Mohon tunggu...
Triya Barokah
Triya Barokah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi yang butuh duit jajan

Yah oke

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tips bagi Introvert Menghadapi Lingkungan Sosial dengan Cara Asertif

15 Juni 2022   17:19 Diperbarui: 15 Juni 2022   17:23 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah anda seseorang yang cenderung berdiam diri dan kurang bersosialisasi dengan lingkungan Anda? Apakah anda seseorang yang bersikap tertutup? Fokus pada diri Anda dan apa yang berasal dari dalam diri anda? Mungkin anda adalah seseorang dengan kepribadian introvert.

Kepribadian introvert menurut Carl Gustav Jung adalah seseorang yang membalikkan energi psikis kedalam sebuah orientasi terhadap subjektivitas. Maksudnya seseorang dengan kepribadian introvert berfokus terhadap subjektivitas, berfokus pada batin dan nuraninya sendiri. 

Orang introvert tetap bersentuhan dengan dunia luar namun lebih selektif dalam menyaring hal-hal apa saja yang memang cocok dengan dunia yang mereka miliki. Orang-orang introvert memiliki karakteristik sebagai berikut: 

 1. Perhatiannya lebih tertuju pada dunia yang dia miliki.

2. Energi dalam menjalani hari-harinya berasal dari dalam dirinya sendiri (orang introvert lebih mudah memotivasi dirinya sendiri daripada mendengarkan motivasi dari orang lain)

3. Menyaring ide dan isi pikiran dari dalam diri

4. Komunikasinya dalam bentuk tulisan cenderung lebih baik.

5. Berpikir dan merenung sebelum berbicara ataupun mengemukakan pendapat

6. Agak kesulitan dalam menjalin hubungan dengan lingkungan sosial

7. Mempunyai sifat tertutup

8. Cukup sulit beradaptasi dengan lingkungan baru.

9. Lebih senang bekerja sendiri.

Dari informasi di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang introvert cenderung berfokus pada dirinya sendiri dan memandang segala hal dari perspektif dan pemikiran batinnya. 

Hubungannya dengan lingkungan sosial cenderung rendah atau jarang. Sebab mereka lebih selektif dalam memulai atau membentuk pergaulan. Hal ini tentu saja tidak baik karena akan berdampak bagi mereka ketika diharuskan berinteraksi dengan individu yang memiliki pemikiran dan frekuensi yang berbeda dengan dirinya sendiri. Apalagi ketika mereka masuk dalam lingkungan kerja.

Dalam lingkungan kerja perilaku asertif sangatlah diperlukan. Namun bagi orang-orang introvert perilaku asertif akan sulit diterapkan jika mereka tidak terbiasa. 

Perilaku asertif adalah perilaku di mana kita menunjukkan secara langsung, jujur, dan tepat tanpa melupakan penghormatan terhadap hak-hak orang lain. 

Ada dua kunci dalam komunikasi asertif yaitu pertama kita harus berani mengemukakan apa yang kita sukai dan tidak sukai secara langsung dan gamblang dan mengekspresikan bahwa kita memiliki hak-hak yang harus dihormati juga oleh orang lain. Kedua komunikasi secara langsung jujur, jelas terbuka di mana kita tetap menghormati hak-hak milik pribadi maupun orang lain.

Menurut Rathus dan Nevid dalam bukunya yang berjudul Adjustment & Growth: The Challenges of Life perilaku asertif adalah tingkah laku yang menampilkan keberanian untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan, perasaan, dan pikiran-pikiran apa adanya, mempertahankan hak-hak pribadi, serta menolak permintaan-permintaan yang tidak masuk akal dari figur otoritas dan standar-standar yang berlaku pada suatu kelompok.

Menurut Eisler, Miller, Hersen, Johnson, & Pinkton (dalam Martin & Poland, 1980) terdapat aspek-aspek perilaku asertif, diantaranya:

1.Compliance

Berhubungan dengan usaha seseorang dalam menolak sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nuraninya. Poinnya adalah dengan mengatakan kata 'tidak'

2.Duration of Reply

Berhubungan dengan durasi berapa lama seseorang mengemukakan pendapatnya. Orang dengan tingkat asertif tinggi cenderung membutuhkan durasi lebih lama untuk menerangkan sesuatu daripada dengan yang tingkat asertifnya rendah.

3.Loudness

Berbicara dengan keras lebih asertif daripada berbicara dengan suara biasa. Keras di sini dimaksudkan dengan lantang bukan dengan berteriak.

4.Request for New Behavior

Memunculkan perilaku yang baru pada orang lain, mengungkapkan tentang fakta ataupun perasaan dalam memberikan saran pada orang lain, dengan tujuan agar situasi berubah sesuai dengan yang kita harapkan.

5.Affect

Afek berarti emosi. Seseorang ketika mengalami emosi terutama marah akan cenderung menggunakan nada bicara yang tinggi. Komunikasi asertif akan lebih efektif jika kita berbicara dengan nada intonasi yang tenang dan sedang tidak terlalu keras dan tidak terlalu lemah lembut.

6.Latency of Response

ini adalah jarak waktu kita merespon ucapan orang lain. Kita menunggu giliran kita berbicara, tidak dengan cara menyambar begitu saja ketika seseorang berbicara. Ini adalah bentuk dari menghormati hak orang lain.

7.Non Verbal Behavior

Komponen-komponen non verbal dari asertivitas antara lain:

  • Kontak Mata
  • Ekspresi Muka
  • Jarak Fisik
  • Sikap Badan
  • Isyarat Tubuh

Orang introvert harus melatih diri mereka dalam menghadapi lingkungan sosial. Tidak selamanya orang-orang akan mengerti bagaimana pola pikir seorang introvert tanpa diri mereka mencoba memahami lingkungan sosial.

1.Mulailah menjalin pertemanan

Mulailah menjalin pertemanan dengan siapa saja, atau tidak pilih-pilih dalam berteman namun anda tetaplah harus selektif. Tahu mana yang bisa dijadikan teman dekat dan mana yang dijadikan hanya sekedar teman. Teman-teman yang dapat membawa anda kepada hal positif bukan hal negatif.

2.Kenali lingkungan

Mulailah dengan mengenali lingkungan di mana tempat kita tinggal, pekerja, ataupun menempuh pendidikan. Lakukan conversation kecil kepada beberapa orang yang ada dalam lingkungan yang anda tempati. Jangan begitu kita akan mulai membuka diri terhadap orang-orang baru dan bisa menjalin hubungan sosial secara bertahap.

3.Bertindak percaya diri

Mulailah berlatih percaya diri,lawan rasa takut dan gugup anda. Ini bisa dilakukan dengan melatih cakep-cakap dengan diri sendiri di depan cermin maupun bercakap dengan seseorang yang memang dekat dengan kita.

4.Berpikir positif

orang introvert memiliki pemikiran yang kritis cenderung negatif thinking. Melakukan ini tentu saja untuk kebaikan mereka sendiri karena tidak ingin salah dalam bertindak. Mulailah dengan berpikir positif terhadap suatu hal jangan selalu kritis, namun tetap waspada. Anda mendapatkan kritik jangan anggap kritik itu sebagai hal yang negatif, jadikan kritik itu sebagai hal yang membangun diri Anda supaya menjadi lebih baik.

5. Luangkan waktu untuk beristirahat

Orang introvert yang baru saja berkumpul atau melakukan kontak dengan lingkungan sosialnya biasanya cenderung lelah walau kegiatan yang dilakukan tidak semelelahkan itu. Berilah waktu bagi anda untuk beristirahat agar mood anda kembali membaik. Jika anda kembali melakukan kontak dengan lingkungan sosial di mana keadaan mood anda sedang buruk itu justru akan menjadi buruk juga karena orang-orang akan menganggap anda tidak tertarik untuk membentuk relasi.

Menjadi introvert adalah hal yang patut kita syukuri karena itu merupakan rahmat dari Tuhan. Kita memiliki yang berbeda dengan para ekstrovert dalam melihat dunia. Perbedaan pandangan tersebut bukanlah hal yang buruk karena keberagaman adalah sesuatu yang indah. Mendapatkan lingkungan sosial yang suportif tidaklah susah. Kita hanya perlu berusaha untuk berbuat baik terhadap diri sendiri dan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun