LNG harus dikembalikan menjadi gas alam terlebih dahulu agar dapat digunakan. Oleh karena itu semua peralatan atau mesin yang dapat beroperasi  dengan gas (gas bumi, LPG, bensin) dapat menggunakan LNG yang telah di-regas-kan.
Dengan bantuan peralatan tertentu, mesin diesel juga dapat menggunakan gas bumi bersamaan dengan bahan bakar solar. Solar tetap diperlukan sebagai pemicu pembakaran, karena suhu swasulut  gas bumi jauh lebih tinggi dari  suhu swasulut solar.Â
Gas bumi (LNG) dapat menggantikan solar sebanyak 40 sampai 80 persen, tergantung tugas yang diemban mesin. Mesin diesel dengan dua bahan bakar (Diesel Dual Fuel, DDF) ini akan terus jalan bila LNG-nya habis, selama solarnya masih ada. Pertamina telah membuktikan kelayakan teknis LNG untuk Genset Kereta api dengan ujicoba pada rute Bandung-Jakarta (Parahiangan), Bandung-Surabaya (Harina), dan rute lokal Bandung.
Karena tangki LNG untuk kendaraan cukup kompleks, maka volume tangki LNG yang ekonomis adalah untuk volume setidaknya 200 liter. Maka LNG dapat digunakan untuk kendaraan-kendaraan darat yang  besar seperti  bus, truk, dan kereta api.
Untuk kendaraan kecil, terutama yang bermesin bensin seperti angkot, taksi, dan mobil pribadi, tangki LNG kecil masih tidak ekonomis. Kendaraan-kendaraan kecil ini dapat menggunakan CNG Kit, dan menggunakan gas bumi bertekanan setara CNG yang berasal dari LNG.Â
SPBG me-regas-kan LNG pada tekanan setara CNG. SPBG yang dipasok LNG ini lebih efisien karena tidak menggunakan kompresor untuk menghasilkan gas tekanan tinggi.Â
Kompresor adalah alat yang sangat tidak efisien dibandingkan dengan pompa zat cair. LNG di-regas-kan menggunakan evaporator yang memanfaatkan suhu udara ambien yang gratis. Dengan LNG, SPBG dapat dibangun di tempat-tempat yang tidak dilalui gas pipa.
Industri (makanan dan minuman, perhotelan, tekstil, dsb.) pemakai gas juga dapat dibangun dilokasi yang tidak memiliki jaringan pipa gas. LNG diangkut dengan kereta api dan atau truk.
Kelebihan LNG
Ketika gas alam akan diubah menjadi LNG, gas alam dibersihkan terlebih dahulu dari zat-zat pencemar yang dapat menganggu proses pencairan gas. Dengan demikian LNG adalah bahan bakar yang bersih.
Untuk menghasilkan energi yang sama, emisi karbon LNG lebih sedikit dari bahan bakar lain. Untuk LNG dengan komposisi 100% metana, sisa pembakarannya hanya CO2 dan air (pembakaran sempurna). Selain itu jumlah CO2-nya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan sisa pembakaran gas pipa, apalagi dibandingkan dengan sisa pembakaran BBM. LNG adalah bahan bakar ramah lingkungan.