"gak apa-apa sich mi..tp jangan bengong lagi yah kl dijalan..gw tau apa yang lu pikirin, pasti Raymond khan? Raymond lagi..Raymond lagi..Lu blum bisa lupain yah mi?" tanya Jessy
"iya mi..itukan uda 2 tahun yang lalu..mau sampai kapan lu kaya gini.." tambah chloe
"iya..iya..."jawab Emy masih dengan wajah sedihnya
Bagi Emy, Raymond adalah penyelamatnya..Emy sangat kehilangan Raymond..sosok Raymond sangat sulit tergantikan oleh pria manapun..
Keesokan harinya, Emy pergi sendirian ke sebuah Mall yang cukup besar dan terkenal dikotanya..Jessy dan Chloe sedang ada tugas dari dosen karena nilai test mereka jelek dan harus mengulangnya sehingga tak dapat menemaninya.
Emy berjalan santai menyusuri lorong-lorong pertokoan sambil diintipnya sesekali ke dalam toko apakah ada barang bagus yang akan dibelinya. Lalu sekilas dia melihat Raymond di dalam sebuah toko musik.
Emy tak sengaja melewati toko itu dan mundur sedikit hanya untuk memastikan apakah yang dilihatnya itu halusinasi atau bukan. "Apa mungkin itu Raymond? Aahhhh..gak mungkin.."pikir Emy.
Pria itu tersenyum melambaikan tangan ke Emy..lalu menghilang dalam bayangan yang semakin lama semakin menipis..
Emy kaget..dan masuk ke toko itu untuk memastikannya tapi benar saja..pria itu tidak ada..Emy menundukan kepala, rasa kecewa dan kesedihan mengisi hatinya..
"Mbak..mbak gak apa-apa? Saya lihat mba nangis, ada yang bisa saya bantu?" tutur penjaga toko itu.
"Mbak..tadi ada laki-laki dsini pakai jaket jeans kaos putih, lihat gak? Tanya Emy