Merajuk merela tak kuasa menerpa telinga kian nyaring tak terdengar
Tak jujur terus melantur menyibak sepi yang hingar bingar
Malam sembunyikan panggilan sayang yang tak lekang ditelan usia
Sayangku.. Cintaku.. Sayangnya aku.. Cintanya aku.. Manisku.. Kekasihku.. Pujaanku..
Yang biasa sayup terdengar rajuk redam manja dipelukanku..
Jika pagi masih saja terasa kau selimuti pundakku agar dingin tak membangunkanku..
Walau kopi pahit sedikit manis dengan aroma cinta tetap jasa menusuk hidungku dan membangunkanku..
Tak kan ku lupa jika senja menghampiri..Â
Kau duduk tersipu malu memandangku yang datang setelah seharian berkutat dengan kejamnya dunia..
Tak pernah mengeluh dengan semua yang terjadi, yang ku tahu hanya senyummu membuat lelahku sirna..
Belum lagi tawamu yang terpingkal-pingkal walau hanya sedikit saja mendengarkan gurauanku, membuat aku satu-satunya lelaki yang layak menetap diseluruh bagian hatimu..