang mengakibatkan kerugian dan kelangkaan produk ini di beberapa wilayah.
Persis seperti yang dialami PLN di masa engkong ya?
...
Melihat kondisi seperti ini, sebuah produsen kosmetik terkemuka dunia mendapatkan izin pemerintah untuk mengedarkan sebuah produk tandingan bagi Armpit Sweat.
Mereka sangat handal merekrut putra-putri terbaik bangsa ini agar bekerja untuk mereka.
Akhirnya, mengandalkan strategi marketing dan packaging yang tepat, produk ini mampu memikat masyarakat Indonesia.
...
Tak cukup disana, mereka pun membayar mahal sebuah tim riset yang terdiri para fresh graduate engineer universitas ternama di Indonesia untuk berinovasi mengembangkan produk-produk mereka.
Mencium kondisi bangsa yang semakin bau.
Tak butuh waktu lama, diluncurkanlah “Armpit Sweat-Armpit Sweat” baru dengan berbagai pilihan aroma, yaitu lavender, yasmine, lemon, dan rose.
Tak ayal, masyarakat yang jenuh mencium Armpit Sweat LIPI beralih mengkonsumsi produk-produk ini.
...