Selain kemampuan individu, faktor mentalitas ternyata menjadi salah satu aspek utama yang menjadi penyebab kemenangan Surya Kevin Johannes yang merupakan Atlet Muay Thai asal Medan. Semua berawal dari cita-cita seorang Surya kecil yang sudah dikenalkan olahraga bela diri karena oleh Sang Ayah sejak kelas 5 SD. Bela diri yang ia tekuni saat itu ialah Karate, namun dia tidak begitu tertarik untuk mendalami karate karena merasa kurang beruntung dalam kompetisi Karate, sehingga membuat Surya tertarik berpindah bela diri ke olahraga Muay thai.
Sewaktu di bangku SMA, Surya berambisi untuk mencoba seleksi Angkatan Polisi namun sayangnya Surya belum berhasil lolos, sehingga Ia memutuskan Gap Year untuk mencoba peruntungan di tahun selanjutnya. Selain untuk melatih kebugaran dan kemampuan bela diri, alasan Surya memulai Muay thai ialah mengisi waktu di masa Gap Year setelah tamat SMA di tahun 2019 dan keputusan itu juga atas saran oleh orang tua dan sangat didukung penuh orangtua. Sejumlah kemenangan diperoleh Surya selama menjalani Muay thai, salah satunya kejuaran Pemerintah Kota Medan 2022 dan PON XX Papua 2021.
“Sebelumnya aku fokus di Karate. Namun pada saat 2019 ada peluang untuk bisa bergabung di cabang Muay Thai. Ayah saya menyarankan untuk mencoba,” jelasnya.
Surya menjelaskan betapa pentingnya mempunyai mentalitas yang kuat sebagai atlet dan menegaskan bahwa mentalitas itu tidak bisa didapatkan secara instan, semua sudah diasah sejak kecil melalui didikan orang terdekat.
“Sebenarnya mentalitas itu gak bisa dilatih secara teori, semua berasal dari pengalaman hidup keras yang telah kita dapatkan sejak kecil dan dari didikan orangtua kita, jadi uda timbul sendiri dan kuat sendiri,” jelas Surya.
“Walau teknik sudah bagus dan di atas rata-rata. Namun, aspek mental adalah penentu,” kata Surya dalam diskusi bersama tim Victory Publisher. Lebih lanjut Surya menuturkan bahwa seorang pemain yang mempunyai mentalitas hebat, kelak akan dapat terlihat ketika menghadapi rutinitas latihan yang intens.
Sementara itu, Surya menambahkan mentalitas akan teruji saat sudah di dalam ring dan akan dengan mudah buyar saat memasuki tempat bertanding.
“Pas masuk ring itu aku lebih bodo amat apa yang akan terjadi, tidak berpikir muluk-muluk untuk ekspetasi tinggi, fokus apa yang di depan mata, dan tidak mudah terpancing oleh lawan agar bermain tanpa tekanan,” Ujar Surya.
“Dari awal sebenarnya sudah bisa terlihat mana pemain yang tangguh dan tidak. Bisa saja ada pemain yang secara teknis dan fisik bagus, tetapi ternyata mentalnya kurang kuat, ada juga kerjasama dengan psikolog yang kompeten untuk mengasah aspek ini dan ini juga harus berasal dari sendiri,” tambah Surya.
Surya juga menambahkan jika mentalitas yang ia dapatkan sekarang itu tumbuh dari diri sendiri sejak dini dan menguatsaat sering mencoba hal yang baru, seperti mencari tempat latihan yang baru dengan bertemu teman sparing baru dari tempat latihan yang berbeda. Walaupun sudah mempunyai jam latihan tinggi, seorang Surya hanyalah manusia biasa yang tak luput dari rasa takut. Ia mengaku sempat merasa sedikit insecure pada saat PON XX Papua 2021.
“Waktu di PON, sempat mental down, agak takut sebelum tanding melihat yang lainnya sepertinya jago jago, tapi pas masuk ring, udah kembali seperti normal, udah aku main aja maksimal dan ga berpikir apa apa,” tutur Surya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H