Aspek Ibadah/Ibadat
Dalam Islam ibadatlah yang memberikan latihan rohani yang diperlukan manusia. Semua ibadat yang ada dalam Islam, salat, puasa, haji dan zakat, bertujuan membuat roh manusia supaya senantiasa tidak lupa pada Tuhan, bahkan senantiasa dekat pada-Nya. Keadaan senantiasa dekat pada Tuhan sebagai Zat Yang Maha Suci dapat mempertajam rasa kesucian seseorang. Rasa kesucian yang kuat akan dapat menjadi rem bagi hawa nafsu untuk melanggar nilai-nilai moral, peraturan dan hukum yang berlaku dalam memenuhi keinginannya. Tujuan ibadat dalam Islam bukanlah menyembah, tetapi mendekatkan diri kepada Tuhan, agar demikian roh manusia senantiasa diingatkan kepada hal-hal yang bersih lagi suci, sehingga akhirnya rasa kesucian seseorang menjadi kuat dan tajam. Roh yang suci membawa kepada budi pekerti baik dan luhur.Â
Di antara ibadat Islam, salatlah yang membawa manusia terdekat kepada Tuhan. Di dalamnya terdapat dialog antara manusia dengan Tuhan dan dialog berlaku antara dua pihak yang saling berhadapan.Â
Puasa juga merupakan penyujian roh. Di dalam berpuasa seseorang harus menahan hawa nafsu makan, minum dan seks. Di samping itu ia juga harus menahan rasa amarah, keinginan mengatai orang, bertengkar dan perbuatan-perbuatan kurang baik lainnya.
Ibadah haji juga merupakan penyucian roh. Dalam mengerjakan haji di Mekkah, orang berkunjung ke Baitullah (Rumah Tuhan dalam arti rumah peribadatan yang pertama di dirikan atas perintah Tuhan di dunia ini). Sebagaimana sholat, orang disini juga merasa dekat sekali dengan Tuhan. Bacaan-bacaan yang diucapkan sewaktu mengerjakan haji itu merupakan dialog antara manusia dan dengan Tuhan.
Zakat, sungguh pun itu mengambil bentuk mengeluarkan sebagian dari harta untuk menolong fakir miskin dan sebagainya juga merupakan penyucian roh. Disini dilatih menjauhi kerakusan pada harta dan memupuk rasa bersaudara, rasa kasihan dan suka menolong anggota masyarakat yang berada dalam kekurangan.
Latihan Spiritual
Oleh karena itu, ibadat disamping merupakan latihan spritual, juga merupakan latihan moral. Salat memang erat hubungannya dengan latihan moral. Ayat 45 dari Surat al-Ankabut menyatakan:
"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar." Dalam satu hadits qudsi juga dinyatakan bahwa Tuhan akan menerima salat orang yang merendah diri tidak sombong, tidak menentang malahan selalu ingat kepada Tuhan dan suka menolong orang-orang yang dalam kesusasahan seperti fakir miskin, orang yang dalam perjalanan, janda dan orang kena bencana. Jadinya salah satu tujuan salat adalah menjauhkan manusia dari perbuatan-perbuatan jahat dan mendorongnya untuk berbuat hal-hal yang baik.
Demikian juga puasa dekat hubungannya dengan latihan moral. Ayat 183 dari surat al-Baqarah mengatakan: