06 juni 2012
di jogjakarta di universitas di tengah kota, aku merasakannya dan aku menikmatinya.. terimakasih Tuhan
Aku merasakan hujan kembali setelah beberapa saat aku tidak pernah merasakannya lagi. Kini aku bisa melihat hujan dengan lukisan senyuman, aku melihat kebahagiaan tergambar di langit mendung dan tersirat cerita kenangan di bawah genangan air yang terbentuk. Aku bukan anak kota yang jarang melihat hujan atau aku bukan anak gurun pasir yang tidak pernah melihat hujan turun membasahi bumi dan menghapus jejak-jejak kaki itu. Tetapi semuanya berbeda, aku pernah melihat hujan turun tetapi tidak pernah aku merasakan hujan yang sedamain ini, hujan yang seindah ini dan hujan yang sebermakna ini. Melihat tiap tetes yang terjatuh dari langit yang bermuram itu seakan membawa sesuatu kembali dan membuat semuanya yang sudah negative menjadi positif kembali.
Bukan hujan yang istimewa, masih sama hujannya. Karena sama-sama menjatuhkan air bukan uang, bukan permata, bukan buku-buku, bukan makanan tetapi tetap sama yang aku kenal dari kecil yaitu air. tetapi seakan semuanya berbeda, sangat berbeda entah apa yang membuat semuanya berbeda. Hujan ini membuat seakan terasa semuanya terasa mudah bahkan melukis langit dengan senyum dan memberikan warna terasa meyakinkan bahwa AKU BISA..
Hujan hari ini memberikan rasa dan keadaan yang luar biasa positive untuk ku, hujan ini menyejukkan dan menggembirakan.
“Terimakasih Tuhan atas kesempatan merasakan harumnya aroma hujan hari ini..”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H