Memakai jasa KOL atau influencer untuk mempromosikan produk ? apakah sudah memakai Cara Memilih Brand Ambassador atau KOL untuk Iklan atau Campaign ? jika sudah, tapi masih gagal, kira-kira kenapa ya ? kira-kira gagal atau berhasilnya parameternya apa sih ?
Berdasar pengalaman saya, berhasil atau tidaknya campaign kita dengan memakai KOL sebagai aset campaign kita,adalah selain persepi public terhadap produk kita, seberapa banyak circle dia yang follow up atau kepo ke akun sosmed bahkan sampai melakukan direct message.
Ditambah lagi seberapa peningkatan rate install,kunjungan website,kunjungan channel sampai kunjungan akun sosmed kita setelah dia mempromosikan produk kita, jika hanya naik dalam hitungan ratusan saja, dibandingkan popularitasnya tentu ini bukan sebuah keberhasilan, terlebih biaya yang dikeluarkan mencapai angka ratusan juga.
Lalu, sebenarnya bagaimanakah menentukan berhasil atau tidaknya memakai aset KOL untuk operasi campaign sebuah brand ? sebelum kita melangkah lebih jauh, tentu kita harus tahu konsep campaign yang dijalankan bahkan saat sebelum kontrak dengan KOL.
Pastikan tema termasuk buatkan juga storytelling yang di skenariokan bersama dengan KOL dalam membuat aset campaign, agar saat dijalankan sebagai aset untuk iklan digital dapat sudah tergambar jelas akan seperti apa ilustrasi yang akan di posting, seperti apa captionnya, sampai video mana yang cocok untuk campaign di media video, bagaimana cara memulainya dan menentukannya ?
1. Budget Projection
2. Timeline
3. KPI
4. Cohort Analysis
5. Progress
6. ROAS
Budget Projection
Apakah kita setuju, tentang jargon yang pernah beredar "Tidak merencanakan, berarti merencanakan kegagalan", dalam project management, budget projection haram hukumnya dilewatkan, begitupun dengan operasi ini, tahap awal adalah BUDGETING, buat perkiraan berapa budget yang akan dikeluarkan, di titik mana pengeluaran terbesar, dan apakah bisa di press.
Semua aspek dalam project spending,seperti konsumsi,akomodasi,revenue,cash-generating,model expand,projection history,achievement,risk increase,termasuk didalamnya rencanakan juga dana taktis, dana kegiatan khusus.
Bahkan, sampai performa kinerja, dikontrol dari sini, sudah cukup jelas bukan bahwa budget projection adalah tahapan paling krusial.
JADI, jangan mentang-mentang startup yang sering dengan istilah "Startup Bakar Duit" maka jor-joran menggunakan KOL, asal branding, asal viral saja, hanya hype diawal saja. TIDAK, tidak seperti itu, hal seperti ini harus dikontrol dengan baik, akan menghasilkan potensi keuntungan seberapa dengan budget sekian ? berapa lama BEP nya dengan budget operasional sekian?
Jika hanya mengandalkan viral dan hype saja, coba lihat KOL yang kita kontrak, saat project masih berjalan atau sudah berakhir ? hanya hitungan jam saja, postingan kita akan tergeser dengan aktifitas hariannya, apalagi jika KOL tersebut sangat diminati pasar, sudah tentu product kita yang diposting di akun sosmednya akan segera terlupakan followernya, karena berganti dengan brand baru yang memakai jasanya, karena sekali lagi, bukan begini prinsip brand awarenss apalagi brand activation.
Apakah budget ini akan sesuai saat kick-off project hingga closing ? ataukah tersisa ? atau jangan-jangan malah habis sebelum project berakhir ? karena dari budgeting ini juga, kinerja dan pertanggung jawaban penggunaan dana akan diaudit, bahkan bisa menjadi LOG atau record, untuk menghindari kesalahan project campaign yang sedang berjalan, agar tidak terulang pada project-project selanjutnya.