Konsistensi Galeri Raos sebagai wadah para seniman dari berbagai daerah sangat mengharumkan nama Kota Batu dalam sektor kesenian. Galeri Raos merupakan tempat dimana seniman memamerkan karya-karya uniknya pada masyarakat luas.
Pada tahun 1977, 3 seniman bernama Andri Suhelmi, Djoeari Soebardjo, dan Muhammad Watoni, melalui pertemuan-pertemuan tiap harinya, ketiga seniman tersebut bersepakat tanpa perjanjian hitam diatas putih memantapkan niat untuk seni rupa. Dari waktu ke waktu terus berprogres dan bersikeras dalam menghadapi kendala-kendala hingga akhirnya berhasil berdirinya Galeri Raos.
Galeri Raos merupakan nama yang muncul dalam benak seniman ketika ingin mengadakan suatunpameran di Kota Batu. Meskipun tidak seberapa luas, antusiasme dan apresiasi karya dari masyarakat Kota Batu termasuk cukup tinggi. Oleh karena itu, Galeri Raos termasuk dalam list seniman dari berbagai daerah untuk tidak ragu-ragu memamerkan karyanya, seperti dari Jogjakarta, Semarang, Solo, Bali, Surabaya, ataupun Malang Raya sendiri.
Faktor geografis Kota Wisata Batu yang mendukung antusiasme pada sebuah karya dalam Galeri Raos ini selaras dengan tujuan Galeri Raos, yakni turut andil dalam perkembangan seni rupa untuk terwujudnya masyarakat yang apresiatif, kreatif dan kompetitif.
"Galeri Raos bukan hanya sekedar ruang pameran, namun juga merupakan labolatorium media pendalaman kesenian Perupa Kota Batu, bahkan Jawa Timur. Aktifitas yang terjadi pada Galeri Raos tidak hanya memajang karya saja.
Interaksi Perupa dan Pengunjung melalui acara diskusi seni, bedah karya dan lain hal yang mengumpulkan Medan Sosial seni rupa, juga terjadi didalamnya. Hal ini didukung kuat oleh Instansi Pendidikan, Komunitas Seni dan Juga Masyarakat," ujar Djoeari Soebardjo dan Muhammad Watoni.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H