Mohon tunggu...
Agus Triyana
Agus Triyana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Sebandel-bandelnya kita jangan pernah melawan sama orang tua cita-cita kalian mau jadi apa?

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vaksin

31 Maret 2021   04:25 Diperbarui: 31 Maret 2021   04:36 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Oleh : Agus triyana

Sabtu, 27 Maret 2021 berangkat menuju lapangan tennis indor senayan untuk di vaksin, dengan menggunakan roda dua saya tiba sekitar pukul 13.00, setelah sampai disana saya tidak langsung masuk ke dalam antrian karena, menunggu dua teman yang kebetulan jadwalnya bersamaan. 

Saya menunggu dengan waktu yang cukup lama sekitar dua jam karena, teman yag tidak mengetahui lokasi dan tempat antrian masuknya, karena GBK yang begitu luas dan kurangnya penempatan panita atau petugas yang di tempatkan di setiap sudut pintu membuat bingung orang-orang yang akan datang. 

Pada akhirnya  satu teman datang dengan wajah yang begitu pucat dan nafas yang tersedu-sedu karena mencari-cari tempat parkir dan antrian masuk vaksin, dia tiba sekitar 14:30 dimana waktu itu adalah waktu yang sangat krusial karena, waktu yang di tetapkan hanya sampai 15:00 sesuai dengan waktu yag tertera di formulir yaitu 14:00-15:00, kita berdua langsung masuk ke dalam antrian dan meninggalkan teman yang satunya lagi entah kemana dia karena susah di hubungi-nya. 

Kita berajalan cukup jauh dari antrian sampai masuk ke dalam ruangan dimana ruangan itu untuk kita semua mengisi dan melengkapi data pribadi. Dalam regulasi yang begitu panjang karena dari setiap sudut pintu masuk kita harus di cek suhu tubuh, identitas, dan formulir yang sudah kita print. 

Akhirnya kita berdua sampai di suatu ruangan yang begitu ramai dimana kita di kumpulkan dalam suatu tempat untuk melengkapi data diri yang ada dalam formulir dan di bantu oleh panitia yang mengarahkan untuk mengisi formulir tersebut.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sesudah formulir dan data diri kita terisi dengan lengkap, semuanya di vertifikasi kembali dengan petugas yang ada. Setelah semua berkas lengkap dan data diri kita lengkap kita di papah untuk masuk keruangan dimana ruangan itu adalah ruangan wawancara antara kita dan petugas medis, sebelum melakukan vakasin. 

Kita di tanya-tanya keluhan apa yang terjadi dalam diri kita seperti contoh "apakah pernah terpapar covid 19"? Apabila jawabanya pernah maka kita tidak bisa melakukan vaksin, karena harus menunggu selama tiga bulan terlebih  dahulu untuk kembali lagi di vaksin.

Hal yang tidak terduga terjadi , saya tidak sengaja bertemu dengan teman SMA, yang dimana dia merupakan petugas medis disana. Dia menegur saya terlebih dahulu dan membuat saya bingung dan bertanya-tanya karena, sudah hampir sepuluh tahun lamanya kita tidak bertemu dan di pertemukan kembali dalam waktu yang begitu sempit di tengah keramaian antrian orang dengan banyak keluhan dari setiap  masing-masingnya dan dengan wajah yang berbeda.

Alangkah terkejutnya diri ini ketika mengetahui dia adalah teman SMA saya dan sungguh kecil dunia ini, kita di pertemukan kembali setelah sekian lama berpisah.

Setelah kita mengenal satu sama lain kita berbincang-bincang dan sambil menanyakan keluhan yang terjadi selama ini, saya jujur kepada-nya, bahwa pernah terpapar covid 19 di bulan januari. 

Akhirnya tidak bisa di vaksin dan harus menuggu selama tiga bulan ke depan untuk kembali lagi di vaksin yaitu, sekitar akhir bulan april harus ke GBK  kembali dengn mebawa surat penundaan vaksin covid 19 yang dimana surat ini berfungsi untuk masuk dan tidak usah mengisi data dan formulir kelengkapan diri lagi.

Sesudah semuanya selesai kita berdua melakukan foto bersama, dimana foto itu untuk kenangan-kenangan dan mengingat masa lalu, kala itu kita pernah bersekolah bersama sewaktu SMA dan di pertemukan kembali dalam waktu dan tempat yang berbeda.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kemudian, saya di arahkan menuju pintu keluar untuk mengembalikan formulir kepada petugas yang bertugas disana dan membawa surat keterangan penundaan vaksin covid 19, untuk nanti bulan april, tinggal menunjukan surat tersebut. Di luar saya betemu dengan teman, dimana teman saya juga tidak bisa di vaksin hari itu karena pernah terpapar covid 19. 

Kita bergegas untuk pulang dan menuju pintu keluar dimana pintu itu sama dengan pintu masuk. Beberapa langkah kemudian handphone saya bedering dimana itu panggilan telpon dari teman, yang baru sampai dan baru menemukan antrian masuk, akhirnya kita bertiga bertemu di pelataran antrian masuk dimana kita berbincang-bincang terlebih dahulu sebelum kita menuju arah pulang dan teman saya masuk untuk melakukan vaksin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun