Mohon tunggu...
Triya Barokah
Triya Barokah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi yang butuh duit jajan

Yah oke

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wisata Indonesia Pasca Pandemi

15 Juni 2022   09:26 Diperbarui: 15 Juni 2022   09:51 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Hantu Malioboro yang sempat saya kunjungi (dokumen pribadi)

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia memang sangat berdampak besar bagi perekonomian suatu negara. Terutama negara dengan sektor pariwisata sebagai penyumbang yang cukup besar dalam perekonomian negara tersebut. Termasuk juga Indonesia. Di Indonesia sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa negara terbesar kedua setelah migas bagaimana dikatakan oleh Sandiaga Uno dalam wawancara khusus Prime World CNBC Indonesia, Rabu (22/12/2021).

Pada tahun 2019 sebelum pandemi, Wishnutama Kusubandio yang merupakan Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif pada saat itu mengatakan bahwa realisasi dari devisa sektor pariwisata mencapai 280 triliun. Pada tahun 2020 semenjak Indonesia mengalami pandemi covid 19 pendapatan dari sektor pariwisata menurun lebih dari 80%, pendapatannya hanya sekitar 40 triliunan. Dan semakin menurun di tahun 2021 di mana wisatawan mancanegara yang pada 2020 mendapat kunjungan setidaknya 4 juta orang lebih menurun menjadi hanya 1,5 juta orang.

Kini setelah pandemi mulai reda dan presiden mengeluarkan keputusan bahwa masyarakat boleh melepas masker, pariwisata Indonesia mulai kembali bangkit. Terutama setelah keluarnya siaran pers dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta pada 15 Februari 2022 yang membahas mengenai upaya pemulihan sektor pariwisata didukung program penguatan digital. Pemerintah berkomitmen untuk kembali memperkuat pertahanan sektor pariwisata Indonesia sebagai sumber kebangkitan kembali perekonomian negara. Indonesia ingin mewujudkan Panduan terkait Penguatan Peran Masyarakat dan UMKM sebagai Agen Perubahan Pariwisata (Guidelines for Strengthening Communities and MSME as Tourism Transformation Agents).

 

Di Indonesia sendiri semenjak diberitakan menurunnya pandemi covid-19 sektor pariwisata telah lama bergerak, dan setelah presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa masyarakat boleh tidak menggunakan masker di luar ruangan sektor pariwisata unjuk gigi kembali setelah tertahan karena pandemi. 

Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri terbaru yang diterbitkan pada 3 Januari 2022 No. 1 sebelumnya mengatur mengenai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 3, level 2, dan level 1 corona virus disease 2019 di wilayah Jawa dan Bali disebutkan dalam poin 4g yang mengatur mengenai kegiatan pada pusat perbelanjaan/mall/pusate perdagangan dan poin 4k mengenai uji coba protokol kesehatant untuk tempat wisata tertentu.

4g : kegiatan pada pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan dibuka dengan ketentuan:

1) kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) dan jam operasional sampai dengan pukul 21.00 waktu setempat dengan memperhatikan ketentuan dalam huruf c.4) dan huruf f.2) serta dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang diatur oleh Kementerian perdagangan;

2) wajib untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan skrining terhadap semua pengunjung dan pegawai pusat perbelanjaan/ mall/ pusat perdagangan terkait;

3) anak usia dibawah 12 (dua belas) tahun dilarang memasuki pusat perbelanjaan/ mall/pusat perdagangan;

4) tempat bermain anak-anak, dan tempati hiburan dalam pusat perbelanjaan/ mall/pusat perdagangan ditutup;

5) Bioskop dapat beroperasi dengan ketentuan sebagai berikut:

a) wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan skrining terhadap semua pengunjung dan pegawai;

b) kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) dan hanya pengunjung dengan kategori hijau dan Kuning dalam aplikasi PeduliLindungi yang boleh masuk;

c) anak usia dibawah 12 (dua belas) tahun dilarang masuk;

d) restoran/rumah makan dan kafe di dalam area bioskop diizinkan menerima makan di tempat (dine in) dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) dan waktu makan maksimal 60 (enam puluh) menit; dan

e) mengikuti protokol kesehatan yang diatur oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kesehatan,

4k: akan dilakukan uji coba protokol kesehatannuntuk tempat wisata tertentu dengan ketentuane sebagai berikut:

1) mengikuti protokol kesehatan yang diatur oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian Kesehatan;

2) wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan skrining terhadap semua pengunjung dan pegawai;

3) anak usia dibawah 12 (dua belas) tahuni dilarang untuk memasuki tempat wisata yang dilakukan uji coba ini;

4) daftar tempat wisata yang akan mengikuti uji coba ini ditentukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; dan

5) penerapan ganjil – genap di sepanjang jalan menuju dan dari lokasi tempat wisata mulai Jumat pukul 12.00 sampai dengan Minggu pukul 18.00 waktu setempat,

Dari instruksi di atas dapat dilihat bahwa Indonesia sudah siap untuk kembali membuka sektor wisatanya secara masif. Setelah presiden Joko Widodo mengatakan bahwa masyarakat boleh tidak menggunakan masker di luar ruangan pada video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada 17 Mei 2022 masyarakat mulai kembali pada produktivitasnya.

Saya sempat mengunjungi beberapa tempat wisata baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan. Tempat wisata di dalam ruangan yang saya kunjungi adalah pusat perbelanjaan. Dari dua pusat perbelanjaan yang saya kunjungi masing-masing mulai melonggarkan ketentuan-ketentuan mengenai operasional pusat perbelanjaan yang telah diatur oleh inmendagri pada Januari 2022. 

 Contohnya penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk skrining, dari dua pusat perbelanjaan yang saya kunjungi kedua-duanya tidak lagi melakukan skrining PeeduliLindungi. Lalu jumlah pengunjung pun tidak dibatasi menjadi hanya setengah kapasitas. Salah satu tempat makan yang saya kunjungi pelanggan pun tidak dibatasi hanya setengah kapasitas tempat namun bahkan penuh. Protokol kesehatan masih diterapkan walaupun tidak seketat sebelumnya. Beberapa bulan lalu saat saya mengunjungi pusat perbelanjaan ini bahkan pengunjung yang boleh masuk hanya pengunjung yang telah divaksin dosis kedua titik namun sekarang pengunjung tanpa vaksin pun bisa masuk karena tidak ada lagi proses cleaning PeduliLindungi yang dapat mendeteksi apakah pengunjung tersebut telah divaksin ataupun belum.

Tempat makan di salah satu pusat perbelanjaan yang saya kunjungi, penuh pelanggan hingga harus antri untuk dapat kursi.(dokumen pribadi)
Tempat makan di salah satu pusat perbelanjaan yang saya kunjungi, penuh pelanggan hingga harus antri untuk dapat kursi.(dokumen pribadi)

Lalu pada tempat wisata luar ruangan yang saya kunjungi pun demikian. Saya mengunjungi daerah Malioboro, terutama teras Malioboro yang menjadi titik fokus bagi para pelancong yang ingin berburu cenderamata khas Jogja. Saat hendak masuk ke Teras Malioboro 2 terdapat QR code screening PeduliLindungi namun pengunjung tidak melakukan hal tersebut karena telah adanya kelonggaran bagi para wisatawan. 

Banyak pulau wisatawan yang telah melepas masker mereka. Juga ada kerumunan wisatawan baik yang hanya duduk-duduk, maupun mendengarkan live music yang ada di pinggir jalan Malioboro. Beberapa lokasi baru juga dibangun di area Malioboro, salah satu yang saya kunjungi adalah rumah hantu Malioboro. Pengunjungnya cukup beragam, cenderung berkelompok dan tidak ada skrining PeeduliLindungi maupun penyemprotan hand sanitizer.

Teras Malioboro 2 yang ramai namun masih longgar. Dapat dilihat beberapa pengunjung melepas masker mereka (dokumen pribadi)
Teras Malioboro 2 yang ramai namun masih longgar. Dapat dilihat beberapa pengunjung melepas masker mereka (dokumen pribadi)

Rumah Hantu Malioboro yang sempat saya kunjungi (dokumen pribadi)
Rumah Hantu Malioboro yang sempat saya kunjungi (dokumen pribadi)

 Dari beberapa informasi di atas diharapkan lokasi wisata lain di Indonesia dapat mulai kembali benar-benar membuka pariwisatanya baik untuk turis lokal maupun internasional secara masif seperti sebelum pandemi. Sehingga perekonomian Indonesia dapat kembali membaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun