Selain kado nasi kuning ada satu lagi hadiah dari ibu yang sangat berkesan. Hadiah itu adalah sarung tenun yang kata ibu sebagai pengingat untuk tetap melaksanakan shalat lima waktu. Ibuku memang tekun menjalankan ibadah shalat lima waktu, maka beliau pun ingin agar anaknya tekun beribadah.Â
Xby Counterflix
Sarung itu diberikan kepadaku ketika bulan Ramadhan. Masih teringat di kepalaku kata-kata ibu. "Kamu bisa memakainya nanti ketika shalat Ied berjamaah, dan selanjutnya kamu pakai saja di rumah untuk shalat lima waktu."
Aku hanya mengangguk. Dan sampai sekarang sarung itu tetap menjadi pengingat shalat bagiku. Walau sebenarnya ketika aku berangkat kerja tidak selalu memakai sarung untuk mendirikan shalat. Aku lebih suka memakai celana panjang. Yang penting pakaianku tetap suci dari hadast, baik hadast kecil maupun besar.
Ibu, perhatian dan kasih sayangmu memang tak ada habisnya. Doamu selalu menyertaiku. Tak sanggup aku membalasnya. Hanya doa saja yang bisa kuucap setiap selesai shalat. "Allaahummaghfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiira."
✕Powered by Counterflix