Mohon tunggu...
Tri Wibowo
Tri Wibowo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Amatir

Contac IG: wibowotri_ email: the_three_3wb@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Mewahnya Sektor Ganda Putra Indonesia di Peringkat Dunia

21 Maret 2022   09:54 Diperbarui: 21 Maret 2022   09:57 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Instagram Herry IP

"Alhamdulillah"..... hal tersebut terucap saat penulis menyaksikan laga semifinal All England (AE) antara Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan (Indonesia) Vs He Ji Ting / Tan Qiang (China), karena Indonesia sudah memastikan satu tempat di final setelah sebelumnya pada laga semifinal yang lain Bayu Fikri / Bagas Maulana berhasil mengalahkan unggulan peringkat 1 dunia Kevin sanjaya Sukamuljo / Markus Fernaldi Gideon (The Minions). 

Pada laga semifinal, The Daddies (julukan Hendra/Ahsan) berlangsung dini hari, ditengah mata yang mengantuk, penulis memaksakan untuk terus bisa melek melihat permainan apik dari pasangan senior yang berstatus magang di Platnas Cipayung ini. 

Secara otomatis All Indonesian Finals disuguhkan untuk memperebutkan gelar yang sangat prestisius ini. Status The Daddies saat ini telah memenangkan 2 kali gelar All England, dan Bagas / Fikri (Bakri) ini merupakan debut pertama mereka di All England. 

Jujur saja, dalam hati kecil penulis lebih mengunggulkan Bakri ketimbang The Daddies, bukan karena Bakri lebih hebat, tapi lebih karena berharap Indonesia punya nama baru untuk mengisi posisi podium di All England, dan berharap adanya penambahan point yang signifikan untuk mendongkrak posisi Bakri di Word Ranking, dan itu menjadi fakta saat final Mens Double bergulir. 

Lega rasanya... setelah di German Open kita tanpa perwakilan di Final, kali ini di All England kita bisa kembali membuat kejutan disektor ganda putra, setelah tahun lalu kita absen karena kasus covid yang cukup kontroversial menurut penulis. 

Dunia bulu tangkis mengakui kekuatan disektor Ganda Putra Indonesia adalah yang terkuat didunia saat ini, ada 3 pasang yang masuk 10 besar dunia dan 3 pasangan muda yang siap mendongkrak posisi untuk masuk 20 besar dunia. 

Kaderisasi yang dilakukan disektor ganda putra sangat baik, belum habis pesona The Minions dan The Daddies sudah ada lagi calon pengganti mereka yang siap back up bersaing dan dengan performa yang cukup menjanjikan. Berikut pasangan ganda putra Indonesia yang aktif bermain berdasarkan peringkat dunia mereka:

1. Kevin Sanjaya Sukamuljo / Markus Fernaldi Gideon (Rank 1 Dunia)

2. Hendra Setiawan / Mohammad Ahsan (Rank 2 Dunia)

3. Fajar Alfian / Mohammad Rian Ardianto (Rank 9 Dunia)

4. Pramudya Kusumawardana / Yeremia Erich Yohce Yacob Rambitan (Rank 21 Dunia)

5. Bagas Maulana / Mohammad Sohibul Fikri (Rank 28 Dunia)

6. Leo Rolly Carnando / Daniel Martin (Rank 29 Dunia)

Enam ganda di atas adalah yang saat ini sedang on fire dan siap bersaing untuk kumpulkan point menuju olimpiade. 

Ketangguhan ganda putra tidak lepas dari peran pelatih bertangan dingin Harry Iman Pierngadi atau biasa dipanggil Harry IP, beliau sering disebut dengan julukan Pelatih Naga Api oleh Forum Badmininton Tiongkok. 

Julukan tersebut disematkan karena memang beliau selalu memunculkan talenta-talenta dengan karakter permainan yang berbeda. Hal tersebut membuat negara lain bingung saat bertemu pasangan ganda putra Indonesia, dikarenakan karakter permainan yang sangat dinamis saat dilapangan. 

Harry IP juga seringkali memberikan arahan dengan bahasa atau istilah yang cendrung unik kepada ganda Indonesia saat mendampingi ditepi lapangan, dan hal itu yang menurut penulis memberikan ciri khas tersendiri dari Coach Naga Api. 

Tak heran di Gor Bulutangkis disetiap daerah dipenjuru Indonesia, partai yang sering kali terlihat adalah dari sektor Ganda Putra, bisa jadi ini juga salah satu faktor mengapa sektor ini menjadi kekuatan bagi negara kita.

Mewahnya pasangan ganda putra Indonesia gak harus melulu kita banggakan, karena kekuatan ini timpang disektor lain seperti tunggal putra, putri, Ganda Putri, dan Ganda Campuran. 

Yang menjadi hambatan bagi sektor lain adalah bagaimana mereka mempertahankan performa dan konsistensi bermain disetiap laga, serta lemahnya daya juang atau mental bertanding yang harus diperbaiki. Tak Heran Mohamad Ahsan juga berkomentar kepada BAKRI agar tetap menjaga kensistensi disetiap laga.

Kita berharap pemain yang masuk platnas harus berjuang mati-matian demi prestasi lebih baik, manfaatkan peluang tersebut sebaik mungkin, dan jangan sampai Star Syndrome, karena diluaran sana ada ribuan atlet nasional yang memiliki keinginan bisa berlatih diplatnas dan berkompetisi ditingkat internasional. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun