Mohon tunggu...
Tri Wahyuni
Tri Wahyuni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UNJ

Welcome!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Adaptasi dan Tantangan Kurikulum Formal dan Non-Formal di Masa Pandemi

23 Mei 2022   06:46 Diperbarui: 23 Mei 2022   06:53 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tri Wahyuni
1405620003

Keadaan pandemi covid 19 sangat mempengaruhi sektor pendidikan di tahun ini, kita sudah memasuki era new normal dimana adanya perubahan perilaku masyarakat untuk tetap melakukan aktivitas normal dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan yang sudah diterapkan oleh pemerintah guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Hal ini otomatis berdampak pada sistem pendidikan, kurikulum pendidikan pun harus mengalami penyesuaian di situasi dan kondisi era new normal saat ini. Pemerintah harus bijaksana dalam mengambil keputusan dan menyesuaikan kurikulum pendidikan di indonesia, sudah semestinya pemerintah melakukan kajian yang mendalam untuk menyesuaikan kurikulum pendidikan agar memiliki daya tahan dan fleksibilitas tanpa mengurangi kualitas penyelenggara pendidikan itu sendiri. Hal ini dapat dikaitkan dengan teori seperti Poskolonial. 

Proses kegiatan belajar mengajar di era new normal di sekolah tentunya akan mengalami proses adaptasi sebagai langkah penyesuaian terhadap kondisi yang dialami. Ada beberapa konsep kegiatan belajar mengajar di sekolah yang dapat dijadikan sebagai alternatif yang dapat diterapkan di sekolah di tengah pandemi covid 19. Salah satu pengamat pendidikan di lampung Prof. Karwono mengatakan bahwa pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar di masa new normal harus mampu dilakukan secara blended learning. Artinya KBM yang dilakukan merupakan penggabungan antara pembelajaran tatap muka dan virtual. metode pembelajaran blended learning menjadi salah satu alternatif yang dapat diaplikasikan oleh guru di sekolah di tengah pandemi Covid 19, metode ini merupakan suatu sistem belajar yang memadukan antara belajar secara face to face (bertatap muka) dengan sistem belajar online (Sistem daring) selanjutnya Carman mengungkapkan bahwa terhadap lima kunci untuk melaksanakan pembelajaran dengan sistem blended learning, yaitu:

  • Live Event
    Pembelajaran langsung atau tatap muka  secara sinkronis dalam waktu dan tempat yang sama (pembelajaran langsung) ataupun waktu sama namun tempat yang berbeda (pembelajaran virtual). Pola pembelajaran langsung perlu didesain sedemikian rupa untuk mencapai tujuan sesuai dengan kebutuhan. Pola ini bisa mengkombinasikan teori belajar behaviorisme, kognitivisme dan kontruktivisme agar terwujud pembelajaran yang bermakna.

  • Self-Paced Learning
    Pada bagian ini Self-Paced Learning. mengkombinasikan dengan pembelajaran mandiri yang memungkinkan peserta didik kapan saja, dimana saja dengan menggunakan berbagai konten belajar dirancang untuk pembelajaran mandiri baik dalam bentuk bacaan teks ataupun pembelajaran multimedia (Video, Animasi, Simulasi, Audio, Gambar atau kombinasi dari seluruhnya).

  • Collaboration
    Pada bagian ini seorang pendidik maupun peserta didik dapat melakukan proses pembelajaran berbasis lintas sekolah, oleh sebab itu, penerapan metode blended learning harus merancang dalam bentuk kolaborasi. baik antar teman sejawat maupun kolaborasi antara peserta didik dan pendidik melalui sarana atau tools komunikasi yang memadai seperti classroom, forum diskusi, website, mobile phone dan lain-lain.

  • Assessment
    Pada bagian ini guru mampu untuk merancang kombinasi penilaian baik bersifat tes maupun non-tes serta perlu juga untuk mempertimbangkan bentuk-bentuk penilaian online dan penilaian offline. Sehingga memberikan kemudahan dan fleksibilitas peserta belajar mengikuti dan melakukan penelitian.

  • Performance Support Material
    Pada bagian ini jika ingin melakukan mengkombinasikan pembelajaran tatap muka dalam kelas dan virtual harus memperhatikan kesiapan sumber daya untuk mendukung implementasinya.

Dampak dan Peluang Kurikulum di Masa Pandemi Covid-19 dan Era New Normal

1. Perguruan tinggi Lebih memanfaatkan Teknologi 

Saat ini teknologi sudah berkembang luas, bisa melakukan penerimaan mahasiswa baru secara online, tes calon mahasiswa secara online, kurikulum baru berbasis digital, penerapan absensi online, pengelolaan akademik, pengelolaan SDM, hingga tracer stud, Masa pandemi ini menjadi puncak menggunakan penggunaan teknologi dalam pendidikan dan ini bersamaan dengan era revolusi industri 4.0 yang terus maju, sehingga tantangan pandemi covid 19 di era revolusi industri 4.0 harus dapat dikelola menjadi peluang implikasi manajerial sebagai berikut:

  • Dampak dari covid 19 adalah seluruh pendidikan tinggi akan telah terbiasa menggunakan IT (informatica technology), sehingga pemakaian IT meningkat dalam kegiatan belajar mengajar, kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi, serta dalam kegiatan administrasi akademik dan keuangan, serta data-data pada bagian pusat komputer, sehingga peluang menjadikan kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi berbasis IT yang lebih berkualitas.
  • Melalui penyediaan fasilitas sarana-prasarana IT yang berkualitas dan kuat seperti penyediaan wifi, web, elearning dan pemberian subsidi mahasiswa dalam kuota pulsa  online (jika terus menerus pelaksanaan KBM jarak jauh diberlakukan), maka peluang memungkinkan kampus naik peringkat, sebagai akibat dari data-data kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi yang tercatat kengkap. 
  • Pandemi covid-19 berdampak kepada penurunan perekonomian, timbul PHK dan pengangguran hampir di semua sektor dan berdampak kepada jumlah mahasiswa yang mendaftar akan menurun. timbul persaingan antar perguruan tinggi dalam menarik mahasiswa baru, sehingga peluang kampus untuk segera menerapkan kebijakan yang lebih strategis dalam menyesuaikan dengan kondisi adanya pandemi.
  • Dengan munculnya pandemi covid-19, menjadikan perkuliahan online jarak jauh menjadi suatu kegiatan yang diakui oleh seluruh negara dimanapun di dunia. Sehingga memungkinkan pendidikan tinggi dapat menerapkan perkuliahan jarak jauh seperti universitas terbuka. Hal ini menjadi peluang kampus dapat menyelenggarakan perkuliahan jarak jauh untuk menarik mahasiswa yang bertempat tinggal jauh dari kampus dan berdampak meningkatkan jumlah mahasiswa baru.
  • Dengan diterapkannya perkuliahan jarak jauh oleh seluruh kampus, memungkinkan peluang kampus untuk meningkatkan penerimaan mahasiswa melalui perkuliahan kelas karyawan online, karena mahasiswa karyawan/ mahasiswa bekerja mempunyai waktu yang terbatas untuk berada di kampus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun