PWSKIA atau lebih dikenal sebagai Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak merupakan alat yang dapat digunakan untuk memantau cakupan layanan KIA di suatu wilayah kerja Puskesmas secara terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut terhadap desa yang cakupan KIA-nya rendah. PWSKIA yang telah dikembangkan menjadi suatu sistem informasi layanan kesehatan sangat memudahkan tenaga kesehatan dalam memonitor kesehatan ibu dan anak. Munculnya layanan PWSKIA dilatarbelakangi oleh angka kematian akibat persalinan yang masih tinggi di Indonesia, serta perlunya pengawasan desa atau wilayah yang masih rawan kesehatan ibu dan anak.
Di beberapa wilayah kabupaten di Indonesia sebenarnya telah mengenal sistem PWS sejak tahun 1985. Dalam penerapannya, pelaksanaan PWSKIA ada yang dilakukan secara manual ada pula yang dilaksanakan dengan dukungan sistem komputer. Sebagai contoh sejak pertengahan tahun 2018 Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus sudah menggunakan sistem komputer untuk membantu pelaksanaan PWSKIA. Sistem komputer PWSKIA tersebut dikemas dalam satu paket yang diberi nama SiBulan atau Sistem Rujukan Ibu dan Bayi Unggulan. PWSKIA memiliki 13 indikator di antaranya Grafik K1, Grafik K4, Grafik persalinan oleh Nakes, Grafik kunjungan nifas 3 kali, Grafik KN I, Grafik KN Lengkap, Grafik Resti Masyarakat, Grafik Komplikasi yang ditangani, Grafik Neonatus yang ditangani, Grafik Bayi Lengkap, Grafik Balita Lengkap, MTBS, dan KB Aktif. Dari berbagai grafik PWS KIA tersebut dapat dianalisa dan ditafsirkan tentang wilayah mana yang kira-kira perlu mendapat perhatian khusus dan penanganan lebih lanjut.
Kita mungkin akan mengalami kesulitan memberikan kebijakan serta penanganan terhadap layanan kesehatan ibu dan anak jika PWSKIA belum diterapkan. Sebab kita tidak memiliki data yang cukup sebagai bahan referensi untuk mengambil keputusan. Dan kita tidak mungkin mengambil keputusan secara acak. Tapi jika sistem PWSKIA telah ada dan diterapkan di suatu wilayah kerja, kita tidak akan sulit menentukan wilayah mana yang perlu segera mendapat perhatian dan penanganan lebih lanjut karena dari data yang ada kita dapat membedakan wilayah yang sudah mencapai target dan wilayah yang belum mencapai target.
Sistem PWSKIA yang didukung oleh data yang tepat dan akurat dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan terhadap layanan kesehatan ibu dan anak. Apalagi PWSKIA yang telah didukung oleh sistem teknologi informasi, data akan semakin cepat terdistribusi dan bersifat aktual. Dan tentunya semua itu membutuhkan peran serta tenaga kesehatan dan tenaga lapangan yang handal di setiap wilayah kerja, karena data yang tidak akurat bisa saja menimbulkan kesalahan kebijakan dan berakibat fatal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H