Berikut adalah beberapa praktik terbaik untuk dipertimbangkan:
1. Version Control: Memanfaatkan alat seperti Git untuk melacak perubahan dalam skrip Python. Hal ini memungkinkan auditor untuk menentukan kapan perubahan tertentu dibuat dan oleh siapa. Misalnya, jika logika penilaian risiko model keuangan diubah, riwayat Git dapat mengungkapkan komitmen spesifik yang memperkenalkan perubahan tersebut.
2. Komentar Sebaris: Komentar dalam kode harus menjelaskan tujuan fungsi dan algoritma yang kompleks. Misalnya, komentar mungkin mengklarifikasi bahwa blok kode dimaksudkan untuk menghitung net present value (NPV) arus kas masa depan menggunakan tingkat diskonto tertentu.
3. Dokumentasi Eksternal: Pertahankan dokumen terpisah yang menguraikan keseluruhan struktur dan alur proses audit Python. Ini dapat mencakup diagram alur atau diagram yang memetakan logika dan urutan operasi, mirip dengan dependensi sel spreadsheet tradisional.
4. Docstrings: Mengadopsi gaya yang konsisten untuk docstrings yang menggambarkan apa yang dilakukan setiap fungsi, parameternya, dan apa yang dikembalikannya. Gaya 'numpydoc' adalah pilihan populer yang membuat informasi tetap teratur dan mudah dibaca.
5. Pengujian: Menerapkan tes unit untuk setiap fungsi untuk memastikan mereka bekerja seperti yang diharapkan. Misalnya, pengujian unit untuk fungsi perhitungan 'IRR' akan memeriksa apakah fungsi tersebut mengembalikan tingkat pengembalian internal yang benar untuk serangkaian arus kas tertentu.
6. Keterbacaan: Tulis kode yang cukup jelas dan mudah diikuti. Gunakan nama variabel yang bermakna dan hindari konstruksi yang terlalu rumit. Misalnya, alih-alih menggunakan "x" dan "y", gunakan "asset_value" dan "liability_value".
7. Penanganan Kesalahan: Dokumentasikan bagaimana skrip menangani kesalahan dan pengecualian. Ini tidak hanya mencakup kesalahan teknis tetapi juga kesalahan logis, seperti ketika data input berada di luar rentang yang diharapkan.
Dengan mengintegrasikan praktik-praktik ini ke dalam proses audit Python, auditor dapat membuat kerangka kerja yang kuat yang meningkatkan keandalan dan kejelasan audit model keuangan. Pendekatan ini tidak hanya merampingkan audit itu sendiri tetapi juga memfasilitasi pemahaman dan kepercayaan yang lebih dalam pada hasil model di antara semua pemangku kepentingan.
Â
Referensi :