Mohon tunggu...
Tri Wibowo Cahyadien
Tri Wibowo Cahyadien Mohon Tunggu... Guru - Guru bidang studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Minat dalam bidang sosial, sejarah, politik, psikologi, pendidikan, pemerintahan dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama FEATURED

Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Mengikuti Tes CPNS

17 Februari 2020   10:38 Diperbarui: 13 Juli 2021   06:40 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta mengikuti ujian seleksi calon pegawai negeri sipil Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), di Jakarta, Senin (9/10). Sebanyak 8.637 peserta se-Indonesia mengikuti ujian di 12 propinsi untuk mengisi 329 formasi KKP yang lowong. (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

Ketiga, calon ASN harus memahami benar, bahwa lingkup dan dunia pekerjaan sebagai ASN kelak akan didominasi oleh kalangan berpengalaman (senior). Pola komunikasi senior dan fresh graduate (rentang umur 20 -35 tahun) tentunya berbeda. Ini yang terkadang terabaikan oleh rekan-rekan peminat rekrutmen ASN.

Dalam bahasa lain, kalangan ASN berusia muda yang dinamis, terkadang bersinggungan dan memberikan kesan kurang baik dengan ASN yang konservatif.

Begitu pula sebaliknya. Bagi para fresh graduate yang kelak menjadi ASN dan sebelumnya pernah bekerja dalam lingkup kerja yang diisi oleh kalangan seusianya, pasti akan merasakan gap ini. Hal ini kelak akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja, sulit beradaptasi dan produktif di tempat kerja baru sebagai ASN.

Hal ini dapat diminimalisasi dengan kebesaran hati, terutama bagi kalangan fresh graduate dalam menerima pengaruh atau budaya kerja di tempat barunya kelak. 

Perubahan-perubahan yang ingin dilakukan di lingkup kerjanya harus dilakukan dengan cara santun, elegan, dan kesabaran ekstra. Sebab pahamilah, banyak orang yang telah duduk dalam zona nyamannya.  

Keempat, milikilah kebesaran hati. Pahami benar bahwa menjadi ASN bukan segala untuk sebuah kehidupan. Tidak usah berkecil hati apabila belum atau tidak diterima menjadi ASN.

Mungkin Tuhan telah menggariskan bahwa tidak menjadi ASN memberikan peluang bagi  orang-orang yang tepat untuk dapat berkarya dan bekerja di bidangnya. Bisa jadi, apabila menjadi ASN justru akan mengerdilkan kreativitas dan produktivitas yang menjadi potensi diri selama ini.

Bukankah keberkahan rezeki itu diperoleh dari bagaimana cara memperoleh dan mendatangkan rezeki itu kepada kita? Suatu hal yang sangat disayangkan apabila terjerembab dalam pola pikir menghalalkan segala cara untuk menjadi ASN. Hilanglah keberkahan hidup sebagai ASN kelak.    

Selamat berjuang kawan-kawan pejuang ASN! Upayakan yang terbaik! Dan selalu ingat, setiap usaha harus diiringi dengan doa dan kebaikan-kebaikan terhadap sesama umat manusia!

ASN merupakan bagian kecil dari sekian banyak perjalanan hidup yang akan dijalani oleh tiap manusia. Maknai perjalanan hidup menjadi bagian dalam rekrutmen ASN atau menjadi ASN dengan nilai-nilai positif. Insya Allah kita ke depan akan membawa perubahan bangsa menjadi lebih baik dengan apapun cara dan status pekerjaan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun