Mohon tunggu...
Taufik Mahlan
Taufik Mahlan Mohon Tunggu... profesional -

64 th.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Nature

Elpiji Lagi, Modifikasi Sia-Sia untuk "Memperkuat Sistem Katup Gas"

25 September 2010   12:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:58 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas tanggal 24 September 2010, halaman 14, tulisan Yuni Ekawati, judulnya Memperkuat Sistem Katup Gas. Judul dan isi artikel gak nyambung, karena katup tak diapa-apakan. Yang dibahas adalah karet penyekat atau seal yang sudah banyak orang menuduhnya sebagai biang kerok kecelakaan elpiji akhir-akhir ini.

Tulisan Yuni itu bersumber dari Kepala Pusat Audit Teknologi BPPT.

Singkatnya, seal model lama kurang baik, dan akan dimodifikasi atau dirubah menjadi seperti gambar berikut ini (modifikasi-I dan Modifikasi-II).

Saya berpendapat ke-dua modifikasi ini tidak perlu, untuk tidak mengataannya salah.

Modifikasi-I membuat harga seal menjadi lebih mahal.

Modifikasi-II: selain membuat seal lebih mahal lagi, juga katup mengalami perubahan pada mulutnya.

Baik modifikasi-I maupun modifikasi-II adalah cari-cari kerjaan, karena tidak menambah baik keadaan.

Modifikasi-I bahkan menambah rawan keadaan.

Seal  yang ada sekarang, seal lama,  kalau materialnya baik, memiliki karakteristik self-sealing, atau pressure assisted sealing. Gak usah banyak bicara, lihat saja gambar berikut ini.

13938181172063618182
13938181172063618182

13938181961346789665
13938181961346789665

Berikut ini gambar yang diperbesar bila digunakan seal hasil modifikasi-I.

1393818314590209046
1393818314590209046

Saya tak dapat menunjukkan kebaikan seal modifikasi-I ini dibandingkan dengan seal lama. Kalau ada yang dapat menunjukkannya, tolong ditulis di sini, dong.

Tampaknya malah lebih mudah bagi uap elpiji untuk menerobos ke luar melalui bibir seal.

Modifikasi-II? Yang ini mengadopsi seal lama pada bagian bawah, menambah persoalan di bagian atas. Gak usah aja lah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun