Mohon tunggu...
Triyono
Triyono Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menjadi murid, belajar sepanjang hayat untuk mencintai kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Seni

Refleksi: Musik dan Lagu Natal dalam Desain Arsitek Allah

17 Desember 2024   08:08 Diperbarui: 17 Desember 2024   08:53 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mengapa manusia senang menyanyi ? Mengapa dalam kehidupan pribadi dan kounitas Kristen tidak dapat memisahkan dengan bernyanyi,  musik maupun lagu- lagu pujian. Dalam sukacita maupun dukacita lagu pujian selalu ada. Mengapa?

 

Lagu  pujian Kristen adalah ciptaan Allah. Alkitab mencatat bahwa Allah adalah Sang Arsitek Agung yang mendesain musik dan pujian untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Musik, sejak awal sejarah, telah menjadi sarana penyembahan, penghiburan, dan sukacita, terutama dalam peristiwa-peristiwa besar dalam karya keselamatan Allah. Natal adalah salah satu momen yang penuh dengan harmoni musik dan pujian, dirancang Allah untuk mengingatkan manusia akan kasih-Nya yang agung. Refleksi masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang menunjukkan bahwa Allah bekerja melalui musik untuk menyatakan kemuliaan dan misi-Nya. Berikut ini saya mengajak untuk refleksi  diri bahwa musik dan Pujian menyatakan karya Allah sepanjang waktu

Refleksi Masa Lalu: Musik dan Pujian dalam Kisah Natal Alkitab

 

Pertama. Pujian Malaikat.Ketika Yesus lahir, para malaikat datang kepada para gembala di padang dan menyanyikan pujian yang penuh sukacita: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya" (Lukas 2:14). Pujian ini adalah deklarasi sukacita surgawi atas lahirnya Sang Juruselamat yang membawa damai bagi dunia.

Kedua. Pujian Pujian Maria (Magnificat) Maria memuji Allah setelah menerima kabar bahwa ia dipilih menjadi ibu Yesus. Dalam Lukas 1:46-55, Maria berkata: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku." Magnificat adalah pengakuan syukur dan sukacita atas karya Allah yang setia kepada umat-Nya.

Ketiga. Pujian Zakharia dan Elisabet Zakharia, ayah Yohanes Pembaptis, memuji Allah dalam Lukas 1:67-79 setelah kelahiran Yohanes. Nyanyiannya menyatakan nubuat tentang karya penyelamatan Allah melalui Kristus.

Keempat. Pujian Simeon dan Hana Simeon, seorang yang benar, bersukacita ketika ia melihat Yesus di Bait Allah. Dalam Lukas 2:29-32, ia memuji Allah karena mata-Nya telah melihat keselamatan. Demikian juga Hana, seorang nabi perempuan, memuji Allah atas kedatangan Mesias.


Refleksi Masa Kini: Pujian Natal dalam Kehidupan Kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun