Mohon tunggu...
Triyani
Triyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Islam negeri Sultan Thaha Saifuddin jambi

Sistem informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Tegak Rumah

10 Agustus 2023   18:00 Diperbarui: 10 Agustus 2023   18:12 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi Bangun Rumah/ Tegak Rumah

Tradisi tegak rumah merupakan salah satu tadisi yang ada di desa tanjung aur seberang kec. Serai serumpun Kab. Tebo.
Tradisi ini telah ada dari nenek moyang terdahulu.
Pada zaman dahulu masyarakat membangun rumah panggung, tetapi karena zaman sudah modern,  prosesnya mengikuti zaman dengan cara pondasi di cor tanpa merubah tradisi bangun rumah tersendiri.

Tradisi ini layaknya seperti meminta keselamatan pada proses membangun, tradisi ini memiliki beberapa tahapan, yang dilakukan di pagi hari.

Pada tahapan pertama tuan rumah menyajikan berupa makanan kue-kue  dan beberapa minuman,setelah itu kemudian di lanjutkan dengan pembacaan ayat ayat suci alqur'an,dilanjutkan lagi membaca surah Al-ikhlas sampai alfatihah dan membaca doa selamat/tolak bala.tujuannya untuk meminta keselamat pada proses pembangunan.Setelah proses pembacaan do'a dilanjutkan dengan tradisi Risi.

Risi itu sendiri merupakan suatu syarat dalam membangun tegak rumah.

Risi tersebut adalah perumpamaan arti yang berisi.

Istilahnya dalam membangun rumah, diharapkan isi rumah tersebut berisi dengan perlengkapan rumah dan rumah siap untuk tamu.

Risi sendiri menggunakan pohon sagu dan batang tebu difungsikan sebagai tiang. Lalu ditambah dengan beberapa jajanan,uang,kerupuk,rokok,dan beberapa minuman.

Daun sagu yang terdapat dipohon risi tersebut dilahan sawah lalu asapnya dipercayai sebagai meminta hujan kepada sang maha pemberi.

Kemudian pada tradisi ini di cari perempuan yang baru menikah diberi rezeki berupa anak atau istilahnya  mengandung atau disebut juga dengan hamil bunga, untuk memenuhi syarat dengan menempelkan tangannya ke tiang, bukti bahwa bangunan siap untuk dibangun.Tradisi Bangun Rumah/ Tegak Rumah.

Keterangan ini diikutip langsung oleh bapak kades Muhammad & Bapak Muhammad Haidir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun