Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, kurangnya pengetahuan tentang nilai-nilai agama di kalangan anak-anak menjadi perhatian serius bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa banyak anak yang tidak memahami ajaran dasar agama mereka, yang berdampak pada perilaku dan moralitas mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam meningkatkan pengetahuan tentang nilai-nilai agama, banyak anak-anak yang merasa bosan dengan metode pembelajaran di sekolah maupun lembaga pendidikan, yang berdampak pada minat dan kemampuan mereka dalam memahami nilai-nilai keagamaan. Fenomena ini tidak hanya menyeba krisis identitas tetapi juga menyebabkan penurunan moralitas dan etika anak.
Berbagai faktor dapat menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang nilai-nilai agama ini, termasuk kurangnya perhatian dari orang tua, pengaruh teknologi dan media sosial, serta pengaruh lingkungan masyarakat. Sebagai akibatnya, anak-anak seringkali mengalami kesalahpahaman terkait nilai-nilai agama.
Dalam konteks ini, penting bagi pendidik untuk mencari solusi yang inovatif. Seperti, pendidikan agama yang terstruktur pada sekolah atau lembaga pendidikan, peran orang tua dalam pengawasan anak, atau menciptakan lingkungan yang mendukung.
Dengan cara ini, tidak hanya meningkatkan pemahaman anak perihal agama , tetapi juga dapat memperbaiki moralitas dan etika anak. Semarang, 23 Oktober 2024 -- Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Semarang (UNNES) meluncurkan program pengabdian masyarakat yang inovatif bertajuk "FBS Mengabdi." yang diikuti oleh 1.434 mahasiswa untuk melakukan pengabdian di 5 kelurahan sekitar UNNES seperti Kelurahan Sekaran, Ngijo, Mangunsari, Patemon, dan Kalisegoro dalam program bernama " FBS MENGABDI".
FBS Mengabdi termasuk dalam bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan mahasiswa FBS sebagai relawan. Mahasiswa memberikan pelajaran dasar membaca Al-Qur'an kepada anak-anak di TPQ. Metode pengajaran yang digunakan adalah interaktif, sehingga anak-anak lebih mudah memahami materi. Para mahasiswa juga melakukan sosialisasi tentang pentingnya pendidikan dan nilai-nilai agama, dengan harapan anak-anak dapat lebih termotivasi dalam belajar.
Salah satu kelompok dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yaitu Rombel 1 kelompok 1 mendapat bagian mengabdi di Kelurahan Banaran, desa Sekaran tepatnya di TPQ Baitussholihin dengan sasaran anak-anak TPQ di sekitar desa Banaran kelurahan Sekaran.
Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dengan melakukan observasi dan wawancara di TPQ sekitar kelurahan Sekaran. Kegiatan ini melibatkan pengurus dan pengajar TPQ Baitussholihin. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mencari masalah yang dihadapi oleh pengajar dan pengurus TPQ Baitussholihin kelurahan Sekaran. Mahasiswa bersama dengan pengurus lembaga pendidikan melakukan kolaborasi dengan menerapkan metode pembelajaran agama yang interaktif dan menarik, yakni menggunakan media berupa poster dan gambar untuk mendukung kegiatan belajar anak.
Kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat setempat. Para orang tua dan pengurus TPQ Baitussholihin mengapresiasi kehadiran mahasiswa FBS yang telah memberikan waktu dan tenaga untuk mendukung pendidikan anak-anak di dusun mereka. Dalam kesempatan tersebut, Ketua TPQ Baitussholihin juga mengungkapkan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa depan.
Kegiatan pengabdian mahasiswa FBS di TPQ Baitussholihin Dusun Banaran bukan hanya memberikan manfaat bagi anak-anak, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu yang telah mereka pelajari. Diharapkan, kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat ini dapat terus terjalin demi kemajuan pendidikan di daerah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H