Mohon tunggu...
Tri Wibowo
Tri Wibowo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Amatir

Contac IG: wibowotri_ email: the_three_3wb@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Negaraku dari Mana?

11 Januari 2019   07:39 Diperbarui: 11 Januari 2019   08:01 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua hari yang lalu Andi sahabat baru ku di Kampus bertanya pada ku disela jam kosong kuliah, "aku bingung dengan Teori terbentuknya Negara?" Tanya nya pada ku... "Kenapa...??" Sahut ku memperjelas pertanyaannya... "banyak dan cenderung aneh"... ucapnya. "Itu kan wajar toh semua teori itu memang ada kan...!" ucap ku memperjelas. 

Andi terlihat terdiam dalam waktu yang cukup yang lama, aku berpikir mungkin kebingungannya itu kerena debat singkat pada mata kuliah Sistem Administrasi Negara tadi pagi. Mata kuliah itu memang sedikit memerlukan perhatian yang lebih, selain dasar dalam memahami Administrasi Negara, Prof Sayutie selaku pengasuh mata kuliah juga sedikit killer,cendrung tidak mau kompromi dankeras dalam berdiskusi. 

Semester lalu teman ku Rudianus mendapat nilai D pada mata kuliah yang berbeda, hal itu karena debat panjangnya dengan sang professor yang sengit dan seru. Alhamdulillah, aku mendapat nilai B semester lalu, mungkin hal itu dikarenakan aku cenderung bisa menerima gagasan Prof Sayutie dalam diskusi kami.

Mungkin kejadian itu yang menjadikan Andi sedikit takut dan berfikir panjang... mungkin Ia takut mata kuliah Sistem Administrasi Negara di semester ini mendapat nilai buruk akibat aksi debat singkatnya dengan sang Professor. "Bingung kenapa kau...??? Kalau masih bingung besok kita tanyakan lagi dengan Prof Sayuti", ucap ku untuk membuat pikiran galau pergi dari otak cerdas Andi...!

Andi memang mahasiswa yang cerdas, berasal dari daerah yang jauh, membuatnya selalu bersemangat dalam kuliah, ia selalu hadir awal di kelas, bahkan seringkali ia membawa dan menyiapkan LCD ke kelas sebelum dosen masuk.

Semangatnya untuk menjadi seorang anggota dewan yang cerdas memang luar biasa.Aku senang bergaul dengan nya, wawasan serta analisisnya dalam dunia politik sangat tajam dan memberikan solusi.

Hari ini hari selasa, mata kuliah Sistem Administrasi Negara sudah menunggu kami pagi ini. Kuliah pagi memang cenderung kami sukai, karena suasana yang tidak terlalu panas dan suasana kelas cendrung lebih asyik. 

Andi sahabat ku yang galau itu telah duduk pada bangku favorite nya dibagian tengah paling depan dan tepat dibawah kipas angin. aku tepat berada satu baris di belakangnya... mukanya yang serius membuat ku mulai berfikir apa ini babak baru sebuah diskusi sengit antara sang mahasiswa cerdas dan sang Professor tegas.

Setelah membuka kelas Prof Sayutie membuka forum pertanyaan... jelas saja ia langsung menunjuk Andi untuk bertanya atau memberikan opini terkait dengan pembahasan pertemuan yang lalu... hal itu mungkin karena tangan Andi memang sudah setengah mengacung untuk berargumen. 

"Prof... saya tidak akan membantah teori ketuhanan, perjanjian, penaklukan dan teori lain yang prof jelaskan kemarin terkait terbentuknya Negara, tapi saya hanya ingin bertanya kenapa banyak Negara yang sama sistemnya namun kemajuan Negara itu berbeda, atau banyak sekali Negara yang menjadikan kedaulatan Negara nya hanyalah symbol belaka?"... Tanya jelas sang mahasiswa cerdas....!

"Itulah Negara, terkadang hanya menggunakan Kedaulatan sebagai identitas...!" ucap singkat sang Professor...

Aku tak pernah melihat Prof Sayutie tawadu' (rendah diri) dalam menanggapi pertanyaan mahasiswanya... biasanya ia selalu menggebu-gebu dalam merespon pertanyaan dan opini yang keluar dari mulut mahasiswanya... tak heran suasana kelas sedikit senyap beberapa saat. Andi sepertinya memberanikan diri untuk bertanya kembali....!!!

"Maksud Professor apa?" ungkap Andi untuk mencari tau lebih dalam...

"Banyak Negara yang mengatakan bahwa Negara memiliki kedaulatan ditangan rakyat, seharusnya suara rakyat, keluhan, mestinya didengar dan dihormati...  menurut mereka inilah contoh Negara demokrasi, oleh rakyat dan untuk rakyat.... Tapi rakyat selalu menjadi kaum minoritas, maka ini adalah benturan..... Kau tau Andi apa contoh lain dari benturan ini???" tantang sang professor yang ingin menguji pengetahuan Andi.

Dengan semangat 45 Andi pun melanjutkan penjelasan Prof Sayutie...

Salah satu contohnya Prof,....Ada Negara yang mengatakan bahwa kedaulatan ditangan hukum, artinya supremasi hukum dinomorsatukan, peraturan dijunjung tinggi. Tetapi bukankah tidak sedikit Negara yang mengaku Negara hukum tetapi hukum yang dibuat oleh manusia. Dan manusia itu hanya terbatas pada sekelomok manusia elit yang berada di lingkungan yang dekat dengan kekuasaan, apakah langsung eksekutif ataupun legislative.... Akan tetapi legislative itu ditunjuk oleh pemerintah yang berkuasa.

Resikonya sering dibuat hukum yang mengebiri pers, hukum yang menjegal demonstrasi dan protes kepada pemerintah. Kalau perlu dengan tuduhan teroris, kendati yang dituduh adalah mereka yang membela rakyat kecil, oleh karena itu kalau ada Negara yang kedaulatannya berdasarkan atas  hukum, alat pengujinya adalah mencari kaitannyadengan moral agama..., begitu pula dengan Negara, apapun bentuk Negara sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi Ketuhanan yang maha esa.... Sudah sepantasnya kita mengakui bahwa terbentunya Negara adalah dari Tuhan yang maha Esa, dan seharusnya ada singkronisasi aturan didalamnya... sedangkan gagasan teori penaklukan, dan lain-lain adalah penghias bagi kedaulatan bernegara. Tegas Andi secara panjang lebar....

Prof Sayuti mengangguk-angguk kecil, sembari membuka kaca mata tua nya dan mencoba memahami argumen Andi....!

 

Lembar Politik Edukasi:

Ragam Teori Timbulnya Negara:

  • Teori Kenyataan              - Teori Matrilineal
  • Teori Ketuhanan              -   Teori Organis
  • Teori Perjanjian              -   Teori Daluarsa
  • Teori Penaklukan             -   Teori Alamiah
  • Teori Kekuatan                -   Teori Filosofis
  • Teori Patrilineal              -   Teori Historis

Sumber: Syafiie (2003)

 ......

Jadikan Deritaku sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya.Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat.Dan di atas segalanya adalah kekuasaan tuhan yang maha Esa.

Ir. Seokarno

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun