Mohon tunggu...
Steven Gerrard
Steven Gerrard Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, S1 Informatika

Saya Steven Gerrard, mahasiswa jurusan Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dari tahun 2022 hingga saat ini. Sebagai seorang mahasiswa jurusan Informatika yang berdedikasi untuk kemajuan teknologi indonesia, saya memiliki minat yang kuat dalam teknologi pengembangan website dan android. Selain itu, saya juga memiliki kemampuan analitis yang tinggi dan dapat memecahkan masalah dengan efektif. Saya juga memiliki minat dalam mempelajari tren terkini dalam teknologi dan berpartisipasi dalam komunitas pengembang. Selain itu, saya juga memiliki ketertarikan dalam Machine learning

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Pentingkah Transformasi Kendaraan Listrik untuk Kelas Menengah?

4 September 2024   13:06 Diperbarui: 8 September 2024   00:01 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Untuk mencapai transformasi energi yang berkelanjutan, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Dengan memanfaatkan potensi besar yang dimiliki, Indonesia dapat membangun industri kendaraan listrik yang mandiri. Upaya ini dapat menekan harga beli dan biaya operasional kendaraan listrik untuk konsumen dalam negeri, khususnya kelompok kelas menengah sebab komponen penting dan suku cadang dapat diproduksi sendiri. Membuka industri baru memang bukan satu-satunya solusi, tetapi untuk merealisasikan target net zero emission Indonesia pada 2060(6) adalah melalui pemerataan bukan? Bagi negara dengan komposisi kelompok “menengah” dan “menuju menengah” yang besar, pemerataan baru akan tercapai dengan keterjangkauan “harga”.

Kemudian untuk mengatasi kendala pembuatan emisi kendaraan listrik dan memanfaatkan teknologi hemat daya dari kendaraan listrik, solusi yang komprehensif menjadi kunci transformasi energi yang inklusif di Indonesia. Selain “memaksa” kelompok kelas menengah untuk segera menggunakan kendaraan listrik, adopsi mobil hybrid dan penguatan transportasi umum bisa jadi solusi. Penggunaan kendaraan hybrid dan peningkatan transportasi umum juga berkontribusi signifikan dalam menurunkan emisi CO2. Kelompok kelas menengah akan terbantu adaptasinya jika sarana transportasi umum telah dahulu berbasis kendaraan listrik. Mulai dari mencoba dahulu hingga memiliki ikatan emosional, mereka akan tergerak untuk memiliki kendaraan hybrid ataupun full listrik. Kendaraan hybrid menawarkan solusi transisi dengan biaya lebih rendah dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. Jika tidak bisa seluruhnya, jangan sampai tidak sama sekali.

Ditulis Oleh :

Agen Statistik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Steven Gerrard

Referensi: 

World Bank. (2020). Aspiring Indonesia: Expanding the middle class. World Bank. 

Badan Pusat Statistik. (2023). Pendidikan dan kesehatan: Jembatan keluar dari jerat kelas menengah. Badan Pusat Statistik.

LPEM FEB UI. (2024). Indonesia Economic Outlook Triwulian III-2024. LPEM UI.

INDEF. 2022. Pengembangan Mobil Listrik Berbasis Baterai di Indonesia. INDEF.

Atkinson, R. (2023, June 3). I love electric vehicles – and was an early adopter. But increasingly I feel duped. The Guardian Post. 

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia. (2023). Wacana pemerintah stop mobil BBM pada tahun 2045, GAIKINDO: Semua pihak harus diuntungkan. GAIKINDO.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun