Mohon tunggu...
taris budi rahmadi
taris budi rahmadi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - student

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila sebagai Sumber Kecerdasan Ideologis Bangsa dan Negara

18 Mei 2021   11:00 Diperbarui: 18 Mei 2021   11:33 1469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Kelima; pemahaman atas nilai ideal yang diperjuangkan untuk mencaoai masa depan yang lebih baik. Nilai ideal sebagai petunjuk artinya nilai yang dapat menjadi tuntutan dalam kehidupan Bersama atau berbangsa dan negara. Nilai ideal sebagai leading principle artinya nilai yang berisikan prinsip hukum yang bersifat tersirat atau tidak dituliskan. Sehingga tidak terlihat secara langsung tetapi ada

3. Pancasila Sebagai Sumber Nilai Kecerdasan Ideologis Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mengandung sistem nilai yang khas pada setiap silanya, sehingga mengekspresikan ide kecerdasan yang dapat dirinci sebagai berikut

Pertama  sila Ketuhanan Yang Maha Esa bertitik tolak dari kesadaran bahwa Tuhan hadir dalam ruang sejarah bangsa Indonesia sehingga pada Alinea ke-3 pembukaan UUD 1945 ditegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia dicapai "Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa". Tidak setiap bangsa mencantumkan kehadiran Tuhan dalam sejarah kelahiran bangsanya, hal ini menunjukkan bahwa sejak awal berdirinya bangsa Indonesia, nilai Ketuhanan mendapat perhatian yang besar dari pendiri negara.

Kedua; sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Bung Hatta sebagai salah seorang pendiri negara menegaskan bahwa pengakuan kepada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa mengajak manusia melaksanakan harmoni di alam dengan memupuk persahabatan & persaudaraan antar manusia & bangsa

Ketiga; sila Persatuan Indonesia bertitik tolak dari kesadaran bahwa kemampuan untuk mengelola keanekaragaman menjadi suatu kekuatan persatuan (unity). "Bhinneka Tunggal Ika". Sesanti yang terdapat pada simbol burung Garuda itu merupakan sebuah komitmen untuk hidup bersama dalam keberagaman yang ada. Oleh karena itu kecerdasan simbolis diperlukan untuk menyertai komponen ideologis dalam sila ketiga ini.

Keempat; sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan bertitik tolak dari kesadaran bahwa kebijaksanaan adalah sikap. jiwa filosofis yang mempertemukan pendirian pribadi dengan orang lain dalam sebuah ruang publik, yakni wadah yang didalamnya keyakinan dan pendapat dapat ditampung dan dibicarakan secara bebas dan bertanggungjawab.

Kelima; sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia bertitik tolak dari kesadaran bahwa adil merupakan cita-cita yang didambakan setiap insan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Keadilan merupakan wujud kesadaran si pelaku atau pengemban nilai keadilan terhadap si penerima. Keadilan pada hakikatnya merupakan suatu bentuk keseimbangan antara apa yang seharusnya (Das Sollen) dengan apa yang senyatanya (Das Sein).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun