Mohon tunggu...
Fery Mulyana
Fery Mulyana Mohon Tunggu... Administrasi - Entrepreneur

Posibilis - Non Delusional

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Mati Lampu

29 April 2020   11:58 Diperbarui: 29 April 2020   11:57 1059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu menunjukkan pukul 2 malam itu, suara jangkrik terdengar kencang, sesekali diiringi suara cecak mendecak di dinding tembok rumah kami.
 
Istriku bangkit dari tidurnya, "aku liat anak-anak dulu" ucapnya seraya berdiri bergegas menuju kamar anak-anak disebelah kami.
 
Malam itu tiba-tiba listrik mati, "padahal hujanpun tidak" pikirku, daerah kami memang sesekali kena pemadaman listrik, kerapkali kami terbangun dengan sendirinya seolah sudah tahu kalau lampu sudah mati,  walaupun memang, ada kalanya kami terbangun karena mendengar teriakan anak kami yang ketakutan karena suasana gelap mati lampu. Itulah sebabnya istriku bergegas sesegera mungkin untuk menemani anak-anak kami sebelum mereka tersadar bangun ketakutan dalam kegelapan.  
 
Aku masih terpejam ketika terdengar istriku menutup pintu kamar menuju kamar anak-anak kami, tak lama akupun bangkit, dan menggapai handphone yang tertempel kabel charger-an seraya melepaskannya dan membawanya menuju kamar mandi dalam kamar tidur kami.
 
Aku tidak mempedulikan suasana yang gelap waktu itu. Rasa mules mendorongku untuk sesegera mungkin menggapai toilet kamar mandiku.
 
10 menit berlalu, mataku telah beradaptasi dengan suasana gelap malam itu. Aku kembali ke tempat tidurku, samar-samar aku melihat istriku telah terbaring di sisi tempat tidur yang biasanya dia tiduri. "kok udah balik lagi" bisik ku sambil merebahkah kembali tubuhku, istriku tidak menjawab. Akupun membalikkan diri kearah samping membelakangi istriku, tak lama lelap pun kembali menghampiri mengajakku kembali ke alam mimpi.
 
Tak selang berapa lama, aku terbangunkan suara-suara elektronik di kamarku yang kembali terkoneksi dengan listrik, seketika suasana kamar  menjadi sedikit terang dengan nyala lampu tidur yang bersinar, aku memincingkan mata mengintip suasana yang kini jauh lebih jelas terlihat, tak lama suara pintu kamar anak-anak terdengar terbuka diiringi suara langkah kaki menuju kamarku, handle pintu kamarpun dengan lembut berbunyi tanda ada seseorang yang membukanya, dan betul ternyata sosok istriku muncul dari balik pintu melangkah menghampiri tepian tempat tidurnya, membaringkan diri dan langsung menarik selimut menyelimuti badannya.

Sontak aku kaget dan terbengong-bengong melihat sosoknya yang baru saja berbaring di sisi tempat tidur kami, hal biasa yang dilakukannya ketika mati lampu adalah memang menemani anak-anak sampai listrik kembali nyala, tapi kali ini rasanya kebiasaan itu tidak menyadarkanku akan keberadaan sosok yang tadi ada di sampingku, bingung bercampur takut, lalu siapa tadi yang tidur bersamaku?.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun