Mohon tunggu...
TRIYANTO
TRIYANTO Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa_Universitas Mercubuana

NIM: 55522120004 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 11_Audit Investigasi Umum Perpajakan, Transubstansi Metode 4:12 Kategori Transendental Kantian

14 Juni 2024   00:45 Diperbarui: 14 Juni 2024   00:56 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber  : https://equivalentexchange

Seorang auditor harus dapat memeriksa korelasi antara data informasi yang diberikan oleh klien dalam Penyajian laporan keuangan mereka, seperti halnya hubungan antara aset dan kewajiban.

10. Possibility

Seorang auditor harus dapat mempertimbangkan akan kemungkinan terjadinya suatu kesalahan atau kecurangan dalam penyajian laporan keuangan klien mereka  , sehingga auditor harus melakukan proses audit dengan hati-hati, teliti dan cermat.

11. Necessity

Seorang auditor harus dapat memastikan bahwa proses audit dilakukan secara tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan yang tepat dengan tujuan untuk memastikan adanya kebenaran dan keabsahan dalam informasi yang diberikan oleh klien.

12. Contingency

Seorang auditor harus dapat mempertimbangkan akan kemungkinan terjadinya suatu perubahan dalam situasi klien yang dapat mempengaruhi informasi laporan keuangan mereka, sehingga auditor harus memperbarui audit dengan secara berkala untuk memastikan bahwa kebenaran atas informasi yang diberikan.

Untuk memahami isi dan ide pemikiran seorang filsuf, maka tidaklah mencukupi jika tanpa mendudukkan sebuah ide pemikiran tersebut dalam konteks latar belakang kehidupannya. Selain itu, penting bagi kita untuk dapat mengetahui suatu kondisi zaman ketika kant hidup, karena dalam pemikiran seseorang selalu merefleksikan atas keadaan zamannya. Sistem filsafat dari Immanuel Kant, terutama dalam epistemologinya berusaha untuk menjembatani suatu pertentangan antara rasionalisme dengan empirisisme. Strategi yang diambil dan dipilih oleh Kant merupakan  proses pembuktian bahwa pengetahuan manusia sudah senantiasa menyintesiskan adanya unsur a priori dan a posteriori dari sebuah pengetahuan. Terlepas dari begitu banyaknya orang yang mungkin tidak setuju dengan pemikiran dan pandangan Kant, maka tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh Kant terhadap filsafat sangatlah besar. Ia menolak bahwa setiap usaha untuk mengklaim merupakan suatu bentuk absolutisme dalam pengetahuan yang berusaha bebas dari pengalaman, serta tekanannya pada keunggulan budi cukup mempunyai pengaruh yang besar terhadap filsafat Barat. Konsep yang Kant kemukakan mengenai suatu etika juga tak kalah menariknya.

Referensi :

  • Vandita Gupta (2021), Immanuel Kant’s Categories of Understanding. https://www.thephilosophyproject.in/post/immanuel-kant-s-categories-of-understanding
  • Nirasma, M. R. (2020). Dialami tanpa mungkin diketahui: Sebuah sanggahan atas penafsiran noumena Immanuel Kant sebagai entitas metafisis. Human Narratives, 1(2), 76-87.
  • Kant, Immanuel. Anthropology from a Pragmatic Point of View. translated by V. L. Dowdell, Southern Illinois University Press, 1996.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun