Mohon tunggu...
Fery Mulyana
Fery Mulyana Mohon Tunggu... Administrasi - Entrepreneur

Posibilis - Non Delusional

Selanjutnya

Tutup

Love

Jalan Tanpa Ujung

15 September 2022   10:27 Diperbarui: 15 September 2022   10:46 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah renungan sederhana untuk pernikahan Raina dan Roni.

Dear Raina dan Roni,

Rangkaian kata-kata ini  semoga dapat mewakili setiap individu dalam keluarga, khususnya orang tua, yang dalam hal ini terutama adalah mami dan papi yang selalu memberi dalam gelap, mengasihi dalam diam dan memuja dalam hening.

Rangkaian kata mereka tidak seindah para pujangga, tapi lebih bermakna laksana hidup menemukan jati diri dalam mencari arti.

Bahagianya adalah memberi tanpa terperi. Meskipun terkoyak dalam nyeri, tapi yakinlah, pemikiran, pergulatan bathin, dan usaha mereka untuk membuatmu berdiri kokoh diatas kaki sendiri, tidak perlu kalian ragukan.

Dear Raina dan Roni,

Bahwa kalian berdua pasti memilki masa lalu yang pernah kalian jalani sebelum kalian bertemu dan menyatakan akan bersama. Masa lalu yang mungkin coba kalian rangkai hingga pernah menjadi harap untuk meniti masing-masing masa depan kalian.

Ingatlah, bahwa masa lalu itu adalah bagian dan hanya bagian dari  sebagian hidup kalian. Bukan bagian utuh daripada hidup kalian. Jadikanlah masa lalu itu jalan curam perjuangan yang mengantarkan kalian untuk menggapai kebersamaan di hari pernikahan kalian.

"The Last Is The Best", hanya itu yang perlu kalian guratkan dalam hati kalian berdua. Karena yang terakhirlah yang akan memberikanmu kecupan di pagi hari, mengantarkanmu pada peraduan di malam hari, dan hingga  dimana goresan pena perjalanan hidup kalian harus berakhir kelak suatu saat nanti.

Dear Raina..

Sayangilah Roni seperti halnya kami menyanyanginya, kami yakin bahwasanya kamu telah mengetahui apa yang pernah dia alami dan jalani.

Kasih sayang yang diterimanya dari sejak kecil tidaklah seutuh keluarga seperti biasanya. Dia dibesarkan diatas jalan panjang dan terjal yang melelahkan. Dihinggapi oleh rasa haus kasih sayang kedua orang tua yang hanya mengiringinya dengan harap.  

Hanya kasih sayang mami dan papi yang selalu menyertai dan membawanya hingga sampai saat ini dan seterusnya. Hingga sampai menjadi milik kamu seutuhnya.

Jika kamu kesal dan marah dengannya, ingatlah, bahwa dia akan menjadi figur ayah yang akan dijadikan panutan anak-anak kalian. Lelahnya kelak akan menjadi mata air menyejukan untuk keluarga kecil kalian.

Rasa letihnya tidak akan membuatnya lari meninggalkan tanggungjawab dari keluarga yang dibangunnya, walaupun mungkin dia bisa. Tapi, bisa belum tentu mau, dan mau belum tentu mampu. Tapi kami yakin, tidak ada darah pengecut dalam dirinya.

Dia tidak akan pergi, dan pasti akan membesarkan keluarga yang dibentuknya bersama kamu.

Maafkanlah dia, berilah dia ruang kesempatan untuk kembali menjalankan gerbong kereta dalam bingkai rel yang kalian rangkai bersama. Dan biarkan bengisnya waktu  membuktikan, bahwa apapun yang terjadi, kalian adalah satu.

Dear Roni..

Jagalah Raina.. ingatlah dia adalah seorang anak dari kedua orangtua yang membesarkan dan mengasihinya dengan penuh rasa kasih sayang. Dididik dengan penuh perjuangan dan kebanggaan, ditempa dalam kemandirian dan kebebasan berpikir.

Seorang adik, saudara, dan sahabat yang baik dimata teman-temannya. Dialah yang akan memberi arti bagi hidup kamu kedepannya. Dialah yang akan mendidik dengan penuh cita-cinta anak-anak kalian. Dialah rahayu, kedamaian dalam rumah tanggamu.

Jika kamu kesal dan marah kepadanya, ingatlah, setiap perempuan adalah gambaran ibu, dia yang mendidikmu menjadi seorang laki-laki yang gagah dan berwibawa, dia pula yang akan memberikanmu arti akan hidup, dia dapat membuatmu menangis tersedu, sekaligus dapat membuatmu tertawa bahagia.

Maka apapun yang terjadi, hadapilah rumah tangga mu dengan ksatria. Ilalang akan tumbuh tanpa kamu tanam, begitu pula perbuatan buruk akan muncul tanpa ada yang mengajari.

Kitalah yang harus memilah, membersihkannya agar padi tumbuh subur, atau hancurkan ladangnya dan pergilah bak pecundang kehilangan akal. Maka jagalah egomu, sekiranya dia membuatmu terbakar, padamkanlah segera.  

Dear Raina dan Roni,

Pernikahan bukanlah akhir dari perjuangan. Sebaliknya pernikahan adalah awal dari perjuangan baru. Perjalanan baru.

Pernikahan adalah awal dari "hidup" yang sebenarnya. Di sanalah kedewasaan kalian berdua akan diuji. Kesetiaan dan pengorbanan kalian akan dibuktikan, dan balutan kasih sayang kalian akan dikoyak oleh ujian rasa kesal, cemburu, hingga bathin yang merasa lelah dan hampa.

Dengan pernikahan, kalian akan merasakan pahit dan manis kehidupan yang sebenarnya.

Seandainya kalian tersandung ketika menjalani kehidupan kalian, anggaplah sandungan itu adalah kerikil-kerikil tajam yang perlu kalian ratakan dan singkirkan. Kami tahu, hal ini lebih mudah diucapkan dibanding dilakukan. Tapi lakukanlah..!

Jika kalian ingin saling melepaskan, ingatlah alasan dan perjuangan kalian hingga kalian merasa perlu bersatu dan berumah tangga. Ingatlah perjuangan dua keluarga besar kalian atas kalian untuk bisa sampai akhirnya kalian bersama.  

Dan jika beban sandungan itu terasa sangat berat, atau luka itu terasa terlalu dalam, menangislah. Menangis adalah hal yang sangat manusiawi, air mata tidak selalu menandakan lemah, kadang hanya lelah. Dan karena dengan menangis, setidaknya beban emosional kalian akan terasa lebih ringan.

Carilah figur yang dapat kalian percaya memberikan solusi terbaik untuk keutuhan rumah tangga kalian. Tidak ada kuldesak dalam menjalani kehidupan rumah tangga, bukan jalan yang berujung. Dan Ingatlah bahwa kalian membawa nama besar keluarga kalian masing-masing.

Hati-hatilah menggambarkan dan menceritakan pasangan kalian saat perasaan kalian sedang kesal kepadanya.

Tingkah laku kalian semata-mata adalah cerminan didikan moral dan tata krama keluarga besar kalian.

Maka dari itu, dengan menjaga  baik sikap kalian, sama halnya dengan menjaga harkat dan martabat keluarga besar kalian.

Demikian, semoga kalian dapat selalu bersama hingga maut memisahkan kalian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun