Sekilas perbincangan di ruang kelas.
"Anak -anak apakah artinya berzinah itu ?. Bagaimana hasilnya ?. Ternyata jawaban  siswa kelas 5,6 SD tidak jauh berbeda dengan jawaban  siswa SMP dan SMA. Sebagian besar mengatakan "berzinah artinya adalah selingkuh....".  Saya semakin penasara, lalu mencoba mengetik di mesin pencarian Google . Hasilnya..., ternyata kata " selingkuh" telah menjadi istilah yang sangat terkenal, buktinya  " About 38,500,000 results (0.31 seconds) ".
Dengan membaca fakta diatas munculah pertanyaan didalam  benak saya " sejak kapankah istilah perselingkuhan, zinah  itu dijelaskan dengan berhikmat kepada siswa atau anak-anak ? atau tugas siapakah yang harus menjelaskan tentang " perselingkuhan",  penyebab dan akibatnya ?."
Pergumulanku sebagai guru agama Kristen di Sekolah Dasar.
Buku pegangan utama pelajaran Pendidikan agama Kristen adalah Alkitab dan materi pegangan guru . Materi pelajaran disampaikan dalam tatap muka di kelas dan tugas mandiri membaca Alkitab secara berurutan, devosi renungan harian.  Ketika membaca Alkitab secara berurutan pasti akan sampai pada Kitab Keluaran 20 yang berisi tentang 10 perintah Allah. Ketika merenungkan hukum 1-6 dan hukum 8-10 sepertinya tidak terlalu bergumul. Tetapi ketika sampai hukum ke-7 yang berbunyi  " jangan  berzinah ". Timbul pertanyaan yang muncul adalah " bagaimanakah cara menjelaskanya  ?. apakah tidak terllu dini untuk menjelaskannya ?, bukankah materi ini adalah konsumsi orang dewasa ? atau minimal untuk pelajaran siswa SMA atau Perguruan Tinggi ?"
Membaca Teks dan Konteks.
Tibalah waktunya, saya mendapatkan giliran untuk memimpin devosi pagi secara terpusat dengan speaker yang didengarkan bersama disetiap kelas kepada guru serta seluruh siswa kelas 1-6 SD, kelas 7-9 SMP dan kelas 10-12 SMA.
Pertama, dalam doa serta  pergumulan (sambil terasa aku melinaggkan air mata). Berdoa minta hikmat dari Tuhan supaya tidak salah dalam  menjelaskan maksud Tuhan tentang larangan "Jangan berzinah ".
Kedua, saya mulai membaca Teks dan konteks Alkitab
- Kejadian 1:26-28. Tujuan Allah menciptakan laki-laki, perempuan serta keluargaMembaca fakta Allah menciptakan manusia sebagai gambar dan rupa Allah, diciptakan laki-laki dan perempuan, dengan keunikannya supaya beranak cucu, bekerjasama untuk mengelola alam semesta. Beranak cucu menghasilkan keturunan merupakan hasil pernikahan dari satu laki-laki dan satu perempuan. Tidak ada pernikahan sesama jenis kelamin , melarang  tidur bersama laki-laki dan perempuan yang belum menikah (kumpul kebo), Allah melarang menikah dengan lebih dari satu suami atau isteri hal ini akan membuat ketidak setiaan terhadap pasangannya. Semua tindakan diluar ketetapan Allah adalah wujud ketidaktaatan kepada perintah Allah.
- Keluaran 20:1-17.Tujuan Allah memberikan hukum, ketetapan adalah untuk menjaga kekudusan dan kesetiaan. Keseluruhan 10 perintah Allah diberikan Tuhan kepada Musa untuk dilanjutkan kepada umat Allah sebagai pedoman, tuntunan agar setia kepada Allah yang telah melepaskan keluar dari tanah perbudakan, tanah Mesir. Sebagai pedoman perjalanan panjang melewati berbagai suku supaya hidup kudus, agar tidak meniru cara hidup orang yang tidak mengenal Tuhan.
- Kejadian 39:10-12. Contoh usaha perzinahan dan usaha penolakan.Fakta sejarah usaha perzinahan yang dilakukan oleh isteri Potifar kepada Yusuf. Isteri Potifar mengingini, merayu dan berusaha memaksa Yusuf untuk  diajak tidur bersama. Yusuf menolak karena ia tahu bahwa isteri Potifar adalah tuannya. Karena Yusuf harus setia kepada Potifar dan takut serta harus setia kepada  Tuhan. Inilah contoh orang beriman yang takut akan Tuhan sekalipun tidak dilihat orang lain. Dari kisah ini kita bisa melihat sekalipun isteri Potifar belum tidur bersama Yusuf namun ia telah berzinah didalam hati yaitu mengingini orang lain yang bukan suaminya adalah dosa . Matius 28-29 " Tetapi Aku berkata kepadamu: setiap orang yang memandang perempuan serta mengingininya , sudah berzinah didalam hatinya"
- 2Samuel 11: 1-27. Contoh perzinahan dan akibatnya. Kisah Daud berzinah dengan Betsyeba (isteri Uria) adalah contoh ketidaktaan, ketidaksetiaan Daud kepada Tuhan, kepada negaranya, kepada keluarganya. Ketidaktaatannya menyebabkan kematian anaknya dan kerusakan pada jabatannya sebagai raja Israel.
Didunia ini tidak ada yang kebal, waspadalah terhadap Perzinahan atau selingkuh.
