Mohon tunggu...
TRI WULANSEPTIYANI
TRI WULANSEPTIYANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - blog pribadi

saya seorang mahasiswi dan saya mempunyai satu usaha thrifting.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Artikel Logika dalam Bahasa

5 Juli 2021   21:19 Diperbarui: 5 Juli 2021   21:25 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa merupakan sebagai alat untuk berkomunikasi dalam bermasyarakat,tetapi dalam berbahasa harus juga menggunakan logika. Bahasa bukan hanya berfungsi sebagai alat komunikasi saja, melainkan juga menyertai proses berpikir manusia dalam usaha memahami dunia luar, baik secera objektif maupun secara imajinatif. Bagaimana kemungkinan hubungan antara Bahasa dengan pikiran manusia dalam upaya manusia memahami realitis secara benar.

Bahasa digunakan oleh masyarakat dan masyarakat adalah individu yang memiliki sistem sosial dan kebudayaan yang dianut ataupun dikembangkan dalam kehidupanya. Struktur Bahasa merupakan cermin pandangan hidup atau Bahasa cermin kebudayaan. Karena itu, benarlah, ungkapan yang menyatakan "Bahasa menunjukan bangsa". Tugas logika ialah menyiapkan sarana untuk melakukan penalaran yang sahih atau tepat. Dalam kenyataan, baik dalam kehidupan akademis maupun pergaulan sehari-hari, sering kali terjadi penalaran yang tidak sahih.

Saya ambil contoh dari kata Bunga bangkai. Yang sebetulnya mengapa bunga tersebut dinamakan bunga bangkai karena bunga tersebut adalah bunga biasa yang memiliki aroma bau seperti bangkai. Dan disini dapat dibuktikan dalam menggunakan Bahasa harus menggunakan logika agar tidak salah dalam menafsirkan Bahasa. Penggunaan Bahasa dapat merupakan cermin logika berfikir penuturnya. Penggunaan bahasa dengan mengabaikan logika berfikir berpotensi merusak tatanan kebahasaan. Dalam konteks penggunaan Bahasa Indonesia, misalkan, penggunaan leksikal dan struktur sintakis yang kacau dan tidak logis banyak ditemukan baik pada bentuk lisan maupun tulis.

(sumber: Ardianto Tola.2013.Jurnal perspektif logika dalam pemakaian Bahasa Indonesia.Manado:Institut agama islam negeri manado.) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun