Mohon tunggu...
Tri Yulianto
Tri Yulianto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Manusia biasa yang mencoba melakukan hal-hal yang biasa dangan cara yang tidak biasa.....

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Manusia, Ego dan Fitrah

14 Mei 2011   06:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:43 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam keseharian hidupnya Manusia akan selaludihadapkan antara dua konflik internal dalam dirinya, yaitu antara Ego dan Fitrah. Ego selalu berupaya untuk memperdaya fitrah manusia yang pada dasarnya cenderung kepada kebenaran. Ego akan menggunakan berbagai macam mekanismenya untuk menutupi fitrah dengan awan yang kelabu, sehingga ketika awan-awan kelabu tersebut terakumulasi menjadi awan yang gelap maka akan tertutuplah hati manusia dari nilai-nilai kebenaran. Ketika Ego yang lebih dominan berada dalam diri manusia dan membuat sistem pengaturannya sedemikian rupa, maka dalam diri manusia tersebut akan selalu tertanam sifatyang selalu cenderung pada kesenangan hidup belaka tanpa mau sedikitpun merasakan getir dan pahitnya kehidupan, inilah yang akan melahirkan manusia-manusia Hedonis,  praktis dan pragmatis. Ia tidak akan pernah suka dengan Proses, ia akan selalu berorientasi pada hasil, terlepas apakah prosesnya tidak diatas nilai-nilai kebenaran itu bukan soal baginya. Namun Ketika didalam kedirian manusia didominasi oleh fitrah, maka ia akan cenderung tunduk pada kebenaran Universal, gerak langkah kehidupanya selalu didedikasikan untuk sebuah kata yaitu KEBENARAN. Ia tidak akan mengambil kenikmatan dan kesenangan hidup tanpa melalui sebuah proses yang panjang dan sulit. Baginya Hidup adalah Perjuangan dan perjuangan butuh pengorbananManusia semacam ini akan selalu menggunakan egonya secara proporsional dan menjadikan egonya tersebut sebagai sebuah energi positif untuk membangkitkan semangatnya menggali fitrah yang ada dalam dirinya. Sehingga ketika fungsi Fitrahnya sudah berjalan dengan baik maka pantaslah manusia semacam ini disebutsebagai INSAN KAMIL.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun