Ku beranikan diri untuk memulai chat terlebih dahulu.
Hay, mas yang tadi .
Klik sent
Beberapa menit kemudian lineku berbunyi
Dari mas fu manis
Ehh iya, Neng yang tadi.
Entah aku tak berani lagi membalasnya, mungkin terlalu grogi, bahagia campur senang. Dan keesokan harinya ketika kami bertemu di PT pun hanya saling lempar senyum. Sampai - sampai temanku pada ngledekin pacar baru ni yee, hahaa dasaar
Tahu sendiri, manusia PT itu embernya seperti apa ? Mengalahkan lambe turah, serius wkwk
Dan malam berikutnya pun, kami masih sering chatan via line, tapi hanya balas - balasan stiker konyol dan absurd.
Ketika ada apel perusahaan, ternyata barisan departement mas fu manis disamping departemenku, astagaaa ..
Kami hanya saling melirik dan senyum, sembari mengabaikan HRD pidato di depan seperti layaknya komandan upacara, dilanjutkan beliau membacakan kredo PT yang ditirukan semua peserta, yelyel 5R, dan juga semboyan PT. Membosankaan ..
Tapi melihat mas fu manis, aku tak pernah bosan wkwk.
Pada Jumat malam, lineku berbunyi, dan ternyata dari mas fu manis
Neng, sabtu malam pulang kerja ngapain ?
Istirahat di Kontrakan, Mas
Emm, nonton yuk sama Aa ?
Film apa Mas ?
Itu animasi, bagus lah pokonya, di DaanMogot, bisa ?
Bisa Mas, gak sibuk to ?
Engga Neng, yaudah ntar Aa kabarin lagi ya
Nggeh Mas.
Dan pada sabtu pagi itu, rasanya pengen segera berlalu menjadi malam wkwk
Setelah asar dia menelepon
" Neng nanti jadi kan ?"
" Iya, Mas. Jam berapa ?"
" Habis magrib ya, jemput di kontrakan ?"
" Di jalan RingRoud aja deh, Mas telpun aja kalau nyampe"
" Oke"
Jam 18.00 sehabis magrib, aku mandi dan mulai dandan, lalu nonton tivi sambil nunggu kabar dari mas fu manis
18.30 .. Sabarr
19.00 .. Agak Jengkel
19.15 .. Bosan, aku tinggal tiduran
19.45 .. Hisssh aku dikerjaiin inihh
Hapeku bunyi, kulihat layar, dia menelepon
" Ya ?" nadaku ketus
" Jadikan Neng ? Aa udah nyampai RingRoad ini "
" Iya bentar aku kesitu Mas "
Yasudah, saya cuci muka lagi dan gosok gigi lalu menghampiri mas fu manis dengan membawa kedongkolan hati yang sudah menumpuk dan siap saya limpahkan kepadanya.
*bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H