Bisakah berkebun, beternak,memilihara ikan  dilahan yang sempit ?.Â
Menanam dan beternak  sering dilakukan banyak orang dengan berbagai alasan, misalnya karna  hobi, memanfaatkan waktu luang , atau alasan keindahan lingkungan.  Tetapi ternyata dengan berbagai sumber bacaan saya menemukan manfaat besar dari bercocok tanam di lahan yang sempit dan hasilnya dapat memenuhi sedikit kebutuhan keluarga. Tehnik itu disebut dengan Homestandig.
Apakah Homestanding itu ?
Di tengah dinamika kota besar yang sibuk dan padat, masyarakat  dihadapkan pada tantangan untuk tetap produktif sambil menjaga keseimbangan hidup. Hometanding hadir sebagai solusi yang tidak bisa ditawar yaitu gaya hidup yang menekankan produktivitas berbasis rumah melalui menanam secara (tradisional ataupun  hidroponik), beternak, dan membuat kolam perikanan di lahan terbatas. Dalam perspektif Christian worldview, hometanding adalah bentuk nyata dari mandat budaya Allah, yaitu mengelola dan memelihara ciptaan-Nya (Kejadian 1:28; 2:15).
Gaya hidup hometanding ini bukan hanya soal bertahan di tengah keterbatasan ruang dan waktu, melainkan juga tentang bagaimana masyarakat (umat Kristen) Â dapat menjalankan panggilan Allah untuk hidup berdaya, bertanggung jawab, dan memuliakan Tuhan melalui aktivitas sehari-hari.
Mandat Budaya  Christian Worldview Hometanding
Allah memberikan mandat budaya sejak awal penciptaan: "Beranakcuculah, bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu..." (Kejadian 1:28). Ini bukan sekadar perintah untuk berkembang biak, melainkan juga tugas untuk mengelola dan memelihara bumi dengan bijaksana. Hidup di tengah keterbatasan lahan di kota besar bukanlah penghalang, melainkan peluang untuk mewujudkan mandat ini melalui kreativitas dan teknologi. Berikut ini ada beberapa  langkah dalam mempelopori hometanding.
Contoh Praktis Hometanding.
Pertama. Menanam di Lahan Terbatas (Urban Farming)
Menanam tanaman pangan dapat dimulai dengan memaksimalkan lahan kecil yang ada di rumah.
Ide Langkah Praktis:
Manfaatkan pot, wadah bekas, atau rak vertikal untuk menanam sayuran seperti kangkung, sawi, cabai, atau rempah-rempah.
Terapkan vertical garden atau dinding hijau di balkon atau dinding rumah.
Gunakan pupuk organik dari sisa dapur sebagai bentuk pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.
Motivasi Nilai Iman: Menanam mencerminkan ketaatan kita terhadap Allah dalam memelihara ciptaan-Nya dan memenuhi kebutuhan hidup dengan penuh tanggung jawab (Mazmur 24:1).
Kedua. Bertanam dengan Metode Hidroponik
Hidroponik adalah solusi efektif untuk menanam di area sempit dengan menggunakan air sebagai media tanam.
Ise langkah Praktis. Siapkan rak hidroponik sederhana menggunakan pipa paralon atau wadah bekas.
Tanam sayuran seperti selada, bayam, atau tomat dengan sistem nutrient film technique (NFT) atau deep water culture (DWC).
Perhatikan sirkulasi air dan nutrisi tanaman agar hasil optimal.
Motivasi Nilai Iman: Hidroponik mencerminkan pengelolaan yang bijaksana terhadap sumber daya Allah, seperti air dan ruang, sebagai bentuk syukur atas berkat-Nya.
Ketiga. Beternak di Lahan Sempit.
Beternak hewan kecil seperti ayam atau burung puyuh memungkinkan keluarga menghasilkan sumber protein sendiri.
Contoh Ide  Praktiknya.
Bangun kandang sederhana di pekarangan atau atap rumah.
Pilih hewan ternak yang mudah dirawat dan cepat produktif, seperti ayam petelur atau kelinci.
Manfaatkan sisa makanan sebagai pakan untuk mengurangi limbah.
Motivasi Nilai Iman: Beternak mengajarkan ketekunan, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap ciptaan Allah (Mazmur 8:6-8).
Keempat. Perikanan Mini di Rumah
Budidaya ikan di lahan terbatas dapat dilakukan dengan kolam terpal, drum, atau sistem aquaponik.
Ide Langkah Praktis.
Gunakan wadah seperti drum plastik, bak terpal, atau kolam kecil.
Budidayakan ikan lele, nila, atau gurame yang tahan terhadap kondisi terbatas.
Integrasikan dengan tanaman hidroponik (aquaponik) agar terjadi siklus alami antara ikan dan tanaman.
Motivasi Nilai Iman: Budidaya ikan membantu kita hidup mandiri dan mengingat bahwa Tuhan mencukupi setiap kebutuhan umat-Nya (Filipi 4:19).
Beberapa Manfaat Hometanding dalam Perspektif Iman
- Pemenuhan Mandat Budaya: Hometanding adalah wujud nyata ketaatan kita dalam mengelola ciptaan Allah.
- Kemandirian Pangan: Dengan menanam, beternak, dan budidaya ikan, keluarga menjadi lebih mandiri dan berdaya.
- Menghidupi Nilai Kerja Keras: Aktivitas hometanding mengajarkan disiplin dan ketekunan sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan (Kolose 3:23).
- Kesaksian Hidup: Rumah kita dapat menjadi sarana kesaksian bagi tetangga tentang bagaimana umat Kristen hidup produktif, berdampak, dan memuliakan Allah dalam keseharian.
Penutup dan kesimpulan.
Dalam Christian worldview, hometanding bukan hanya solusi praktis di tengah keterbatasan kota besar, tetapi juga panggilan untuk menjalankan mandat budaya Allah dengan bijaksana. Melalui langkah-langkah praktis seperti menanam, hidroponik, beternak, dan budidaya ikan, kita memaksimalkan sumber daya terbatas dengan penuh syukur dan tanggung jawab. Hidup produktif berbasis rumah adalah wujud nyata iman Kristen yang berdampak bagi keluarga, lingkungan, dan kemuliaan Allah.
"Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga" (Pengkhotbah 9:10).
Dengan motivasi yang benar maka Tuhan akan memberikan ide-ide yang cemerlang dalam mencukupkan kebutuhan keluarga sekalipun dalam lahan yang kecil dan terbatas. Kita bisa belajar dari berbagai literatur yang banyak tesedia.
Yuk kita coba.... Medio Tangerang 21122024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H