Mohon tunggu...
TRI SUNDARI LIA OKTAVIANI
TRI SUNDARI LIA OKTAVIANI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo

Perkenalkan nama saya Tri Sundari Lia Oktaviani, saya mahasiswa aktif S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Ngudi Waluyo,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Manajemen Peserta Didik "Merdeka Belajar" untuk Meningkatkan Kegiatan Pembelajaran di Era Pandemi Covid-19

29 Maret 2022   21:30 Diperbarui: 29 Maret 2022   21:38 1766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk menjadikan bangsa ini bangsa yang cerdas. Maka sangat penting di dalam kehidupan ini, karena dengan proses pendidikan seseorang dibentuk agar menjadi makhluk individu yang berkhualitas. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang yang telah ditempuh maka seharusnya semakin berkualitas lulusan yang dihasilkan. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 menyebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan negara. Peserta didik menjadi subjek pendidikan karena kepada peserta didiklah proses belajar dilakukan dengan menerapkan bahan ajar yang dipersiapkan guru.

Kualitas Pendidikan yang berhasil sangat tergantung pada komponen-komponen yang ada didalamnya, komponen didalamnya tersebut antara lain, pemilihan metode pendidikan yang tepat, guru atau pendidik serta sarana pendidikan yang sangat menunjang salah satu dari komponen tersebut yang sangat berpengaruh adalah manajemen peserta didik. Dengan adanya pengelolaan peserta didik memiliki manfaat dalam membantu tumbuh kembang peserta didik melalui pendidikan pada suatu sekolah. Manajemen pengelolaan peserta didik yang baik akan menjadikan keberhasilan suatu lembaga pendidikan yang berhubungan dengan manajemen yang diterapkan. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 memerlukan pengelolaan dari berbagai aspek, salah satunya adalah pengelolaan peserta didik.

Apa yang dimaksud dengan manajemen peserta didik?

Manajemen peserta didik merupakan kegiatan di dalam administrasi pendidikan yang dimana kegiatan tersebut berhubungan langsung dengan peserta didik awal masuk hingga lulus. Maka dari itu manajemen peserta didik harus di maksimalkan.

Menurut Kazenky (dalam Imron, 2011: 6) manajemen peserta didik atau personnel administration yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan layanan siswa di dalam kelas dan di luar kelas, seperti pengenalan, pendaftaran, layanan individu seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.

Perencanaan penerimaan peserta didik baru merupakan langkah awal dimulainya penentu kinerja suatu sekolah. Dengan sekolah membentuk perencanaan penerimaan peserta didik baru agar kegiatan PPDB dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan kebutuhan.

Disetiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan. Pengawasan sendiri memiliki fungsi sebagai administrasi pendidikan yang dimana akan menjamin tercapainya suatu tujuan pendidikan.

Selain pengawasan langsung dari dinas pendidikan, kepala sekolah sendiri merupakan pengawas bagi guru dan pegawai yang ada di suatu sekolah. Kepala sekolah memiliki tanggung jawab dalam kelancaran proses pembelajaran dan kegiatan administrasi sekolah sebagai wujud berperannya selaku pengawas, membina dan memotivasi kinerja para guru dan tenaga pendidikan lainnya. Maka dibutuhkannya manajemen peserta didik untuk menunjang keberhasilan proses  keberlangsungan belajar mengajar.

Apalagi saat ini pemerintah di bidang pendidikan di jalankan oleh "Bapak Menteri Nadiem Makarim" dengan membawa program "Merdeka Belajar".

Apa yang dimaksud “Merdeka Belajar”? Penjelasan Mendikbud Nadiem soal Konsep Merdeka Belajar paling tepat digunakan sebagai filosofi perubahan dari metode pembelajaran yang terjadi selama ini. Sebab, dalam “Merdeka Belajar” terdapat kemandirian dan kemerdekaan bagi lingkungan pendidikan menentukan sendiri cara terbaik dalam proses pembelajaran. Mengapa Beliau memilih “Merdeka Belajar” dari awal? Jawabannya ada dua, pertama filsafat Ki Hadjar Dewantara menginsipirasi Beliau dan timnya mengenai dua konsep, satu adalah kemerdekaan, kedua adalah kemandirian (Irfan Kamil (2020), Penjelasan Mendikbud Nadiem soal Konsep Merdeka Belajar, online https://nasional.kompas.com/read/2020/08/27/16515301/ini-penjelasan-mendikbud-nadiem-soal-konsep-merdeka-belajar).

Apakah merdeka belajar harus segera di terapkan?

Merdeka belajar harus segera di terapkan kepada peserta didik karena peserta didik masih menjadi objek saat di dalam kelas sehingga peserta didik kurang kreatif karena saat proses pembelajaran guru lebih berdominan, peserta didik hanya diberi penjelasan dengan menggunakan metode ceramah saja, diberikan tugas oleh guru, sumber media belajar yang digunakan masih sangat terbatas. Dengan program merdeka belajar memberikan peserta didik ruang untuk belajar dimana saja, kapan saja, kapan saja, dan dengan siapa saja.

Namun merdeka belajar tidak hanya untuk peserta didik saja, melainkan untuk guru juga dapat merdeka untuk memilih materi-materi dari kurikulum yang terbaik untuk peserta didik . Dan juga guru dapat kemudahan dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran lebih efektif dan efisien untuk di berikan kepada peserta didik.

Apalagi di tengah pendemi Virus Covid-19 saat ini, sistem pendidikan di dunia mengalami perubahan yang cukup drastis. Karena agar menjaga para peserta didik dan pengajar di dunia pendidikan agar tidak terkena wabah virus Covid-19 dengan belajar dari rumah. Dengan begitu di Indonesia saat ini untuk mengurangi wabah dengan melakukan pembelajaran yang dimana peserta didik belum sepenuhnya tatap muka secara langsung.

Dengan kebijakan merdeka belajar sangat mendukung implementasi pembelajaran saat kondisi pandemi COVID-19 masih tinggi. Semua komponen sekolah menjadi lebih mendukung satu sama lain. Mengharapkan, dengan kondisi saat ini dapat diperkenalkan ke seluruh sekolah di pelosok tanah air. Pelaksanaan kebijakan merdeka belajar menjadikan proses pembelajaran lebih memberikan hak kepada peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan jamnya.

Untuk mewujudkan peserta didik yang berprestasi ditengah pandemi virus covid-19 yang memiliki tantangan seperti kondisi peserta didik yang masih memiliki keterbatasan untuk pembelajaran daring dari sisi jaringan, perangkat pendukung, dan motivasi untuk belajar. Dimana peserta didik yang tinggal di kota lebih mudah untuk mendapatkan akses internet di bandingkan dengan peserta didik yang tinggal di desa yang memiliki kendala jaringan internet.

Menurut Harding, Kaczynski dan Wood (2005), blended learning adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran tradisonal tatap muka dan pembelajaran jarak jauh yang menggunakan sumber belajar online (terutama yang berbasis web) dan beragam pilihan komunikasi yang dapat digunakan oleh guru dan siswa. Dengan pelaksanaan blended learning ini, pembelajaran berlangsung lebih bermakna karena keragaman sumber belajar yang mungkin diperoleh.

Oleh sebab itu, peran manajemen sekolah, dinas sekolah dan perangkat pendukung lainnya sangat mendukung untuk memberikan solusi.

Selain itu, prestasi peserta didik harus terus ditingkatkan dari pelaksanaan kompetensi secara daring, pembinaan peserta didik melalui daring, mengembangkan talenta peserta didik melalui webinar online dan melakuka pembinaan untuk peserta didik. Jadi, peningkatan prestasi peserta didik dengan peningkatan kreativitas dan inovasi, sehingga semangat untuk berprestasi tetap meningkat walaupun di masa pandemi virus covid-19. Dengan prestasi tersebut, harus disimpan pada data base yang baik dan menjadi bukti kepada publik terharap pencapaian prestasi peserta didik.

Penulis berpendapat bahwa Program Merdeka Belajar untuk mendorong meningkatnya prestasi peserta didik harus dikembangkan dan diperkuat lagi di era new normal saat ini dan pelaksanaan blended learning membantu berlangsungnya proses pembelajaran.

Manajemen pengelolaan peserta didik juga turut untuk meningkatkan prestasi peserta didik untuk lulusan unggul dan berdaya saing, sehingga adanya peningkatan mutu pendidikan di pandemi virus covid-19 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun