Mohon tunggu...
Tri Syhanda Ade Lia
Tri Syhanda Ade Lia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Aktif Universitas Nasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemacetan Lalu Lintas di Ibu Kota

23 Juli 2022   23:14 Diperbarui: 23 Juli 2022   23:29 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemacetan lalu lintas sering terjadi di kota-kota besar, salah satu wilayah ibu kota. Kemacetan biasanya terjadi ditempat ramai, seperti sekitar kawasan industri, pasar dan terminal. Kemacetan terjadi pada saat orang-orang secara bersamaan berpergian, misalnya saat berangkat sekolah, bekerja, dan hari raya atau hari libur nasional.

Kemacetan lalu lintas sangat menyusahkan semua orang. Kita dibuat stress dan lelah karena terlambat masuk sekolah atau bekerja bahkan pulang terlambat sampai di rumah. Kemacetan lalu lintas disebabkan oleh perilaku manusia sebagai pemakai jalan raya seenaknya. 

Banyak yang melanggar dan tidak mematuhi aturan lalu lintas. Misalnya tidak berhenti pada tempatnya, tidak sabaran saat lampu merah, dan mau menang sendiri. Jika setiap pengendara motor atau mobil ingin berlaku tertib, maka situasi di jalan akan teratur dan kemacetan akan berkurang.

Peningkatan jumlah kendaraan juga sangat mempengaruhi kemacetan. Peningkatan jumlah kendaraan tidak mampu mengimbangidengan peningkatan jumlah ruas jalan baru. Hal itu dikarenakan keterbatasan lahan yang dapat digunakan untuk pembangunan jalan. 

Dalam kondisi normal sehari-hari kita bisa melihat adanya penumpukan kendaraan pada pagi dan sore hari.

Pemerintah sudah melakukan upaya untuk mengatasi kemacetan ini dengan melakukan rekayasa lalu lintas, berlakunya ganjil genap pada plat nomor kendaraan, membuat jalan hanya untuk kendaraan roda empat saja, dan himbauan tentang menggunakan transportasi umum akan mengurangi kemacetan. 

Namun, upaya-upaya tersebut belum berhasil secara utuh mengatasi kemacetan ibu kota. Rekayasa lalu pada intinya hanya mengatur arus kendaraan supaya tidak menumpuk dan terjadi kepadatan pada titik tertentu.

Kerugian yang tidak teralkulasi adalah semakin memburuknya lingkungan ibu kota akibat asap kendaraan. Pengendera mengalami stress, gampang marah, dan tidak toleran juga tak kalah bahaya. 

Kerugian paling berharga adalah waktu daya saing warga dan ibu kota sebagai pusat ekonomi, pelayanan, administrasi, dan pemerintahan semakin terkikis pula.ketersendatan arus lalu lintas membuat produktivitas masyarakat yang sudah rendah semakin menurun dan terjadi inefisiensi yang luar biasa.

Kemacetan parah lalu lintas ibu kota, kita pandang tidak berdiri sendiri. Itu juga berhubungan dengan persoalan perencanaan dan penataan ibu kota dan sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun