Mohon tunggu...
Taufik Mahlan
Taufik Mahlan Mohon Tunggu... profesional -

64 th.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Elpiji Meledak, Analisis Berita

3 Juli 2010   04:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:07 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mengetahui distribusi peristiwa kecelakaan Elpiji, saya meng-google berita dengan tag Elpiji Meledak. Kemudian berita saya copy headlinenya saja beserta tanggal dan tempat. Saya ambil periode antara Juli 2009 sampai Juni 2010, atau 352 hari.

Hasilnya saya lampirkan di bawah ini.

Wilayah

Jumlah Peristiwa

Rata-rata

peristiwa per hari

hari per peristiwa

Nasional

36

0.102

9.78

Jakarta, Jabar, Banten

28

0.080

12.57

Jawa Timur

4

0.011

88.00

Makassar

2

0.006

176.00

Sumatera Utara

1

0.003

352.00

Sumatera Selatan

1

0.003

352.00

Penjelasan data di atas kurang lebih begini:

Secara nasional, terjadi satu peristiwa kecelakaan Elpiji setiap sepuluh hari (pembulatan ke atas dari 9,78).

Kecelakaan ternyata didominasi oleh wilayah Jakarta dan sekitarnya, yang menjadi wilayah pasokan Pertamina Jakarta, yakni terjadi kecelakaan setiap 13 hari sekali (pembulatan ke atas dari 12,57).

Di Jawa Tengah tak tercatat berita kecelakaan.

Di Makassar terjadi kecelakaan setiap 6 bulan

Di Sumatera Utara dan Sumatera Selatan setahun sekali.

Jadi, apakah orang Jakarta, Banten dan Jawa barat paling ceroboh? Peristiwa bahkan terjadi di café dan restoran di tengah kota, di mana orang-orangnya cukup berpendidikan, sehingga juru masak atau pengunjung seharusnya mencium “bau gas” sebelum peristiwa. Apakah mereka sedang pilek semua? Atau Elpiji-nya memang baunya kurang?

Segitiga Api.

Apa sih Elpiji itu?

Apa yang bisa bocor?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun