Mohon tunggu...
Tri Winanda
Tri Winanda Mohon Tunggu... Lainnya - God is always with me

Jangan salahkan semesta yang tak menerima, mungkin doa mu yang belum sempurna.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aspek Ibadah, Latihan Spiritual dan Ajaran Moral dalam Islam

27 November 2021   11:10 Diperbarui: 27 November 2021   11:23 4122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hai orang-orang yang percaya, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".

Kemudian mengenai haji, ayat 197 dari surat al-Baqarah:27

Dokpri
Dokpri

Ayat tersebut menerangkan bahwa sewaktu mengerjakan haji orang tidak boleh mengeluarkan ucapan tidak senonoh, tidak boleh berbuat hal-hal tidak baik dan tidak boleh bertengkar.

Tentang zakat ayat 103 dari surat al-Taubah:28

Dokpri
Dokpri

Ayat tersebut menjelaskan bahwa zakat diambil dari harta untuk membersihkan dan menyucikan pemiliknya. Hal tersebut dipertegas dengan sabda rasulullah yang menjelaskan bahwa arti sedekah luas sekali, sehingga ia mencakupi senyuman kepada manusia, seruan pada perbuatan baik dan larangan dari perbuatan jahat, memberi petunjuk kepada manusia, menjauhkan duri dari jalan, memberi air yang ada digayung kita kepada orang yang berhajat dan menuntun orang yang lemah penglihatannya.

Ajaran Moral dalam Islam

Disamping latihan spritual dan moral ini, al-Qur'an dan al-Hadits juga membawa ajaran-ajaran atau norma-norma yang harus dilaksanakan dan dipegang oleh setiap orang muslim, sebagaimana dalam surat al-Nisa' ayat 58 yang mengajarkan supaya manusia mengetahui hak orang lain dan bersikap ikhlas terhadap hak itu. Ayat ini memerintahkan supaya amanat (hak yang dipercayakan kepada seseorang) diteruskan kepada yang berhak, disamping ayat ini juga mengajarkan supaya manusia bersikap adil. Ajaran-ajaran moral dalam al-qur'an ini dipertegas juga oleh sabda-sabda Nabi, bagaimana Nabi bersabda tentang manfaat kejujuran yang membawa kedamaian, dan dusta membawa kecemasan, Rasul juga menjelaskan orang yang kuat adalah orang yang bisa menahan amarahnya, Rasul juga mengajak untuk berlemah lembut.terhadap orang yang tidak menghargainya, memaafkan orang yang tak memberi apa-apa, tetap bersahabat dengan orang yang memutus tali shilaturrahim. Hal inilah yang menyebabkan Rasul dipuji dalam al-qur'an sebagai orang yang mempunyai akhlaq yang luhur.

Tri Winanda dan Ahmad Wahidi, S.Ag.,SIP.,M.Pd.I. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun