[caption id="attachment_178512" align="alignright" width="300" caption="Contoh pengaman regulator"][/caption] Di pulau Jawa saja, setiap hari lebih dari 10 juta kilogram elpiji dibeli oleh konsumen. Hampir seluruhnya dipasok oleh Pertamina.
Seandainya semua disalurkan dalam tabung 3 kg, maka setiap hari pasokan elpiji kepada masyarakat berjumlah lebih dari 3 juta tabung. Bila satu tabung bertahan selama seminggu, maka jumlah tabung yang sedang digunakan setiap saat adalah 21 juta tabung. Masalah yang terjadi pada satu atau dua tabung per hari, baik berupa ledakan atau kebakaran, secara statistik sangat kecil maknanya (0.00001%). Namun secara sosial, karena sekarang informasi cepat sekali menyebar, ditambah dramatisasi, cukup mengkhawatirkan.
Apa sih elpiji itu? Elpiji adalah merek dagang Pertamina untuk LPG (Liquified Petroleum Gas, gas cair dari minyak). Bila dibaca dengan ejaan bahasa Inggris, LPG adalah el-pi-ji.
LPG adalahalkana atau senyawa jenuh hidrogen (H) dan karbon (C), atau hidrokarbon yang dapat dicairkan dengan pendinginan atau penekanan, atau kombinasi dari keduanya. Dua jenis alkana berikut ini dominan sebagai LPG. Yang pertama memiliki tiga karbon dan delapan hidrogen (C3H8) yang disebut propana. Yang kedua memiliki empat karbon dan sepuluh hidrogen (C4H10) yang disebut butana. Kalau propana dan butana dicampur, ya LPG juga.
LPG Pertamina (Elpiji), adalah campuran Propana dan Butana. Dulu, Elpiji memiliki perbandingan Propana dan Butana 30:70. Sekarang perbandingannyaantara 50:50 sampai 60:40. Jadi jumlah propananya meningkat, sesuai dengan kondisi pasokan.
Propana memiliki tekanan yang lebih besar, sehingga bila propananya lebih banyak, tekanannya lebih besar. Dengan ramainya pembicaraan kasus elpiji meledak, kabarnya Pertamina akan segera menurunkanjumlah propana dalam Elpiji menjadi 40%. Ini dapat menyebabkan krisis Elpiji selama beberapa waktu, karena pasokan dari pasar internasional maupun dari lapangan gas di Indonesia saat ini lebih banyak propana. Belum tentu pula ini akan menurunkan jumlah kecelakaan Elpiji.
Karakteristik propana. Pada suhu 30 derajat Celsius, tekanan propana sekitar 10,8 atmosfir. Tekanan propana menjadi 1 atmosfir, atau sama dengan tekanan udara luar, pada suhu minus 43 derajat Celsius. Di wilayah empat musim sekalipun, suhu udara luar jarang mencapai minus 30 derajat celsius, sehingga propana dapat dikatakan sebagai bahan bakar segala musim. Jika propana dikeluarkan dari wadahnya, ia selalu menguap dan siap dinyalakan.
Satu liter propana cair bila ditumpahkan ke udara terbuka di Jakarta akan berubah menjadi uap (gas) propana sebanyak lebih dari 260 liter. Propana akan menyala pada kadar 2% sampai 10% di udara. Jadi bila satu liter propana cairtumpah atau bocor keluar dari tabungnya dalam kamar berukuran 3x2x2 m, percikan api dari tombol listrik dapat menyebabkan propana terbakar serentak, menyebabkan kenaikan suhu, sehingga tekanan melonjak dalam sekejap. Dengan kata lain: meledak.
Karakteristik Butana. Pada suhu 30 derajat Celsius, tekanan butana sekitar 2,8 atmosfir. Tekanan butana menjadi 1 atmosfir, atau sama dengan tekanan udara luar, pada suhu nol derajat Celsius. Di wilayah empat musim di manasuhu udara luar sering berada di bawah nol derajat celcius, butana tidak dapat digunakan pada musim dingin. Pada suhudi bawah nol, butana tetap cair, sehingga tidak dapat dinyalakan seketika.
Pada umumnya zat yang dinyalakan dengan oksigen yang bersal dari udara, harus menjadi gas terlebih dahulu, baru bisa menyala. Kayu, kertas, batubara, bensin, minyak tanah, dsb., dapat menyala, karena ketika dipanasi mereka menghasilkan gas atau uap yang mudah terbakar.
Satu liter butana cair bila ditumpahkan ke udara terbuka di Jakarta akan berubah menjadi uap (gas) butana sebanyak lebih dari 220 liter. Butana akan menyala pada kadar 2% sampai 10% di udara. Jadi bila satu liter butana cairtumpah atau bocor keluar dari tabungnya dalam kamar berukuran 2.5x2x2 m, percikan api dari tombol listrik dapat menyebabkan butana terbakar serentak, menyebabkan kenaikan suhu, sehingga tekanan melonjak dalam sekejap. Dengan kata lain: meledak.
Karakteristik campuran propana dan butana. Raults telah melakukan penelitian dan mengambil kesimpulan bahwa bila dua senyawa dapat bercampur homogen, maka tekanan uap campurannya akan lebih rendah dari tekanan uap yang tertinggi dari kedua zat tersebut, sebanding dengan perbandingan molar-nya. Jadi tekanan campuran propana dan butana akan lebih rendah daripada tekanan propana sendirian, tetapi akan lebih tinggi dari tekanan butana sendirian, tergantung komposisinya.
Pada 30 derajat Celcius , tekanan Elpiji dengan 60% Propana, adalah 7 atmosfir. Sedangkan tekanan Elpiji dengan 40% Propana pada suhu yang sama adalah 5,5 atmosfir.
Propana dan Butana murni tidak berwarna dan tidak berbau. Untuk keamanan dan kemudahan mendeteksi dengan hidung, Elpiji diberi pembau. Pembau yang umum adalah ethyl-mercaptan, yang baunya seperti durian atau telur busuk, tergantung suasana hati anda. Tujuannya: bila di dapur tercium bau khas ini cukup tajam, sementara anda tidak punya telur busuk atau durian, jangan menyalakan listrik atau api di situ. Mungkin tabung gas anda bocor. Bukalah jendela atau pintu, keluarkan tabung gas ke halaman. Bila bau telah hilang, dapur anda sudah aman.
Yang bisa berabe adalah bila kadar pembau dalam Elpiji memang kurang, sehingga kebocoran gas tidak terdeteksi oleh hidung yang normal.
Tabung Elpiji. Tabung Elpiji yang beredar di Indonesia tampaknya cukup aman, karena tak pernah terdengar cerita ada tabung yang meledak dengan sendirinya, sekalipun ditaruh dibawah terik matahari, seperti yang sering kita lihat di toko atau warung penjual Elpiji. Tekanan dalam botol yang terpanggang matahari itu bisa mencapai 10 atmosfir, kurang lebih sama dengan tekanan tabung mesin pompa tukang tambal ban. Tabung Elpiji pada umumnya dirancang untuk menahan tekanan lebih dari 25 atmosfir.
Selang Elpiji. Umur selang Elpiji dapat mencapai empat atau lima tahun, tergantung kondisi ruang dimana ia dipakai. Bila ruangannya panas, lembab, atau selang sering tersiram minyak, tentu umurnya berkurang. Selang Elpiji biasanya terbuat dari karet dengan penguat serat nilon didalamnya. Tekanan Elpiji pada selang ini sangat rendah, karena diturunkan oleh regulator yang dipasang pada kepala tabung Elpiji. Jadi selang rusak bukan karena penggunaan, tetapi karena waktu atau penuaan. Bila selang ditusuk dengan jarum sampai tembus, kebocorannya tidak cukup untuk menyebabkan kebakaran.
Sambungan antara tabung Elpiji dengan regulator. Inilah titik lemah sistem Elpiji di dapur kita. Kuningan pada kepala tabung adalah safety valve (katup pengaman tekanan lebih) sekaligus katup yang menutup sendiri bila regulator dilepas. Sedangkan regulatornya adalah regulator clip-on, yakni regulator yang dikunci pada valve hanya oleh sebuah pengungkit. Pengungkit ini juga menekan tombol pembuka katup, sehingga gas mengalir ke dalam regulator. Sekat pencegah kebocoran sambungan ini adalah sebuah cincin karet yang terletak di dalam mulut valve di mana regulator dicolokkan. Mutu cincin karet ini sangat buruk, sehingga setelah beberapa waktu ia tidak lagi menyekat dengan baik. Bahkan bila regulator tersenggol saja dapat menjadikannya bocor. Tekanan yang harus ditahan oleh cincin ini adalah antara 5 sampai 7 atmosfir.
Di tempat terbuka, bocor sedikit tidak membahayakan, cuma merugikan. Di tempat tertutup, bila bocor sedikit ini berlangsung semalaman, dapat menyebabkan kadar Elpiji dalam ruangan berada pada daerah yang mudah meledak (antara 2% sampai 10%). Bila kadar pembau dalam tabung Elpiji kurang dari semestinya, tak ada yang tahu kalau atmosfir dalam ruangan dalam keadaan eksplosif.
Solusi yang lumayan handal adalah dengan memasang perangkat tambahan, yakni penekan atau penjepit regulator. Mulut regulator yang masuk ke dalam katup berbentuk tirus, sehingga bila ditekan akan mengencangkan penyekat.
Tabung Elpiji meledak. Ini tidak penah terjadi kecuali tabungnya dilahap api atau dipanasi dalam waktu yang cukup lama. Bila tabung mencapai suhu 100 derajat celsius, tekanan Elpiji mencapai 28 atmosfir. Bila dinaikkan beberapa derajat lagi, tekanan Elpiji akan melampaui kemampuan tabung, dan meledak. Elpiji akan menyembur ke luar dengan cepat, berusaha mengembang lebih dari 200 kali. Sudah tentu permukaan gas yang sedang mengembang ini kadarnya ada yang berada antara 2% sampai 10%. Bila terjilat api, maka kita akan melihat bola api yang besar. Bola api itu adalah permukaan gas yang terbakar. Panas dari permukaan gas yang terbakar akan menyebabkan Elpiji yang belum terbakar mengembang lebih cepat, mencapai kadar yang dapat terbakar, lalu terbakar, dan seterusnya. Inilah ledakan Elpiji. Ledakan Elpiji tidak harus didahului oleh ledakan tabung Elpiji.
Pada kasus di tanah air, yang banyak terjadi adalah ledakan Elpiji, sementara tabungnya baik-baik saja.
Kesimpulan. Penyebab kebanyakan kecelakaan Elpiji adalah kebocoran yang terjadi antara katup tabung dan regulator, yang disebabkan oleh buruknya mutu cincin penyekat (o-ring).Selain itu, bisa jadi keadaan berbahaya ini tak terdeteksi karena kadar pembau dalam gas tidak cukup. Bila “bau gas” sebenarnya tercium, tetapi tak ada yang memperdulikan karena tak menyadari apa arti bau yang tercium itu, maka ini adalah masalah pendidikan masyarakat.
Jadi tabung dan selang rasanya tak punya kontribusi besar pada masalah Elpiji ini. Mutu cincin penyekat, kadar pembau yang cukup, dan pendidikan mengenai Elpiji kepada masyarakat berperan dalam menanggulangi masalah ini.
Mengurangi kadar propana rasanya tindakan yang tidak akan berpengaruh terhadap peningkatan keselamatan penggunaan Elpiji.
Diedit 12 Januari 2012.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H