Mohon tunggu...
Creativauz
Creativauz Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Blogger

Jasa SEO dan digital marketing

Selanjutnya

Tutup

Money

Tips Optimasi Campaign dengan KOL sebagai Aset

6 Mei 2022   18:03 Diperbarui: 6 Mei 2022   20:47 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memakai jasa KOL atau influencer untuk mempromosikan produk ? apakah sudah memakai Cara Memilih Brand Ambassador atau KOL untuk Iklan atau Campaign ? jika sudah, tapi masih gagal, kira-kira kenapa ya ? kira-kira gagal atau berhasilnya parameternya apa sih ?

Berdasar pengalaman saya, berhasil atau tidaknya campaign kita dengan memakai KOL sebagai aset campaign kita,adalah selain persepi public terhadap produk kita, seberapa banyak circle dia yang follow up atau kepo ke akun sosmed bahkan sampai melakukan direct message.

Ditambah lagi seberapa peningkatan rate install,kunjungan website,kunjungan channel sampai kunjungan akun sosmed kita setelah dia mempromosikan produk kita, jika hanya naik dalam hitungan ratusan saja, dibandingkan popularitasnya tentu ini bukan sebuah keberhasilan, terlebih biaya yang dikeluarkan mencapai angka ratusan juga.

Lalu, sebenarnya bagaimanakah menentukan berhasil atau tidaknya memakai aset KOL untuk operasi campaign sebuah brand ? sebelum kita melangkah lebih jauh, tentu kita harus tahu konsep campaign yang dijalankan bahkan saat sebelum kontrak dengan KOL.

Pastikan tema termasuk buatkan juga storytelling yang di skenariokan bersama dengan KOL dalam membuat aset campaign, agar saat dijalankan sebagai aset untuk iklan digital dapat sudah tergambar jelas akan seperti apa ilustrasi yang akan di posting, seperti apa captionnya, sampai video mana yang cocok untuk campaign di media video, bagaimana cara memulainya dan menentukannya ?

1. Budget Projection
2. Timeline
3. KPI
4. Cohort Analysis
5. Progress
6. ROAS

Budget Projection
Apakah kita setuju, tentang jargon yang pernah beredar "Tidak merencanakan, berarti merencanakan kegagalan", dalam project management, budget projection haram hukumnya dilewatkan, begitupun dengan operasi ini, tahap awal adalah BUDGETING, buat perkiraan berapa budget yang akan dikeluarkan, di titik mana pengeluaran terbesar, dan apakah bisa di press.

Semua aspek dalam project spending,seperti konsumsi,akomodasi,revenue,cash-generating,model expand,projection history,achievement,risk increase,termasuk didalamnya rencanakan juga dana taktis, dana kegiatan khusus.
Bahkan, sampai performa kinerja, dikontrol dari sini, sudah cukup jelas bukan bahwa budget projection adalah tahapan paling krusial.

JADI, jangan mentang-mentang startup yang sering dengan istilah "Startup Bakar Duit" maka jor-joran menggunakan KOL, asal branding, asal viral saja, hanya hype diawal saja. TIDAK, tidak seperti itu, hal seperti ini harus dikontrol dengan baik, akan menghasilkan potensi keuntungan seberapa dengan budget sekian ? berapa lama BEP nya dengan budget operasional sekian?

Jika hanya mengandalkan viral dan hype saja, coba lihat KOL yang kita kontrak, saat project masih berjalan atau sudah berakhir ? hanya hitungan jam saja, postingan kita akan tergeser dengan aktifitas hariannya, apalagi jika KOL tersebut sangat diminati pasar, sudah tentu product kita yang diposting di akun sosmednya akan segera terlupakan followernya, karena berganti dengan brand baru yang memakai jasanya, karena sekali lagi, bukan begini prinsip brand awarenss apalagi brand activation.

Apakah budget ini akan sesuai saat kick-off project hingga closing ? ataukah tersisa ? atau jangan-jangan malah habis sebelum project berakhir ? karena dari budgeting ini juga, kinerja dan pertanggung jawaban penggunaan dana akan diaudit, bahkan bisa menjadi LOG atau record, untuk menghindari kesalahan project campaign yang sedang berjalan, agar tidak terulang pada project-project selanjutnya.

Timeline
Setelah konsep dibuat, tentukan rencana kerja sesuai waktu yang ditentukan dengan KOL, berapa kali KOL bisa photoshoot atau take video untuk promosi produk kita ? apakah hanya diposting di akun media sosialnya saja ? apakah bisa diakomodir lintas platform seperti skenario masuk podcast influencer ternama dan mempromosikan produk ini bersama ? jika bisa, tentukan budget KOL dan budget sebagai guest di podcast influencer tadi.

Selanjutnya, dengan beberapa photoshoot tadi, tentukan lagi beberapa event dan season campaign, event yang dimaksud adalah seperti promo 6.6 atau 12.12, gunakan kode promo untuk jalankan ads campaign di beberapa platform, pastikan KOL juga menggunakan atribut brand kamu, seperti kaos atau jaket.

Dalam timeline tersebut, pastikan dapat terliput baik oleh beberapa media, kategori media dapat dibagi menjadi : berita bisnis, jurnalisme data, berita teknologi, berita lifestyle hingga berita komunitas, pastikan juga kamu masuk dan campaign ke komunitas, yayasan sampai movement ya, dikutip dari hootsuite, mendukung pergerakan adalah salah satu jenis campaign yang seksi sejak trend #BlackLiveMatter tempo waktu lalu.

Intinya, dalam timeline ini, kesemua strategi harus terinci, terukur dan yang terpenting adalah ter-realisasi

KPI
Dalam menentukan KPI, seringnya berkaitan dengan berapa budget yang dikeluarkan, berapa rata-rata harga PPC yang tentunya disetiap platform akan berbeda, sehingga diambil dari nilai bidding rata-rata, umumnya KPI bisa ditentukan dari 2 parameter umum, seberapa besar daily budget ads dan seberapa besar seharusnya target tercapai, apakah klik, like, engagement, install hingga pembelian di marketplace.

Cohort Analysis
Pernah saya bahas di artikel berjudul Mengenal Cohort Analysis, Untuk Apa sehingga perlu dibuatkan rumus mendetail dalam operasi campaign ini,saat memakai KOL ini sebagai aset untuk digital marketing, berapa lama proses akan menghasilkan acquisition, dan menentukan behaviur user dari waktu ke waktu, maka kita bisa improve page mana di website yang bisa kita optimasi dengan penulisan dan foto KOL yang 'menjual' dan harus dikembangkan seperti apa fitur aplikasi yang paling banyak diminati user.

Progress
Nah, untuk progress, bisa disesuaikan dengan timeline, apakah sesuai dengan target kerja harian jika di breakdown, namun task list dari daily schedule yang diselesaikan, bukanlah progress yang dimaksud, biasanya, progress baru dapat dilihat per pekan, tergantung breakdown dari total bobot kerja.

Contoh, jika operasi campaign yang kita bahas di artikel ini mentargetkan dalam jangka waktu satu tahun, dengan budget total 1 Milyar, dengan ekspektasi total ROAS 12%, sehingga progress per minggunya adalah 0,25%, bagaimana cara menghitungnya ? sederhananya daily budget yang dikeluarkan x 7 dibandingkan, apakah bisa mencapai return 0,25 ? jika tidak, artinya minggu depan harus 0,5% begitupun minggu depannya lagi.

Namun jika tercapai, artinya bobot kerja bertambah, cara ini bisa diukur dengan S Curve, jika kita mengadaptasi project management dari tipe proyek konstruksi, apakah bisa ? tentu saja bisa, yang jelas dari timeline, cohort analysis hingga KPI harus berkesinambungan, yang nanti akan di compare dengan cohort analysis dan ROAS.

Secara garis besar, artikel kali ini sedikit mirip dengan artikel Mengenal Project Management  namun lebih menekankan tentang beriklan dengan aset dari KOL yang bekerja sama dengan brand kita, penulis pernah menemui satu kasus, dimana KOL ternama dengan konsep yang sudah pas, dan harga yang tentunya mahal.

Hanya menghasilkan instal apps sebanyak 500+ di platform Android dan kurang dari 20 install di platform Apple Store, salah satu yang menurut penulis berhasil hanyalah, circle dari KOL tersebut yang notabene actres dan model terkenal mulai ingin tahu dan DM ke instagram official dari startup tersebut, dan hanya menambah sebanyak < 100 like dan followernya saja.

Padahal, liputan media sudah cukup banyak dan sempat menjadi perbincangan di sosial media,sayangnya tidak terencana dengan baik framingnya, para wartawan tidak di brief dengan baik, sehingga pengambilan berita dari sudut pandang umum, bukan seperti press release umumnya.

Situasi dan event ini diperparah dengan situs media yang diundang untuk liputan, yang telah memiliki rating tinggi dan DA juga PA yang sayang sekali tidak diarahkan oleh tim untuk memasang anchor link ke situs startup yang dimaksudkan, tentu hasil dari kegiatan ini sangat jauh dari ekspektasi, bahkan cenderung pemborosan, karena project tidak terencana dengan baik, atau bisa saja tim yang tidak fokus, sehingga tidak memberikan return atau growth yang berarti dari budget yang tentunya mencapai ratusan juta rupiah yang telah dikeluarkan.

Sumber : https://www.creativauz.net/news/tips-optimasi-campaign-dengan-kol-sebagai-aset

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun