Mohon tunggu...
Triznie Kurniawan
Triznie Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SDN Labuhan 1

Just be a humble person

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Prestasi dalam Ludruk Millenial

23 Mei 2019   08:11 Diperbarui: 23 Mei 2019   08:23 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hingar bingar kota 

Penuh decak kepalsuan

Seolah menutup mata, hati, telinga

Para pemuja penghargaan

Desakan amanah terasa bagai gerobak sampah penuh noda

Bukan mahkota, bukan piala

Bukan pula riuh tepuk tangan tanda jumawa

Hanya saja, jalan menuju kota tak layak lagi dipijak

Jangan salahkan padi yang menguning di tepi sawah

Yang kini kosong tak berisi lagi

Bagai liliput pelengkap penderitaan,

Yang tak pernah sadar akan kebodohan diri

Hanya mengiyakan sandiwara dramatis 

Rekayasa bintang yang telah dikantongi

Ah,,, sudahlah

Obat sakit kepala dan segelas air mineral 

Jadi saksi bisu kebodohan berulang 

~Cerita pagi di ujung Februari~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun