Mohon tunggu...
Trisya Aulia
Trisya Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dalam hal kepenulisan saya membagikan segala pikiran atau ilmu yang saya miliki, baik itu sesuai dengan kebidangan saya atau pun tidak. Menulis adalah salah satu cara untuk menjaga saya tetap berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Spiritual Emotional Freedom Technique

28 Agustus 2023   03:31 Diperbarui: 28 Agustus 2023   04:42 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seorang manusia tidak akan lepas dari sebuah stressor dan terdapat banyak cara untuk mengatasinya. Salah satu terapi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan Spiritual Emotional Freedom Technique atau SEFT.

Asing kah untuk dipahami terkait dengan istilah ini?

Mungkin beberapa informasi ini akan membantu untuk mengenal apa itu SEFT.

SEFT merupakan terapi komplementer yang dikembangkan oleh Ahmad Faiz Zainuddin dari terapi EFT .

Terapi spiritual emotional freedom technique (SEFT) adalah terapi komplementer yang berbentuk mind-body therapy sebagai alternatif keperawatan pada pasien. Terapi ini menggabungkan antara sistem energi tubuh dengan terapi spiritual yang menggunakan tapping pada titik -- titik tertentu tubuh. Terapi ini bekerja dengan berusaha merangsang titik -- titik kunci sepanjang 12 jalur energi (energi meridian) tubuh. Menurut Zainuddin (2009) tujuan terapi SEFT adalah untuk membantu orang lain baik individual maupun kelompok dalam mengurangi penderitaan psikis maupun fisik. Rangsangan titik -- titik meridian tubuh ini jika dilakukan dalam waktu 10-15 menit dengan intensitas ketukan yang sama maka dapat membantu mengurani kecemasan dan membuat perasaan menjadi lebih tenang dan nyaman (Huda dan Alvita, 2018).

Terdapat 3 tahapan dari SEFT ini, yaitu set-up, tune-in, dan tapping.

Set-Up

Ucapkan kalimat set-up sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi dengan penuh perasaan sebanyak 3 kali sambil menekan dada bagian sore spot, yaitu daerah di sekitar dada atas yang jika ditekan agak terasa sakit.

Tune-In

  • Pikirkan dan bayangkan peristiwa yang spesifik yang membangkitkan emosi negatif yang ingin dihilangkan sambil mengulangi kata pengingat yang mewakili emosi negatif yang dirasakan. Kata pengingat terbaik, biasanya diambil dari kalimat yang dipilih data set-up, misalnya rasa nyeri.
  • Cara lain melakukan tune-in yaitu sambil membayangkan peristiwanya atau merasakan sakitnya, lalu kita mengganti kata pengingatnya dengan doa khusyuk: "Saya ikhlas, saya pasrah pada-Mu Ya Allah (menyesuaikan dengan keyakinan)".

Tapping

Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik tertentu di tubuh kita sebanyak kurang lebih 5 kali ketukan, sambil terus melakukan tune-in (mengucapkan permasalahan yang sedang dialami klien). Adapun titik tersebut:

  • Top of head (bagian atas kepala)
  • End of eyebrow (titik permulaan alis mata)
  • Side of eye (titik permulaan alis mata)
  • Under eye (2 cm di bawah mata)
  • Under nose (di bawah hidung)
  • Chin (antara dagu dan bagian bawah bibir)
  • Collarbone (pada ujung tempat bertemu tulang dada dan tulang rusuk pertama)
  • Under arm (untuk laki-laki terletak di bawah ketiak sejajar dengan puting susu dan wanita terletak di perbatasan antara tulang dada dan bagian bawah payudara)
  •  Di titik terakhir (gamut spot), lakukan 9 gamut procedure sambil menekan pada titik gamut dan tuning adalah sebagai berikut:

1. Menutup mata, Membuka mata

2. Menggerakkan mata dengan keras ke kanan bawah

3. Menggerakkan mata dengan keras ke kiri bawah

4. Memutar bola mata searah jarum jam

5. Memutar bola mata berlawanan arah jarum jam

6. Bergumam dengan berirama selama 2 detik

7. Menghitung dari 1 sampai 5

8. Bergumam dan bersenandung lagi selama 2 detik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun