Emy masih kaku dan tak percaya..Diberhentikannya mobil dipinggir jalan dan mereka saling pandang.. " Apa yang terjadi denganmu? Mengapa kau meninggalkanku selama ini? Dan apa yang kau lakukan saat ini?" ucap Emy sambil menitikkan air mata..
"Aku ingin menjemputmu sayang..seperti janjiku padamu..."
Emy tak mengerti ucapannya " apa maksudmu sayang?"
Tiba-tiba dengan kecepatan penuh, sebuah truk berwarna hijau hilang kendali mengarah ke pinggir jalan tepian dimana Emy sedang menghentikan mobilnya, mungkin remnya blong dan naas akhirnya menabrak mobil Emy, kecelakaan maut tak dapat dihindari. Mobil Emy terpental beberapa puluh meter menimpa sebuah warung kosong.
Badan Emy terjepit badan mobil dan stir pengemudi. Emy tewas seketika. Truk itu kabur, sangat tidak bertanggung jawab. Meninggalkan tubuh Emy yang penuh darah. Orang-orang sekitar mulai mendatangi lokasi kejadian, ada yang berusaha mengeluarkan tubuh Emy,
ada yang memanggil polisi, ada yang menghubungi rumah sakit terdekat serta ada juga yang mencoba mencari keluarga yang dapat dihubungi dari handphone Emy yang terjatuh di tanah tak jauh dari lokasi kecelakaan.
Emy menangis melihat kejadian yang menimpanya, dia berteriak dan menangis sekeras-kerasnya tapi tak ada satupun orang yang mendengarnya..tubuhnya mati, hanya rohnya yang tertinggal.. dibelakangnya Raymond sudah menunggu dan.. memanggilnya
"Emy sayang..sudahlah..jangan kau tangisi..kini tak ada pemisah antara kita..ini sudah takdir kita..kita harus menghadap Yang Kuasa.."Â Emy pun memeluk Raymond dan mengikuti langkah Raymond...
selama-lamanya....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H