Kau memang putri jaipong bukan sinden panggung Kau bergoyang tanpa alunan suara merdu Hanya getak dan detak suara kendang yang mengiringgi irama gerak bahenol bujurmu Kau bergeol dan bergoyang Hingga banyak lelaki mabuk kepayang Oh, putri jaipong Bujurmu sungguh aduhai Kau melenggok ke kanan dan ke kiri Goyanganmu memang bohay Namun aku bukanlah lelaki alay Yang datang hendak merayu dan memikat hatimu Aku hanyalah penikmat tari lincah penggugah selera Manakala hatiku gundah Resah dan gelisah Jika tak hadir di panggung pentas jaipongmu Wahai putri jaipong..... Ijinkan bait-bait puisiku Menari-nari 'tuk sekedar iringi geolan bujurmu Karena bujurmu terlalu indah bagiku....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H